Karena gagap, Joe Biden tidak diterima bekerja di sebuah kafe.
Joe Biden muda. Sumber: joebiden.com. Diakses Kamis, 12 Nopember 2020.

AGRIKAN.ID – Ketika mahasiswa, Joe Biden muda melamar kerja di sebuah kafe. Karena gagap (stuttering), ia tidak diterima bekerja di sana. “Kafe ini adalah tempat untuk menyenangkan pelanggan,” kata sang pemilik. Sebagai orang yang gagap, Biden dinilai tidak dapat membahagiakan konsumen.

“Saya gagap sejak usia 4 tahun,” kenang Joseph Robinette Biden Jr. alias Joe Biden, Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) untuk periode 2020 – 2024. Memang Donald Trump, Presiden AS periode 2016 – 2020, sampai pertengahan November ini belum mau mengakui kemenangan Biden pada Pemilu 3 November lalu. Padahal, dari perhitungan Joe Biden dipastikan menang.

Anak pertama dari empat bersaudara dari pasangan Catherine Eugenia Finnegan Biden dan Joseph Robinette Biden, Sr. ini lahir 20 Nopember 1942 di Scranton, Pennsylvania, Amerika Serikat. Ketika Joe Biden berusia 10 tahun, keluarga Biden pindah ke Claymont, Delawere, AS.

Karena gagap, Joe Biden suka diledek teman-temanya.
Valerie (kiri), Catherine Eugenia Finnegan Biden (ibunya), Joe Biden (kedua kanan), dan James (kanan). Sumber: joebiden.com. Diakses Kamis, 12 Nopember 2020.

“Joey, jangan batasi dirimu. Joey, ingat kamu adalah dirimu. Joey, kamu mampu melakukan hal itu,” kata Joe Biden mengutip ibunya dalam menyemangati Biden kecil untuk mengatasi gagap.

Bersama ibu, bapak, dan saudara-saudaranya, ia berjuang menyembuhkan gagap. Mereka tidak mendatangkan tenaga khusus untuk itu. Hampir setiap hari selama satu jam, ia berdiri di depan cermin dan membaca puisi karya William Butler Yeats (1865–1939), penyair keturunan Irlandia.

Bahkan, dengan penuh es batu di mulut, Biden kecil berusaha keras mengucapkan satu kalimat.

Joe Biden bercerita, teman-teman di sekolah menengah atas suka mengejeknya. Bob Markel, temannya, selalu memanggil Biden dengan sebutan Stutterhead (Gagap) atau Hey Stut (Hey Gagap). H-H-H-H-Hey, J-J-J-J-Joe, B-B-B-B-Biden. Begitulah Markel meledek Biden remaja.

Ada lagi Michael, teman bermain Biden. Michael menggelari Biden dengan Stutter Boy (Lelaki Gagap). Michael menjentikkan jarinya seperti orang memanggil anjing: Stutter Boy! Stutter Boy!

Joe Biden berbicara dengan temannya yang lain, Bill Bowden. “Tindakan tersebut hanya untuk hiburan saja, kamu tahu?” kata Bowden seperti dikutip oleh Biden. “Saya berharap dia tidak menyakiti seperti itu,” kata Biden. Meskipun begitu, Biden tetap baik kepada teman-temannya.

Begitulah sepenggal perlakuan teman-temannya terhadap Biden sebagai orang gagap. Dengan dukungan keluarga, ia tidak pernah menyerah mengatasi gagap. Akhirnya, ia sembuh dari gagap.

Cara Wayan Supadno

Wayan Supadno adalah petani dan motivator agribisnis. Kelahiran Banyuwangi, 20 Juni 1967, ini gagap sejak kecil. Teman-teman merendahkan dan meledeknya dengan sebutan Si Kolok.

Keteguhan hati yang membuat Wayan Supadno terbebas dari gagap.
Wayan Supadno, petani, dan motivator agribisnis. Sumber: dokumentasi agrikan.id.

Meski gagap, Wayan jago matematika.

Suatu hari, Pak Nono, guru matematika di SMP Kalibaru, Banyuwangi, menulis soal di papan tulis. Kepada yang bisa menjawab diminta untuk menunjuk dengan mengangkat tangan.

Sebagai jago matematika, Wayan menunjuk dengan mengangkat tangan ke atas. Teman-temannya sekelas tidak ada yang menunjuk karena tidak bisa menjawab soal matematika itu.

Tetapi, hari itu Pak Nono meminta Wayan untuk menjawab secara lisan. Tidak harus maju ke depan menulis jawaban di papan tulis seperti yang Wayan lakukan sebelum-sebelumnya.

“Jika kamu bisa jawab nggak harus ditulis di papan tulis. Silakan ngomong di bangku,” kata Pak Nono kepada Wayan Supadno.

Wayan merasa terhina. Panas. Hatinya mendidih. “Saya tersinggung. Saya marah hebat. Bangku saya dorong, saya balikkan. Kerah baju Pak Nono saya jambak ke atas,” cerita Wayan.

Kepala sekolah SMP Negeri Kalibaru turun tangan. Perselisihan Wayan dan Pak Nono diselesaikan secara kekeluargaan.

Sejak kejadian itu, tidak ada lagi yang berani menghina Wayan. Di mata teman-temannya, Wayan yang selama ini pendiam, ternyata bisa segarang itu. Sejak itu, Wayan sangat ditakuti.

Tetapi, kejadian itu membawa hikmah. Wayan bertekad mengatasi gagap. Ia tidak mau lagi dihina dan diledek terus-menerus.

Cukup sudah teman-teman merendahkan dan meledeknya dengan sebutan Si Kolok.

Cukup sudah seorang guru ikut menghinanya karena gagap. Kejadian itu tidak akan terulang lagi. Tidak akan pernah. Supad, panggilan akrab Wayan Supadno, berjanji sepenuh hati.

Akhirnya Wayan menemukan resep dari para kiai, yang dimintai konsultasi. Wayan, yang beragama Hindu, ini berpuasa Senin dan Kamis selama bertahun-tahun. “Setiap mau berbuka puasa dan makan sahur, saya niatkan supaya saya bisa bicara sebagaimana lazimnya,” ucapnya.

Waktu di SMP, selama delapan bulan Wayan tidur di mushola Khairul Umam di Kalibaru. Di sinilah dia mulai belajar puasa Senin dan Kamis. Dengan berpuasa Senin dan Kamis, ia berharap gagapnya bisa sembuh.

Puisi William Buttler Yeats digunakan Joe Biden untuk mengatasi gagap.
William Butler Yeats (1865 – 1939). Sumber: poetryfoundation.org. Diakses Sabtu, 14 Nopember 2020.

“Alhamdulillah. Segala puji bagi Tuhan,” ungkap Wayan penuh haru, “akhirnya saya bisa bicara dengan baik hingga sekarang.” Ia pun baru bisa berbicara dengan lancar pada kelas 1 SMA.

Untuk membuktikan keberhasilan menyembuhkan gagap, waktu di SMA Negeri 1 Singaraja, Bali, ia mengikuti lomba pidato. “Saya juara lomba pidato pascagagap,” cerita Wayan.

“Kesabaran dan keteguhan hati yang membuat saya terbebas dari gagap. Seandainya saya tidak sabar dan tidak gigih menyembuhkan gagap, barangkali sampai sekarang saya tetap menjadi gagap dan tetap diolok-olok Si Kolok.”

(Wayan Supadno)

Raja George VI Inggris

Barangkali kita bisa juga belajar dari film The King’s Speech (2010) karya sutradara Tom Hooper.

Berkat kegigihan, Raja George VI Inggris berhasil mengatasi gagap.
Raja George VI Inggris. Sumber: anglotopia.net. Diakses Senin, 16 Nopember 2020.

Film ini bercerita perjuangan Raja George VI Inggris melawan kegagapan demi berpidato di depan rakyatnya yang dilanda masalah peperangan.

Dengan kegigihan dan keteguhan hati, akhirnya George VI bisa berpidato dengan relatif baik.

George VI terlahir dengan nama Albert Frederick Arthur George. Ia lahir 14 Desember 1895.

Sebenarnya kakaknya, Edward VIII, yang berhak sebagai pewaris takhta. Tetapi karena Edward memilih menikahi Wallis Simpson, janda keturunan Amerika Serikat, sesuai aturan Edward harus melepaskan hak itu. Pada 12 Desember 1937, George dinobatkan sebagai Raja Inggris.

Meskipun pernah gagap, justru akhirnya Joe Biden terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat.
Joe Biden, Presiden terpilih Amerika Serikat. Sumber: nytimes.com. Diakses Kamis, 12 Nopember 2020.

Joe Biden juga menyukai film The King’s Speech, yang memenangkan Academy Award. Biden bercerita, ia melakukan hal yang mirip seperti dilakukan George VI dalam mengatasi gagap.

Pada akhirnya, kesabaran dan keteguhan hatilah yang membuat orang gagap mampu mengatasi gagapnya, seperti yang dilakukan Joe Biden, Wayan Supadno, dan Raja George VI Inggris.

Bagi yang masih gagap, tetaplah bersemangat. Contohlah Biden. Meskipun pernah gagap, ia gigih mengatasinya. Jalan hidup tidak ada yang tahu. Tuhan yang menentukan, manusia hanya berusaha. Siapa sangka, Joe Biden terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat pada usia 78 tahun.

Syatrya Utama | Email: syatrya_utama@yahoo.com

Referensi:

  1. https://www.stutteringhelp.org/content/joe-biden. Diakses Kamis, 12 Nopember 2020.
  2. https://www.theatlantic.com/magazine/archive/2020/01/joe-biden-stutter-profile/602401/. Diakses Kamis, 12 Nopember 2020.
  3. https://www.nytimes.com/2020/09/25/opinion/joe-biden-stutter.html. Diakses Kamis, 12 Nopember 2020.
  4. https://www.instyle.com/celebrity/how-stutter-affects-speech-joe-biden-debate. Diakses Kamis, 12 Nopember 2020.
  5. https://edition.cnn.com/2020/02/05/politics/joe-biden-stutter/index.html. Diakses Kamis, 12 Nopember 2020.
  6. https://www.disway.id/r/1125/operasi-biden. Diakses Rabu, 11 Nopember 2020.
  7. Syatrya Utama dan Windi Listianingsih. 2019. Wayan Supadno, Perwira TNI: Sukses Menjadi Petani. Jakarta: CV Persada Raharja Nugraha.