Indonesia kampanye sawit baik di Tiongkok
BPDPKS dan GAPKI kampanye "Sawit Baik" di Indonesia Talkshow CAEXPO dan CABIS 2024 di NICEC, Nanning, Tiongkok.

AGRIKAN.ID – Dalam ajang China-ASEAN Expo (CAEXPO) ke-21 dan China-ASEAN Business and Investment Summit (CABIS) di Nanning International Convention and Exhibition Center (NICEC), Nanning, Tiongkok, Indonesia kembali menegaskan komitmennya terhadap industri kelapa sawit berkelanjutan.

Pada acara yang digelar 24-28 September 2024 ini, Indonesia membuka dua paviliun yang mengusung produk unggulan hasil kolaborasi sektor swasta dan pemerintah serta partisipasi aktif lebih dari 70 UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Total ada 100 peserta dari Indonesia.

Lihat juga: Hubungan dagang Indonesia dan Tiongkok

Di Paviliun City of Charm Hall B2, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), yang berkolaborasi dengan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), membawa kampanye “Sawit Baik” dalam acara “Indonesia Talkshow” yang diselenggarakan Kamis, 26 September 2024.

Acara talkshow ini menghadirkan sejumlah pembicara dari berbagai sektor terkait, seperti Miftah Farid, Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer Kementerian Perdagangan; Aida Fitria, Kepala Divisi Kemasyarakatan dan Civil Society BPDPKS; serta Lolita Bangun, Wakil Sekretaris Jenderal GAPKI.

Para pembicara memberikan pandangan mendalam tentang pentingnya kelapa sawit bagi perekonomian Indonesia, sekaligus memastikan bahwa produk kelapa sawit Indonesia memenuhi standar keberlanjutan global.

Mendorong ekspor dan inovasi

Miftah Farid, dalam pernyataannya, menegaskan bahwa ekspor kelapa sawit ke China terus menunjukkan tren positif.

“China adalah salah satu mitra dagang terbesar Indonesia dalam industri kelapa sawit. Ekspor sawit kita ke China berkontribusi signifikan dalam memperkuat hubungan dagang kedua negara,” kata Miftah Farid, dalam rilis yang diterima AGRIKAN.ID.

“Kami optimistis, sawit Indonesia akan semakin diterima di pasar global, khususnya di China yang saat ini menempati urutan ke-4 besar total ekspor ke China. Peluangnya masih sangat terbuka, termasuk energi hijau yang berbasis sawit (biodiesel),” ujar Miftah di hadapan para pengunjung talkshow.

Ia menambahkan, kelapa sawit tidak hanya memberikan dampak ekonomi yang besar bagi Indonesia, tetapi juga membawa inovasi dalam proses produksinya, dengan tetap memperhatikan keberlanjutan lingkungan. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah Indonesia yang terus mendorong ekspor produk kelapa sawit yang ramah lingkungan.

Sawit baik dan keberlanjutan

Sementara itu, Aida Fitria menyoroti pentingnya aspek keberlanjutan dalam industri kelapa sawit. Menurut Aida, BPDPKS bersama GAPKI telah mengambil berbagai langkah konkret untuk memastikan bahwa sawit Indonesia diproduksi secara bersih dan berkelanjutan.

“Sawit Bersih adalah komitmen kami untuk terus mendukung praktik-praktik yang menjaga keberlanjutan lingkungan. Dunia tanpa sawit akan membawa dampak besar, tidak hanya pada ekonomi, tetapi juga lingkungan, karena sawit adalah tanaman yang paling efisien dalam menghasilkan minyak nabati dibandingkan tanaman lain,” ujar Aida.

Ia juga menambahkan bahwa Indonesia telah menerapkan sejumlah regulasi ketat terkait produksi kelapa sawit, mulai dari pengelolaan limbah hingga pelestarian ekosistem di sekitar perkebunan. Upaya ini bertujuan untuk menghilangkan stigma negatif yang selama ini melekat pada industri kelapa sawit, terutama terkait isu deforestasi.

Selama pameran di Paviliun City of Charm Hall B2, BPDPKS dan GAPKI menampilkan inovasi terbaru dalam industri kelapa sawit, seperti teknologi ramah lingkungan dalam produksi minyak sawit, produk-produk turunan sawit, serta upaya industri untuk memenuhi standar keberlanjutan global.

Paviliun tersebut berhasil menarik perhatian pelaku bisnis internasional dan pengunjung, yang tertarik dengan inovasi yang dihadirkan.

Indonesia melalui BPDPKS, terus berupaya memperkenalkan produk sawit bersih dan berkelanjutan kepada dunia, sembari memperluas pasar ekspor.

Dengan mengusung kampanye “Sawit Baik”, pemerintah Indonesia berharap dapat menjawab tantangan global terkait keberlanjutan lingkungan dan membuka peluang lebih luas bagi produk kelapa sawit Indonesia di pasar internasional, terutama China.

Andre Indratama | Email: andre.indratama@gmail.com

Lihat Ebook: Panduan Praktis Menulis Artikel