Penyakit VSD
VSD pada tanaman kakao. Sumber: Buku saku PT Syngenta Indonesia.

Vascular Streak Dieback (VSD) atau penyakit pembuluh kayu merupakan salah satu penyakit utama tanaman kakao. Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Oncobasidium theobromae.

Penyakit ini dapat menyerang batang, ranting, daun, dan keseluruhan tanaman kakao.

Diagnosis

  • Tanaman yang terserang cendawan Oncobasidium theobromae menunjukkan gejala meranting.
  • Gejala khusus adalah daun menguning dengan bercak-bercak berwarna hijau. Biasanya daun tersebut terletak pada seri daun kedua atau ketiga dari titik tumbuh. Daun-daun yang menguning akhirnya gugur.
  • Pada bekas duduk daun bila disayat terlihat tiga buah noktah berwarna cokelat kehitaman.
  • Bila ranting dibelah membujur, terlihat garis-garis cokelat pada jaringan xilem yang bermuara pada bekas duduk daun. Lentisel di ranting sakit membesar dan relatif kasar.
  • Kadang-kadang daun menunjukkan gejala nekrose di antara tulang daun seperti gejala kekurangan unsur kalium.
  • Apabila gejala seperti di atas masih kurang jelas, diagnosis dapat dilakukan dengan menyetek ranting yang dicurigai. Jika dari bekas potongan daun, bekas duduk daun, atau bekas potongan ranting yang dicurigai muncul benang-benang berwarna putih, dapat dipastikan bahwa penyebabnya adalah cendawan Oncobasidium theobromae.
Penyakit VSD pada batang kakao.
VSD pada batang. Sumber: Buku saku PT Syngenta Indonesia.

Penyebaran

  • Penyakit VSD menular dari tanaman satu ke tanaman lain melalui spora yang diterbangkan oleh angin pada tengah malam.
  • Spora yang diterbangkan biasanya tidak jauh, kira-kira hanya 10 m dari sumbernya. Tetapi jika ada angin yang kencang, spora bisa terbawa sampai 182 m.
  • Spora sangat peka terhadap cahaya dan menjadi tidak infektif setelah terkena sinar matahari selama 30 menit.
  • Spora yang jatuh pada daun muda akan segera berkembang ke dalam jaringan xilem dan tumbuh ke batang pokok. Kadang-kadang dijumpai pula tumbuh ke arah sebaliknya.
  • Setelah 3-5 bulan muncul gejala daun menguning dengan bercak hijau. Daun muda rontok, sehingga menyebabkan ranting mati. Dalam kondisi ini, cendawan masih tetap tumbuh dalam jaringan tanaman dan menimbulkan kerusakan yang lebih besar.
  • Sporofor berupa benang-benang berwarna putih muncul pada malam hari dari bekas duduk daun sakit yang telah gugur. Pada kondisi yang sesuai akan terbentuk basidiospora.
  • Penyakit VSD lebih mudah tersebar di daerah beriklim basah dengan curah hujan yang merata sepanjang tahun dibandingkan dengan daerah yang beriklim kering.
Penyakit VSD pada ranting tanaman kakao.
VSD pada ranting. Sumber: Buku saku PT Syngenta Indonesia.

Kerusakan

  • Kerusakan tanaman kakao akibat penyakit VSD sangat dipengaruhi oleh ketahanan tanaman.
  • Pada tanaman yang rentan penyakit VSD dapat menimbulkan kerusakan yang cukup berat. Cendawan hidup dalam jaringan xilem dan berdampak mengganggu dan mengurangi pengangkutan air dan unsur hara ke daun. Akibatnya gugur daun dan mati ranting.
  • Apabila serangan berlanjut, kematian jaringan dapat menjalar sampai ke cabang atau bahkan ke batang pokok. Hal ini akan mempengaruhi produksi tanaman kakao.
  • Serangan cendawan Oncobasidium theobromae pada bibit dapat menyebabkan kematian.
  • Kerusakan yang sangat merugikan terjadi pada kebun entres (tunas untuk bahan okulasi). Batang entres tidak dapat disambungkan ke tanaman lain bila di dalamnya telah terinfeksi patogen. Jika sudah terlanjur disambung, sambungan akan mati.
  • Oleh karena itu, dalam pengiriman entres, harus diperhatikan kesehatan tanaman untuk mencegah menularnya penyakit ke tanaman lain.
Penyakit VSD pada daun tanaman kakao.
VSD pada daun. Sumber: Buku saku PT Syngenta Indonesia.

Pengendalian

  • Pengendalian menggunakan fungisida Amistartop 325 SC dengan bahan aktif azoksistrobin 200 g per liter dan difenokonazol 125 gram per liter.
Mengendalikan VSD pada kakao.
Amistartop 325 SC. Sumber: Buku saku PT Syngenta Indonesia.
  • Pada tanaman menghasilkan, dosis Amistartop 325 SC adalah 15 ml per tangki. Satu tangki berukuran 15 liter. Dapat digunakan untuk 60 pohon. Satu hektar diperlukan 16,6 tangki setara 250 ml Amistartop. Penyemprotan dilakukan sesuai jadwal jika ada serangan VSD.
  • Pada tanaman belum menghasilkan dan untuk memacu pertumbuhan, dosis Amistartop 10 ml per tangki. Satu tangki berukuran 15 liter dapat digunakan untuk menyemprot 200 pohon. Satu hektar diperlukan 5 tangki atau setara 50 ml Amistartop.

Referensi:

Saefudin, Edin dkk. 2009. Pengendalian Gulma, Hama & Penyakit Utama Tanaman Kakao. Serial Buku Saku. Edisi Revisi. Jakarta: PT Syngenta Indonesia.