memperkuat hubungan dagang Indonesia dan Tiongkok
(Kiri-kanan) Alim Markus (Maspion), Ben Perkasa Drajat (Konsul Jenderal RI di Guangzhou), Mardyana Listyowati (Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional, Kemendag), Liu Yongmei (Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat Guangxi), dan Miftah Farid (Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer Kemendag). Sumber foto: Ist/PAR Indonesia.

AGRIKAN.ID – Indonesia kembali menunjukkan komitmen untuk memperkuat hubungan dagang dengan Tiongkok melalui kehadirannya di China-ASEAN Expo (CAEXPO) dan China-ASEAN Business Investment Summit (CABIS) ke-21 di Nanning International Convention and Exhibition Center (NICEC), Nanning, Wilayah Otonomi Guangxi, Tiongkok.

Pada acara yang digelar 24-28 September 2024 ini, Indonesia membuka dua paviliun yang mengusung produk unggulan hasil kolaborasi sektor swasta dan pemerintah serta partisipasi aktif lebih dari 70 UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Total ada 100 peserta dari Indonesia.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan (Kemendag), Mardyana Listyowati, dalam sambutan pembukaan paviliun Indonesia di NICEC, Selasa, 24 September 2024,  menyatakan pentingnya forum ini bagi penguatan hubungan perdagangan dan investasi Indonesia dengan China serta negara-negara ASEAN.

“Seperti kita ketahui bersama, CAEXPO telah menjadi salah satu platform utama dalam menjalin dan memperkuat hubungan perdagangan antara negara-negara ASEAN dan Tiongkok,” kata Mardyana dalam rilis yang diterima AGRIKAN.ID.

“Sebagai mitra dagang utama, Tiongkok memiliki peran penting dalam perkembangan ekonomi kawasan, dan Indonesia berkomitmen untuk terus memperkuat hubungan yang saling menguntungkan ini, terutama dalam sektor perdagangan dan investasi,” katanya.

Commodity Hall D4, tempat paviliun Indonesia, menjadi salah satu sorotan utama pengunjung. Di sini, Indonesia menampilkan stand Kemendag dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), serta perusahaan-perusahaan besar seperti Pertamina, Astra, Maspion, dan EXIM Bank.

Selain membawa misi mengenalkan brand, kehadiran perusahaan-perusahaan besar tersebut juga membawa UMKM binaan yang memamerkan produk-produk unggulan yang diminati masyarakat Guangzhou, antara lain produk-produk kerajinan tangan, makanan, minuman, dan fashion (pakaian).

Sementara itu, Maspion menampilkan produk-produk andalan untuk kelengkapan rumah tangga.

“Saya optimis, kualitas produk industri di Indonesia bisa menembus pasar Tiongkok,” kata Alim Markus, pendiri Maspion Grup, yang hadir di acara pembukaan paviliun Indonesia, Selasa, 24 September 2024.

“Melalui expo ini, saya percaya, Indonesia bisa menarik investor Tiongkok untuk berinvestasi. Kita punya kawasan industri yang luas yang bisa menampung mereka,” katanya.

Kampanye sawit bersih

Sementara itu, di paviliun City of Charm Hall B2, Indonesia menghadirkan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Bekerja sama dengan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), BPDPKS  mempromosikan komoditas strategis kelapa sawit Indonesia.

Mardyana  menyampaikan penghargaan kepada BPDPKS atas perannya dalam transformasi industri sawit. “Dengan dukungan BPDPKS, industri kelapa sawit Indonesia telah mengalami transformasi signifikan, terutama dalam mendorong penerapan praktik-praktik berkelanjutan yang ramah lingkungan,” ujarnya.

Kehadiran industri sawit di CAEXPO-CABIS 2024 ini tidak hanya menargetkan peningkatan ekspor, tetapi juga mempromosikan “Sawit Bersih”. Maknanya, BPDPKS melakukan upaya keberlanjutan dan praktik bertanggung jawab di mata global. Yakni dengan  menerapkan program-program inovatif, sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO), dan meningkatkan produktivitas petani sawit.

Selain itu,  BPDPKS bersama GAPKI juga berusaha menjaga keseimbangan antara kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan melalui sertifikasi keberlanjutan.

Kelapa sawit adalah komoditas strategis yang memberikan kontribusi besar bagi ekonomi Indonesia. Pada tahun 2023, ekspor minyak kelapa sawit menyumbang sekitar 10% dari total ekspor non-migas Indonesia, dan Tiongkok sebagai salah satu pasar utama.

Permintaan yang terus meningkat dari Tiongkok terhadap produk-produk berbasis kelapa sawit, mulai dari minyak goreng hingga bahan baku bioenergi, memberikan peluang besar bagi Indonesia untuk terus mengembangkan potensi perdagangan ini.

“Namun, kita juga harus ingat bahwa keberlanjutan adalah kunci dalam mempertahankan daya saing industri ini di masa depan. Dunia semakin peduli terhadap isu-isu lingkungan, dan konsumen global menuntut produk yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga diproduksi secara bertanggung jawab,” kata Mardyana.

“Inilah sebabnya mengapa Indonesia melalui BPDPKS terus berfokus pada implementasi sertifikasi keberlanjutan seperti Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan,” jelasnya.

Sawit menyumbang 42% minyak nabati dunia

Sawit sebagai komoditas yang menyumbang kurang lebih 42% dari total pasokan minyak nabati dunia. Seiring dengan permintaannya yang terus meningkat dari tahun ke tahun, pertumbuhan permintaan minyak nabati dunia meningkat rata-rata sebesar 8,5 juta MT setiap tahunnya.

Sebagai produsen minyak sawit terbesar di dunia, Indonesia menargetkan dapat memproduksi lebih dari 50 juta ton minyak sawit pada tahun 2025. Hal ini akan memberikan lebih banyak pasokan untuk industri makanan, termasuk minyak goreng dan makanan berbasis minyak sawit, serta biodiesel untuk domestik dan ekspor untuk pasar global.

“Dengan data produktivitas lahan terbaik dibandingkan minyak nabati yang lain, sawit berada di posisi terbaik untuk dapat memenuhi permintaan dunia yang semakin meningkat,” jelas Kepala Divisi Lembaga Kemasyarakatan dan Civil Society BPDPKS  Aida Fitria.

Kehadiran Wuling Indonesia

Yang menarik dalam CAEXPO-CABIS 2024 ini, delegasi Indonesia juga menyertakan Wuling Motors Indonesia. Menempati area ASEAN High-Tech Gallery yang berada di Hall D9,  Wuling memperkenalkan inovasi kendaraan listrik yang terus berkembang.

Setelah sukses memamerkan produk andalan seperti Wuling Air EV pada CAEXPO 2022, Wuling menargetkan peningkatan ekspor kendaraan listrik ke pasar ASEAN dan China.

Wuling Indonesia juga menargetkan pencapaian lebih tinggi untuk 2024. Yakni, memperkuat posisi Indonesia dalam peta industri otomotif global, khususnya kendaraan listrik.

Berdasarkan laporan sebelumnya, Wuling pada tahun 2023 berhasil meningkatkan ekspor kendaraan listriknya secara signifikan. Partisipasinya di CAEXPO-CABIS 2024 ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan bisnis lebih lanjut, sejalan dengan strategi ekspansi perusahaan di sektor kendaraan ramah lingkungan.

Mempererat hubungan dagang

Keikutsertaan delegasi Indonesia di CAEXPO-CABIS 2024 tidak hanya menjadi ajang mempererat hubungan perdagangan, tetapi juga untuk mencapai nilai bisnis yang lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya.

Pada CAEXPO 2022, Indonesia mencatatkan transaksi bisnis senilai US$12,6 miliar. Sedangkan pada tahun 2023, delegasi Indonesia meraih potensi transaksi sebesar Rp106,45 miliar, yang terdiri dari penjualan langsung Rp1,69 miliar dan kontrak dagang Rp104,77 miliar. Produk makanan olahan menjadi yang paling laris, menyumbang sekitar 90% dari total transaksi.

Pada partisipasi tahun 2024 ini, diharapkan dapat melampaui pencapaian tahun sebelumnya.  Hal itu, sejalan dengan meningkatnya permintaan pasar dan peluang bisnis baru di kawasan ASEAN dan China.

Hadir dalam pembukaan pavilun Indonesia sejumlah pejabat  pemerintah Tiongkok, di antaranya Wakil ketua Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat Guangxi, Liu Yongmei. Selain itu, ikut mendampingi Dirjen Mardyana, sejumlah pejabat pemerintah: Konsul Jenderal Indonesia di Guangzhou, Ben Perkasa Drajat; Staf Ahli Bidang Konektivitas, Pengembangan Jasa, dan Sumber Daya Alam, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Musdhalifah Machmud; Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer Kemendag, Miftah Farid; Tenaga Ahli Dasbor Nasional Data dan Informasi Komoditi Berkelanjutan Indonesia, Kemenko Bidang Perekonomian, Diah Suradireja.

Kehadiran para pejabat tersebut menunjukkan adanya komitmen dan  dukungan kuat atas upaya Indonesia dalam mempromosikan potensi besar perdagangan Indonesia dengan Tiongkok dan ASEAN melalui sinergi sektor publik dan swasta di CAEXPO-CABIS 2024.

Dengan keunggulan produk yang ditampilkan melalui dua paviliun besar, Indonesia siap untuk meraih peluang lebih luas dan meningkatkan ekspor di berbagai sektor, dari produk unggulan UMKM hingga industri besar yang mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

“Kita menaruh harapan besar, di masa mendatang akan terjadi peningkatan hubungan kedua negara untuk kesejahteraan masyarakat Guangzhou, khususnya, serta dua negara Indonesia dan Tiongkok,” ujar Ben Perkasa, Konsul Jenderal Indonesia di Guangzhou.

Andre Indratama | Email: andre.indratama@gmail.com

Lihat Ebook: Panduan Praktis Menulis Artikel