Mengembangkan blog agribisnis
Ilustrasi menulis konten blog agribisnis. Sumber: pixabay.com.

AGRIKAN.ID – Blog atau web blog merupakan media menampilkan teks, foto, gambar, audio, video atau animasi pada saat yang bersamaan. Dalam hal ini menampilkan informasi agribisnis sehingga disebut blog agribisnis.

Lantas apa beda blog dan website? Tampilannya sama. Biasanya website menampilkan konten yang statis atau jarang diperbarui, sedangkan blog menayangkan konten yang diperbarui secara rutin.

Ada yang mengatakan website itu bisa diibaratkan rumah, sedangkan blog itu kamar-kamarnya. Karena itu, ada website yang selain menampilkan konten statis juga blog, biasanya untuk website perusahaan.

Misalnya perusahaan kamu menjual ayam potong. Di website, kamu memaparkan jenis potongan ayam dan harganya. Di website itu kamu mempunyai blog edukasi konsumen tentang manfaat makan ayam.

Tetapi sekarang banyak blog tersendiri yang bukan merupakan bagian dari website. Konten ditampilkan pada post (postingan reguler), sedangkan informasi statis tentang profil blog ditampilkan pada page.

Blog terbagi tiga. Pertama, personal blog yang ditulis pesonal atas nama pribadi. Kedua, corporate blog yang mewakili kepentingan perusahaan. Ketiga, community blog yang mewakili kepentingan komunitas.

Kontribusi agribisnis terhadap PDB

Agribisnis terdiri atas on farm (usaha tani) dan off-farm (industri hulu, industri hilir, pemasaran, dan jasa penunjang untuk usaha tani). Jadi, on-farm itu inti agribisnis. Tanpa on-farm tidak akan ada off-farm.

Di Amerika Serikat, menurut Bungaran Saragih, guru besar agribisnis emeritus IPB, kontribusi on-farm terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sekitar 2%. Tetapi kontribusi off-farm terhadap PDB sekitar 23%.

Jadi, di Amerika Serikat, kontribusi agribisnis (on-farm plus off-farm) terhadap perekonomian negara maju itu sekitar 25%. Yang menarik, kontribusi PDB off-farm lebih 11 kali lipat dari kontribusi PDB on-farm.

Apa artinya? Berarti perkembangan off-farm yang mendukung on-farm sangat pesat di Amerika Serikat.

Bagaimana dengan Indonesia? Sayangnya statistik di Indonesia tidak menampilkan statistik agribisnis seperti di Amerika Serikat. Statistik di Indonesia masih menampilkan PDB dengan pendekatan sektor.

Di Amerika Serikat, selain menampilkan statistik PDB pendekatan sektor juga pendekatan agribisnis.

Di Indonesia, menurut Bungaran, tahun 2010 murid-muridnya pernah menghitung PDB agribisnis. Pada waktu itu kontribusi PDB on-farm sekitar 15%, sedangkan PDB off-farm sekitar 30% atau dua kali lipat dari kontribusi PDB on-farm. Jadi, kontribusi agribisnis terhadap perekonomian Indonesia sekitar 45%.

Nah, peluang mengembangkan blog agribisnis sangat besar di Indonesia jika dilihat dari kontribusi PDB agribisnis. Lihatlah agribisnis sebagai cara baru melihat pertanian yang terdiri atas on-farm dan off-farm.

Memang dari konsep ekonomi pembangunan, pembangunan suatu negara itu bergerak dari pertanian, industri, dan jasa. Jika kontribusi PDB on-farm sudah kecil, biasanya perhatiannya fokus ke industri dan jasa. Seolah-olah pertanian sudah tidak penting lagi.

Tetapi perlu diketahui, di dalam industri dan jasa itu ada industri dan jasa yang mendukung on-farm. Jadi tidak bisa memisahkah on-farm dengan off-farm. Keduanya saling mendukung satu sama lainnya.

Karena itulah Bungaran menyebutnya dengan istilah sistem dan usaha agribisnis. Agribisnis itu terdiri atas subsistem industri hulu, usaha tani, industri hilir, pemasaran, dan jasa penunjang. Tetapi di dalam setiap subsistem terdapat usaha agribisnis. Karena itulah disebut dengan sistem dan usaha agribisnis.

Konten blog agribisnis

Konten yang disajikan di dalam blog agribisnis adalah informasi agribisnis. Tentu kontennya ceruk (nice).

Secara sederhana, ceruk merupakan bagian sektor pasar yang terfokus dan tertarget. Dalam hal ini kontennya fokus pada agribisnis, sedangkan pasar atau audiensinya fokus pada pembaca agribisnis.

Tetapi menurut John James Robinson dalam e-book-nya The Authority Site Adsense Guide, blog dengan konten ceruk terbagi empat, yaitu:

  1. Whole-nice
  2. Broad-nice
  3. Themed-nice
  4. Micro-nice

Whole-nice

Whole-nice (ceruk topik) merupakan blog dengan konten yang mengandung seluruh topik yang dipilih.

Dalam hal ini adalah agribisnis, yang meliputi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, kehutanan, peternakan, dan perikanan. AGRIKAN.ID termasuk blog dengan konten ceruk agribisnis secara umum.

Tetapi ingat, dalam penulisannya tetap dengan pendekatan agribisnis, yaitu on-farm dan off-farm. Yaitu menyajikan konten subsistem industri hulu, usaha tani, industri hilir, pemasaran, dan jasa penunjang.

Perlu diketahui, karena ditayangkan di blog maka tulisan informasi agribisnis itu harus ramah mesin telusur agar tulisan tersebut mudah dicari atau ditemukan pembaca.

Broad-nice

Broad-nice (ceruk sebagian topik) adalah blog dengan konten dari sebagian besar topik yang dipilih.

Dalam hal ini tidak membahas agribisnis secara umum tetapi salah satu dari agribisnis subsektor:

  • Tanaman pangan (padi; palawija seperti gandum, jagung, dan sorgum; serta aneka kacang dan umbi seperti kedelai, kacang tanah, porang, singkong, dan ubijalar).
  • Hortikultura (sayuran seperti cabai, bawang merah, dan kentang; buah-buahan seperti mangga, salak, dan semangka; biofarmaka seperti jahe, kunyit, sambiloto, dan temulawak; dan tanaman hias seperti anggrek, mawar, krisan, dan melati).
  • Perkebunan (kelapa sawit, kelapa, tebu, teh, kopi, kakao, tembakau, kina, karet, dan lainnya).
  • Kehutanan (hasil kayu seperti jati, jabon, dan sengon; hasil non-kayu seperti madu; dan agrowisata).
  • Peternakan (ternak besar seperti sapi potong, sapi perah, kerbau, kuda, dan rusa; ternak kecil seperti domba, kambing, babi, dan kelinci; unggas seperti ayam ras, ayam kampung, puyuh, bebek, angsa, dan itik; dan hewan hobi seperti burung, kucing, dan anjing)
  • Perikanan dan kelautan (perikanan budidaya seperti lele, bandeng, nila, udang, dan rumput laut; perikanan tangkap seperti tuna, cakalang, tongkol, dan layur; perikanan hias seperti cupang, arwana, dan mas koki; dan wisata pantai).

Kamu boleh memilih salah satu dari keenam subsektor di atas dalam mengembangkan blog agribisnis.

Penulisannya tetap meliputi industri hulu, usaha tani, industri hilir, pemasaran, dan jasa penunjang.

Themed-nice

Themed-rice (ceruk tema) adalah blog yang kontennya sudah mengarah ke topik tertentu. Dalam hal agribisnis, kontennya sudah fokus menyajikan agribisnis kelompok komoditas tertentu. Misalnya:

  • Sayuran
  • Buah-buahan
  • Biofarmaka
  • Tanaman hias
  • Biji-bijian seperti padi, jagung, gandum, dan sorgum
  • Penghasil minyak nabati seperti sawit, jagung, bunga matahari, rapeseed, kapas, kacang tanah, zaitun, dan sebagainya.
  • Bahan penyegar seperti teh, kopi, kakao, tembakau, dan sirih.
  • Kehutanan penghasil kayu.
  • Kehutanan penghasil bukan kayu
  • Agrowisata
  • Unggas
  • Ternak besar
  • Ternak kecil
  • Perikanan budidaya
  • Perikanan tangkap
  • Perikanan hias
  • Wisata pantai
  • Lain-lain

Kamu boleh mengembangkan blog yang kontennya fokus pada salah satu kelompok komoditas di atas.

Penulisannya juga menyajikan industri hulu, usaha tani, industri hilir, pemasaran, dan jasa penunjang.

Micro-nice

Micro-nice (ceruk mikro) merupakan blog yang kontennya sudah sangat tajam dan terarah. Dalam hal agribisnis, kontennya sudah fokus menyajikan agribisnis yang berbasis komoditas tertentu. Misalnya:

  • Padi
  • Jagung
  • Kedelai
  • Porang
  • Cabai
  • Bawang merah
  • Kelapa sawit seperti infosawit.com dan sawitindonesia.com
  • Kelapa
  • Tebu
  • Kopi
  • Teh
  • Kakao
  • Karet
  • Madu
  • Ayam ras
  • Ayam kampung
  • Sapi perah
  • Sapi potong
  • Domba
  • Kambing
  • Lele
  • Bandeng
  • Nila
  • Udang
  • Lain-lain

Kamu boleh memilih mengembangkan blog yang kontennya fokus salah satu komoditas di atas.

Cloud Hosting Indonesia

Penulisannya tetap berbasis industri hulu, usaha tani, industri hilir, pemasaran, dan jasa penunjang.

Misalnya kamu mengembangkan blog padi, maka tulisannya meliputi industri hulu, usaha tani, industri hilir, pemasaran, dan jasa penunjang padi. Dalam agribisnis, bertani padi itu bisnis, bukan jalan hidup.

Manfaat mengembangkan blog berkonten ceruk

Menurut Julie Neidlinger (2013), ada empat manfaat jika kita mengembangkan blog berkonten ceruk.

  1. Menyajikan konten fokus (stay on track).
  2. Mempunyai pembaca loyal (grow a reliable audience).
  3. Mudah memonetisasi blog (monetize your blog).
  4. Penulis terus belajar (expand your knowledge).

Menyajikan konten fokus

Pada blog dengan konten ceruk, cakupan isinya sudah kamu pagari atau tentukan. Misalnya agribisnis. Kamu sekuat tenaga untuk tidak tergoda menulis yang di luar cakupan konten yang telah ditentukan.

Manfaat mengembangkan blog berkonten ceruk
Empat manfaat mengembangkan blog berkonten ceruk. Sumber: coschedule.com.

Bandingkan jika kamu mempunyai blog dengan konten gado-gado (lifestyle blog). Apa saja kamu tulis di blog. Kalau kamu artis tidak apa-apa mempunyai blog gado-gado karena tetap banyak pembacanya.

Mempunyai pembaca loyal

Pada dasarnya, audiensi atau pengunjung blog kamu terhubung dengan konten yang kamu tulis. Mereka mencari informasi yang dibutuhkan.

Pada blog dengan konten ceruk, informasi atau tutorial yang kamu sajikan sudah fokus sehingga audiensi yang berkunjung ke blog kamu adalah audiensi yang benar-benar membutuhkan informasi tersebut.

Mereka akan lebih percaya dengan konten yang kamu tayangkan karena kamu ahli di bidang konten itu.

Mudah memonetisasi blog

Dengan mempunyai pengunjung khusus yang loyal memudahkan menghasilkan uang dari blog dengan konten ceruk.

Di sini AGRIKAN.ID berikan satu contoh aja.

Kamu kenal program Google Adsense? Yaitu program periklanan online pay per click (PPC) dari Google.

Google Adsense suka menaruh banner iklan afiliasinya pada blog (mitra Google) yang berkonten ceruk.

Penulis terus belajar

Untuk menulis konten yang ceruk di blog, membuat kamu terus belajar untuk memenuhi kebutuhan pembaca. Misalnya konten blogmu tentang ayam ras, maka kamu harus terus belajar tentang ayam ras.

Tentu kamu berusaha sekuat tenaga untuk menyajikan konten ayam ras yang bermanfaat bagi pembaca.

Nah, demikianlah informasi praktis peluang mengembangkan blog agribisnis. Semoga bermanfaat.

Penulis: Andre Indratama | Email: konten.agrikan@gmail.com

Penyunting: Syatrya Utama | Email: syatrya_utama@yahoo.com

Referensi:

  1. Ratri, Carolina. 2015. Blogging: Have Fun and Get the Money. Yogyakarta: Stiletto Book.
  2. Saragih, Bungaran. 2010. Agribisnis: Paradigma Baru Pembangunan Ekonomi Berbasis Pertanian. Bogor: PT Penerbit IPB Press.
  3. Saragih, Bungaran. 2010. Perkembangan Mutakhir Pasar Agribisnis Global dan Implikasinya bagi Pembangunan Agribisnis Indonesia. Disampaikan pada Orasi Purnabakti Guru Besar Tetap Departemen Agribisnis Institut Pertanian Bogor, Sabtu, 17 April 2010.