Polbangtan menyiapkan kreator pekerjaan
Dedi Nursyamsi

Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) menyiapkan mahasiwanya menjadi pencari dan kreator pekerjaan agribisnis yang bermutu.

Secara organisasi, Polbangtan di bawah Pusat Pendidikan Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian.

Pada Sabtu, 13 Nopember 2021, Polbangtan Bogor mengadakan Stadium Generale 2021 dengan tema, Agribisnis 4.0 Menuju Pertanian Maju, Mandiri, dan Modern.

Stadium Generale itu dilakukan secara off-line di Polbangtan Bogor dan online melalui Zoom Meeting yang diikuti mahasiwa, dosen, dan direksi Polbangtan (juga Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia), serta siswa, guru, dan kepala Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan seluruh Indonesia.

Pejabat dan pembicara utama yang hadir pada Stadium Generale 21 di Polbangtan Bogor antara lain:

  1. Prof. Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr., Kepala BPPSDMP, Kementerian Pertanian.
  2. Prof. Dr. Ir. Bungaran Saragih, M.Ec., guru besar agribisnis IPB, yang menjadi pembicara utama dengan tema, Agribisnis 4.0 Menuju Pertanian Maju, Mandiri, dan Modern.
  3. Dr. Idha Widi Arsanti, S.P., M.P., Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, BPPSDMP, Kementerian Pertanian, yang bertindak sebagai moderator.
  4. Dr. Detia Tri Yunandar, S.P., M.Si., Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor, Jawa Barat.
  5. Dr. Muharfiza, STP., M.Si., Direktur Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI), Tangerang, Banten.

Selain itu hadir juga perwakilan program YESS (Youth Enterpreneurship and Employment Support Services) dari Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi, dan Kabupaten Subang.

Menyiapkan pencari dan kreator pekerjaan agribisnis
(Kiri-kanan) Idha Widi Arsanti, Detia Tri Yunandar, Bungaran Saragih, Dedi Nursyamsi, dan Muharfiza.

Pada tulisan ini, AGRIKAN.ID fokus dulu menulis pesan yang disampaikan Dedi Nursyamsi dalam pengarahannya, sementara untuk materi Bungaran Saragih ditulis secara terpisah pada laman lainnya.

Menyiapkan pencari dan kreator pekerjaan agribisnis

Polbangtan merupakan pendidikan vokasi di bidang bisnis pertanian. “Pertanian itu harus mendapatkan duit sebanyak-banyaknya. Ini bisa kita lakukan melalui agribisnis,” kata Dedi Nusyamsi.

“Anak-anakku (mahasiswa) sekalian, yang harus kita lakukan sekarang sistem agribisnis,” katanya.

Sistem agribisnis terdiri atas subsistem industri hulu, subsistem on farm (usaha tani atau budidaya), subsistem agribisnis hilir, dan subsistem jasa agribisnis.

Industri hulu antara lain perbenihan, pupuk, pestisida, serta alat dan mesin pertanian. Usaha tani antara lain pengolahan lahan, pemilihan varietas, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, panen, dan paspacanen.

Agribisnis hilir antara lain pengolahan, pengemasan, dan pemasaran. Jasa agribisnis antara lain penyuluhan, pelatihan, pendidikan, penelitian dan pengembangan, pembiayaan, dan transportasi.

Dari segi teknologi, industri berkembang dari industri 1.0, industri 2.0, industri 3.0, dan industri 4.0. “Kalau saya boleh memilah, industri 1.0 dan 2.0 tradisional, tapi 3.0 dan 4.0 modern,” kata Dedi.

“Saya sering menyampaikan ke anak-anakku (mahasiwa) sekalian, kita membangun agribisnis modern. Sekarang memasuki industri 4.0, berarti kita harus bangun agribisnis 4.0,” tambah alumni IPB itu.

Di Polbangtan ini, mahasiwa disiapkan untuk menjadi pencari pekerjaan (job seeker) dan kreator pekerjaan (job creator) yang bermutu atau memenuhi syarat di bidang agribisnis.

Pada tingkat 3, mahasiswa sudah dibimbing dan diarahkan sesuai dengan minatnya. Misalnya, ia berminat menjadi pencari pekerjaan setelah tamat kuliah. Mereka dirahkan untuk bekerja di industri hulu, usaha tani, industri hilir, atau jasa agribisnis.

Selain itu, mereka juga diarahkan membuat rencana bisnis apa yang akan mereka lakukan jika nanti tamat kuliah. Biasanya, rencana bisnis ini diminati mahasiswa yang ingin menjadi kreator pekerjaan.

“Saya minta kepada dosen untuk membimbing dan mengarahkan mahasiswa tersebut sesuai dengan cita-citanya. Kita wajib membimbing mereka agar betul-betul menjadi pencari dan kreator pekerjaan yang memenuhi syarat,” kata Dedi.

Menjadi penulis agribisnis

Dalam tanya jawab dengan mahasiswa, Bungaran Saragih menyampaikan bahwa menjadi penulis agribisnis bisa menjadi salah satu pilihan alumni Polbangtan.

Apalagi sampai sekarang ini masih banyak masyarakat yang belum memahami tentang agribisnis.

Sebagai penulis, alumni memahami materi yang akan ditulis, dalam hal ini agribisnis, termasuk agribisnis 4.0. Dengan demikian, tulisan yang disampaikan kepada masyarakat betul-betul tepat dan akurat.

Selain mendalami materi yang akan ditulis, penulis juga harus memahami cara penulisan yang efektif agar tulisan mudah dipahami, dimengerti, dan enak dibaca pembaca.

Jika tulisan itu akan diunggah di website atau blog, maka tulisan harus optimal, yaitu mudah dicari di mesin penelusuran (search engine), dalam hal ini Google Penelusuran.

Salah satu cara agar tulisan bisa masuk ke halaman pertama pencarian adalah pengoptimalan mesin penelusuran (search engine optimization, SEO), yaitu pemilihan dan penempatan kata kunci.

Cloud Hosting Indonesia

Kata kunci itu dapat ditempatkan pada judul, paragraf pertama, subjudul, dan paragraf lainnya.

Jadi, selain mengomunikasikan tentang agribisnis, penulis juga dapat menyosialisasikan kepada masyarakat bahwa Polbangtan menyiapkan pencari dan kreator pekerjaan agribisnis yang berkualitas.

Syatrya Utama | Email: syatrya_utama@yahoo.com