provinsi penghasil beras tahun 2021
Estimasi produksi beras 15 provinsi di Indonesia tahun 2021.

Produksi 15 provinsi penghasil beras terbesar di Indonesia pada tahun 2021 sekitar 29,13 juta ton atau sekitar 91,93% dari total produksi.

Lima belas provinsi tersebut adalah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Sumatra Selatan, Lampung, Sumatra Utara, Aceh, Banten, Nusa Tenggara Barat, Sumatra Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Kalimantan Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Menurut Badan Pusat Statistik, total produksi beras di Indonesia pada tahun 2021 sekitar 31,69 juta ton.

Dengan total konsumsi sekitar 29,10 juta ton, pada tahun 2021 Indonesia surplus beras sekitar 2,59 juta ton.

Pada awal tahun 2021, beberapa menteri mengusulkan impor beras. Tetapi Budi Waseso, Direktur Utama Perum Bulog menolak impor impor beras. Beberapa pengamat juga menolak impor beras.

Akhirnya Presiden Jokowi memutuskan tidak ada impor beras tahun 2021. Petani padi berterima kasih kepada Budi Waseso, menjabat Direktur Utama Perum Bulog sejak 27 April 2018, menolak impor beras.

Sebab, waktu ada menteri yang mengumumkan akan impor beras awal tahun 2021, harga gabah dan beras langsung turun. Petani padi sangat dirugikan dengan adanya impor beras.

Impor beras umum dan khusus

Menurut Peraturan Menteri Perdagangan No. 1 Tahun 2018 tentang Ketentuan Ekspor dan Impor Beras, impor beras terdiri atas dua kelompok, yaitu impor beras umum dan beras khusus.

Impor beras umum dengan broken (tingkat kepecahan) 5-25% dilakukan Perum Bulog.

Indonesia tercatat mengimpor beras umum sekitar 1,8 juta ton pada tahun 2018. Setelah itu, tiga tahun terakhir ini, tidak ada lagi impor beras umum. Sebuah prestasi Presiden Jokowi.

Tetapi untuk beras khusus, biasanya untuk orang asing, horeka (hotel, restoran, dan katering), dan industri, tetap ada impor.

  • Beras pecah 100%.
  • Beras ketan pecah 100%.
  • Tepung beras.
  • Tepung beras ketan.
  • Beras ketan utuh.
  • Beras Hom Mali dengan tingkat kepecahan paling tinggi 5%.
  • Beras Japonica dengan tingkat kepecahan paling tinggi 5%.
  • Beras Basmati dengan tingkat kepecahan paling tinggi 5%.
  • Beras Jasmine dengan tingkat kepecahan paling tinggi 5%.
  • Beras lainnya dengan tingkat kepecahan paling tinggi 5%.

Pelaku impor beras khusus adalah importir yang mempunyai API-P (Angka Pengenal Importir Produsen) untuk bahan baku industri dan Badan Usaha Milik Negara untuk kebutuhan selain bahan baku industri.

Keputusan Presiden Jokowi meniadakan impor beras tahun 2021 sangat tepat sehingga tidak merugikan petani padi. Apalagi menurut perhitungan sementara BPS, Indonesia justru suplus beras 2,59 juta ton.

Tetapi jika menggunakan data produksi beras Indonesia versi Indexmundi yang sekitar 35,35 juta ton, maka Indonesia suplus beras tahun 2021 sekitar 6,25 juta ton.

Petani padi sangat membutuhkan para pejabat yang lebih akurat mengetahui produksi padi sehingga pejabat tersebut dengan tegas menolak impor beras.

Syatrya Utama | Email: syatrya_utama@yahoo.com