harga beras meningkat 21 persen
Ilustrasi beras putih jasmine (jasmine polished rice).

AGRIKAN.ID – Harga beras premium di penggilingan selama periode April 2022 sampai April 2023 meningkat rata-rata 21,88%. Pada April 2022 harganya Rp9.577/kg dan April 2023 Rp11.672/kg.

Selama periode itu, menurut berita Badan Pusat Statistik (BPS), 2 Mei 2023, harga tertinggi beras premium terjadi pada Februari 2023 yang Rp11.818/kg dan terendah Juni 2022 yang Rp9.497/kg.

Beras premium merupakan beras dengan kadar patah (broken) maksimum 15%. Dalam publikasi BPS tersebut di atas, kadar beras patah untuk premium maksimum 10%, yaitu 9,54% sampai 9,99%.

Sementara harga beras medium, dengan kadar patah 15,01 – 25%, selama periode April 2022 sampai April 2023 rata-rata meningkat 21,37%. Pada April 2022 harganya Rp9.104/kg, sedangkan April 2023 Rp11.050/kg. Harga tertinggi Februari 2023 yang Rp11.301 dan terendah Juni 2022 yang Rp9.008/kg.

Lihat juga: Peraturan baru harga gabah dan beras

Harga beras di luar kualitas, dengan kadar patah (broken) di atas 25%, selama periode April 2022 sampai April 2023 rata-rata meningkat 19,33%. Pada April 2022 harganya Rp8.853/kg, sedangkan April 2023 Rp10.565/kg. Harga tertinggi pada April 2023 dan terendah Juni 2022 yang Rp8.849/kg.

Masih menurut data BPS, harga beras di eceran pada April 2022 Rp11.548/kg, sedangkan pada April 2023 Rp12.857/kg. Di grosir harganya pada April 2022 Rp10.455/kg dan April 2023 Rp12.092/kg.

Bandingkan dengan kebijakan harga eceran tertinggi (HET) beras berdasarkan Peraturan Badan Pangan Nasional No. 7 Tahun 2023 tentang Harga Eceran Tertinggi Beras. HET beras premium di Indonesia Rp13.900 sampai Rp14.800/kg, sedangkan beras medium Rp10.900 sampai Rp11.800/kg.

Harga gabah di petani dan penggilingan

Gabah merupakan bahan baku untuk menghasilkan beras premium, medium, dan di luar kualitas.

Untuk menghasilkan gabah, petani perlu menanam dan memelihara tanaman padi untuk kategori genjah sekitar 105 – 124 hari sejak penyemaian sampai panen. Untuk kategori ultra genjah membutuhkan waktu sekitar 90 hari, sedangkan tanaman padi kategori dalam di atas 150 hari.

Lihat juga: Fase pertumbuhan tanaman padi

Harga gabah kering panen (GKP), dengan kadar air maksimum 25% dan kadar hampa maksimum 10%, di petani selama periode April 2022 sampai April 2023, rata-rata meningkat 23,62%.

Pada April 2022 harga GKP Rp4.369/kg, sedangkan April 2023 Rp5.401/kg. Harga tertinggi GKP terjadi pada Februari 2023 yang Rp5.837/kg, sedangkan harga terendah pada April 2022.

Sementara harga gabah kering giling (GKG), dengan kadar air maksimum 14% dan kadar hampa maksimum 3%, di petani selama periode April 2022 sampai April 2023 rata-rata meningkat 20,32%.

Pada April 2022 harga GKG di petani Rp5.074/kg dan April 2023 Rp6.105/kg. Harga tertinggi terjadi pada Januari 2023 yang Rp6.502/kg, sedangkan harga terendah terjadi pada April 2022.

Bagaimana dengan harga gabah di penggilingan? Harga GKP selama periode April 2022 sampai April 2023, rata-rata meningkat 23,26%. Pada April 2022 harganya Rp4.481/kg, sedangkan pada April 2023 Rp5.552/kg. Harga tertinggi pada Januari 2023 yang Rp5.973/kg dan terendah pada April 2022.

Harga GKG di penggilingan selama periode April 2022 sampai April 2023, rata-rata meningkat 19,77%. Pada April 2022 harganya Rp5.194/kg, sedangkan April 2023 Rp6.220/kg. Harga tertinggi terjadi pada Januari 2023 yang Rp6.615/kg, sedangkan harga terendah terjadi pada April 2022.

Harga pembelian pemerintah atas gabah

Bandingkan dengan harga pembelian pemerintah (HPP) berdasarkan Peraturan Badan Pangan Nasional No. 6 Tahun 2023 tentang Harga Pembelian Pemerintah dan Rafaksi Harga Gabah dan Beras. Peraturan ini menjadi acuan Perum Bulog membeli gabah di petani dan penggilingan.

HPP GKP di tingkat petani Rp5.000/kg dan di penggilingan Rp5.100/kg. Sementara HPP GKG di penggilingan Rp6.200/kg dan HPP GKG di gudang Bulog Rp6.300/kg. Bayangkan, pada tahun 2023 ini Perum Bulog ditugaskan pemerintah menyediakan beras 2,4 juta ton atau setara GKG 4,2 juta ton.

Produksi gabah dan beras

Menurut berita BPS, 1 Maret 2023, luas panen padi tahun 2021 sekitar 10,41 juta hektar dan tahun 2022 sekitar 10,45 juta hektar.

Dibandingkan tahun 2021, luas panen padi tahun 2022 meningkat 0,04 juta hektar atau 0,39%.

Pada tahun 2021 produksi gabah kering giling (GKG) sekitar 54,42 juta ton atau setara beras 31,36 juta ton. Pada tahun 2022, produksi GKG sekitar 54,75 juta ton atau setara beras 31,54 juta ton.

Lihat juga: Mutu gabah dan rendemen beras

Dibandingkan tahun 2021, produksi GKG tahun 2022 meningkat 0,33 juta ton atau 0,61%, sedangkan produksi beras meningkat 0,18 juta ton atau 0,59%.

Pada tahun 2022, kebutuhan beras nasional sekitar 30,20 juta ton sehingga tahun lalu terjadi surplus produksi beras 1,34 juta ton.

Tetapi karena stok Perum Bulog menipis, akhirnya pemerintah mengimpor beras 500 ribu ton.

Lihat video: Produksi gabah dan beras nasional

Coba kita perhatikan estimasi produksi Januari-April 2023. Pada periode ini, menurut berita BPS, 1 Maret 2023, potensi produksi beras 13,79 juta ton. Dibandingkan produksi beras Januari-April 2022 yang 13,71 juta ton, berarti produksi beras Januari-April 2023 meningkat 0,08 juta ton atau 0,56%.

Tetapi mengapa harga beras meningkat pada saat produksi domestik meningkat? Menurut informasi di kalangan petani, karena biaya produksi padi meningkat sehingga ikut mendongkrak harga beras.

Syatrya Utama | Jurnalis dan Alumni IPB University | Email: syatrya_utama@yahoo.com

Referensi:

  1. Berita Resmi Statistik yang diterbitkan Badan Pusat Statistik, 2 Mei 2023.
  2. Berita Resmi Statistik yang diterbitkan Badan Pusat Statistik, 1 Maret 2023.
  3. Peraturan Badan Pangan Nasional No. 6 Tahun 2023 tentang Harga Pembelian Pemerintah dan Rafaksi Harga Gabah dan Beras.
  4. Peraturan Badan Pangan Nasional No. 7 Tahun 2023 tentang Harga Eceran Tertinggi Beras.