Kedatangan vaksin Sars-Cov-2 dari China di PT Bio Farma (Persero), Bandung, untuk uji klinis fase III di Indonesia dapat membawa harapan baru untuk mengatasi pandemi Covid-19.
Ilustrasi vaksin Sars-Cov-2 produksi Sinovac Biotech Ltd., China. Sumber: cnbcindonesia.com.

Pemerintah Indonesia terus berusaha untuk mengendalikan pandemi Covid-19, penyakit yang disebabkan Sars-Cov-2.

Kedatangan vaksin Sars-Cov-2 dari China di PT Bio Farma (Persero), Bandung, untuk uji klinis fase III di Indonesia dapat membawa harapan baru untuk mengatasi pandemi Covid-19.

Vaksin Sars-Cov-2 ini diproduksi Sinovac Biotech Ltd., China. Bio Farma yang akan melakukan pengujian di laboratorium, sementara uji klinis akan dilakukan Universitas Padjajaran, Bandung.

Universitas Padjajaran sendiri sudah berpengalaman dalam melakukan uji klinis terhadap sejumlah vaksin yang beredar di Indonesia.

Sinovac merupakan salah satu dari empat perusahaan di dunia yang telah mengembangkan vaksin Sars-Cov-2.

Tiga perusahaan yang lain adalah AstraZeneca (dikembangkan oleh para peneliti di Universitas Oxford), Sinopharm dari China, dan Moderna dari Amerika Serikat.

Di luar China, vaksin Sars-Cov-2 Sinovac ini sudah diuji klinis di Brazil. Sementara Bangladesh sama dengan Indonesia, menjadwalkan uji klinis fase III vaksin tersebut pada Agustus 2020.

Vaksin Sars-Cov-2 ini tiba di Indonesia, Minggu, 19 Juli 2020. Jumlahnya 2.400 dosis. Sebanyak 1.620 vaksin akan diujicobakan pada sukarelawan yang berusia 18 – 59 tahun di Bandung.

Menurut Honesti Basyir, Direktur Utama PT Bio Farma, uji klinis fase III ini berlangsung selama 6 bulan, mulai Agustus 2020.

Jika uji ini berjalan lancar dan disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), maka Bio Farma akan memproduksi vaksin tersebut di Indonesia pada kuartal 1 tahun 2021.

Bio Farma sudah mempunyai fasilitas produksi berkapasitas 250 juta dosis vaksin Sars-Cov-2.

Perusahaan farmasi ini memperkirakan harga jual vaksin Sars-Cov-2 Sinovac ini jika diproduksi massal di Indonesia sekitar US$5 – US$10 atau setara Rp73 ribu – Rp146 ribu dengan kurs Rp14.600 per US$ per dosis. Harga pastinya akan ditentukan pada saat produksi sudah dimulai.

Vaksin Inactivated

Pada kemasan vaksin Sars-Cov-2 Sinovac terdapat tulisan Inactivated (Inaktif). Apa maksudnya?

Maksudnya, vaksin ini dibuat dari virus yang dimatikan dengan zat kimia atau pemanasan. Material vaksin ini dapat berupa seluruh bagian virus, bagian dari virus, atau toksoidnya saja.

Vaksin inaktif ini bersifat tidak dapat hidup sehingga seluruh dosis antigen dapat dimasukkan ke dalam bentuk antigen.

Sebagian besar respon imun (kekabalan) tubuh yang mendapat vaksin ini adalah imunitas humoral dan hanya sedikit atau tidak menimbulkan imunitas seluler.

Titer antibodi yang terdapat di dalam tubuh yang menerima vaksin ini dapat menurun setelah beberapa lama. Itulah sebabnya mengapa diperlukan dosis ulang.

Biasanya, dosis pertama tidak menghasilkan imunitas yang melindungi tubuh tetapi hanya memacu dan menyiapkan sistem kekebalan tubuh.

Respon perlindungan kekebalan tubuh baru muncul setelah pemberian dosis kedua atau ketiga.

Mekanisme kerja vaksin

Vaksin ini bekerja dengan cara merangsang sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan antibodi yang dapat bertahan cukup lama di dalam tubuh manusia yang diberi vaksin tersebut.

Vaksin bekerja dengan cara merangsang sistem kekebalan tubuh untuk menghasilkan antibodi.
Ilustrasi penyuntikan vaksin. Sumber: halodoc.com.

Antibodi inilah yang nantinya bertugas melawan antigen dari patogen, dalam hal ini patogen Sars-Cov-2, virus penyebab Covid-19, jika masuk ke dalam tubuh manusia.

Nah, dengan memberikan vaksin Sars-Cov-2, maka sistem kekebalan tubuh akan menghasilkan antibodi yang khusus untuk melawan virus penyebab Covid-19 itu.

Jika di dalam tubuh sudah ada antibodi khusus untuk melawan Sars-Cov-2, maka ketika virus Sars-Cov-2 masuk ke dalam tubuh, tubuh sudah siap untuk melumpuhkannya.

Jadi vaksin ini hanya diberikan kepada manusia yang belum pernah terserang Covid-19. Buat yang sudah pernah terserang Sars-Cov-2 dan sembuh, tidak perlu diberi vaksin Sars-Cov-2.

Sebab di dalam tubuhnya sudah tersedia antibodi yang khusus untuk melumpuhkan Sars-Cov-2.

Apalagi antibodi yang dihasilkan dapat bertahan lama di dalam tubuh. Sebab antibodi tersebut terbentuk dari infeksi alamiah Sars-Cov-2, bukan karena kehadiran vaksin di dalam tubuh.

Uji klinis Eucalyptol

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Kementerian Pertanian, telah melakukan uji praklinis khasiat 1,8-cineol (dengan nama dagang Eucalyptol) sebagai kandidat antivirus dan obat Covid-19. Eucalyptol ini antara lain terdapat di dalam minyak atsiri Eucalyptus sp.

Setelah mendapat izin produksi dan izin edar dari BPOM sebagai jamu herbal terhadap sediaan topikal (konsumsi luar) seperti minyak oles dan balsem yang mengandung Eucalyptol ini, Balitbangtan bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) melanjutkannya ke uji klinis.

Eucalyptol sebagai kandidat antivirus dan obat Covid-19.
Sediaan yang mengandung Eucalyptol. Sumber: Humas Kementerian Pertanian.

Uji klinis ini melalui empat fase, yaitu fase I (uji Eucalyptol aman dikonsumsi atau digunakan manusia), fase II (uji efikasi atau khasiat), fase III (uji klinis definitif, yaitu dosis), dan fase IV (uji pasca pemasaran untuk mengamati efek samping atau yang jarang atau lambat timbulnya).

Uji fase I sekitar 1 bulan, uji fase II sekitar 1 bulan, uji fase III sekitar 3 bulan, dan uji fase IV sekitar 3 bulan. Biasanya uji fase III dan fase IV dapat dilakukan secara bersamaan 3 bulan.

Rencananya uji klinis Eucalyptol ini dimulai Agustus 2020. Jika uji ini berjalan lancar, pada Januari 2021 sudah bisa diketahui apakah Eucalyptol berkhasiat sebagai antivirus dan obat Covid-19 atau tidak.

Jika terbukti benar berkhasiat sebagai antivirus dan obat Covid-19, maka jamu herbal Eucalyptol akan berstatus sebagai fitofarmaka, yang sama kelasnya dengan obat modern.

Meski saat ini sediaan Eucalyptol masih berstatus jamu herbal, belum fitofarmaka, tapi produk ini sudah bisa digunakan karena sudah mendapat izin BPOM. Tapi ingat, masih sebagai kandidat, belum sebagai antivirus dan obat Covid-19.

Berbeda dengan cara kerja vaksin yang merangsang tubuh membentuk antibodi terhadap Sars-Cov-2, zat aktif Eucalyptol ini justru berpotensi membunuh dan menghambat perbanyakan Sars-Cov-2 yang sudah ada di dalam tubuh. Jadi Eucalyptol ini diberikan kepada penderita Covid-19.

Upaya mengendalikan Covid-19

Berbagai cara dilakukan untuk mengendalikan Covid-19. Mulai dari jaga jarak, memakai masker, mencuci tangan, mengonsumsi makanan yang dapat meningkatkan imunitas tubuh, menggunakan vaksin, sampai meneliti Eucalyptol sebagai kandidat antivirus dan obat Covid-19.

Kita menyambut baik apa yang dilakukan pemerintah. Cara apapun yang dilakukan, yang penting kita dapat mengatasi pandemi Covid-19. Sebab, penyakit ini bukan masalah kesehatan saja, tetapi juga masalah ekonomi. Marilah kita bersama-sama mengatasi pandemi Covid-19.

Syatrya Utama | Email: syatrya_utama@yahoo.com.

Referensi:

  1. https://www.halodoc.com/artikel/cara-kerja-vaksin-virus-corona-pada-tubuh?utm_tracker=eefa18ea-bd52-4d9f-a67b-6c397ccf1608. Diakses Kamis, 23 Juli 2020.
  2. http://www.indonesian-publichealth.com/jenis-dan-penggolongan-vaksin/. Diakses Kamis, 23 Juli 2020.
  3. http://rsjakarta.co.id/2016/08/19/vaksin/. Diakses Kamis, 23 Juli 2020.
  4. http://www.indonesian-publichealth.com/respon-imun-vaksin/. Diakses Kamis, 23 Juli 2020.
  5. https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5101630/vaksin-corona-sinovac-uji-klinis-di-indonesia-ini-tahapan-yang-dijalani. Diakses Rabu, 22 Juli 2020.
  6. https://www.kompas.com/sains/read/2020/07/21/160000023/tak-hanya-di-indonesia-vaksin-corona-sinovac-juga-diuji-klinis-di?page=all. Diakses Rabu, 22 Juli 2020.
  7. https://jurnalpresisi.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-15629608/biofarma-akan-segera-lakukan-uji-klinis-vaksin-covid-19-tahap-iii-besutan-sinovac-pada-manusia?page=3. Diakses Rabu, 22 Juli 2020.
  8. https://www.cnbcindonesia.com/market/20200721104556-17-174214/bio-farma-pastikan-uji-klinis-vaksin-corona-dilakukan-agustus. Diakses Rabu, 22 Juli 2020.
  9. https://www.cnbcindonesia.com/market/20200721171020-17-174382/siap-uji-klinis-harga-jual-vaksin-covid-ditaksir-rp-146000. Diakses Rabu, 22 Juli 2020.