Omzetnya baru sekitar Rp 16 juta per bulan dari penjualan telur asin AA 3.200 butir. Dengan net profit margin sekitar 20%, setiap bulan Haji Aris Amirris bisa mengantongi keuntungan sekitar Rp 3,2 juta.

“Alhamdulillah. Pada Ramadhan ini penjualan telur asin AA 800 butir per minggu,” tulisnya melalui WA.

Jenama (merek) AA dari singkatan namanya: Aris Amirris (AA). Suami Sri Mulyo Krisnowati ini memulai bisnis telur asin setelah pensiun sebagai jurnalis dari Grup Cek’n Ricek, Jakarta. “Saya dan istri tetap harus ada kegiatan. Tidak boleh menganggur. Itulah yang diajarkan almarhum mertua saya,” kata Aris.

Mertua ayah empat anak dan dua cucu ini adalah Abubakar dan Siti Rahmah. Abubakar dulu adalah pengusaha ayam petelur negeri (layer) di Cirebon, Jawa Barat. Ia mempunyai Yayasan Ar-Rahmah.

“Istri saya dulu menjaga toko, mengirim pakan ayam ke peternak-peternak, dan mengirim telur ke pelanggan-pelanggan. Semua dilakukan dengan mengemudikan truk sendiri. Perjuangan,” katanya.

Dulu Aris Amirris tidak pernah ikut campur bisnis telur ayam negeri milik keluarga istrinya. Ia sibuk menjadi wartawan di Jakarta, terakhir di Cek’n Ricek. “Waktu keluarga istri saya jadi peternak, saya tidak pernah bisnis telur. Baru sejak tahun 2017 saya jadi pengrajin telur asin,” papar ayah empat anak ini.

Kiat Aris Amirris Menjemput Rezeki Bisnis Telur Asin Masir AA
Aris Amirris. Sumber: Dokumentasi Aris Amirris.

Empat anaknya perempuan. Anak pertama mengajar di Sekolah Istiqlal. Anak kedua bekerja di Diamond Ice Cream, Denpasar, Bali. Anak ketiga bekerja di Trans7. Anak keempat bekerja sebagai Coordinator for International Relations di Kota Hogashikawa, Hokkaido, Jepang. Aris tinggal di BSD, Tangerang Selatan, Banten.

Telur yang tengahnya oranye

Dalam memilih telur bebek untuk telur asin, Aris memilih yang tengahnya berwarna oranye. Biasanya telur yang ini lebih mahal Rp 200 – Rp 300 dari telur yang tengahnya kuning. Kalau kita belum mengerti, “Minta kepada penjualnya bahwa yang diiginkan telur yang tengahnya berwarna oranye,” katanya.

Memang di dalam penelitian, biasanya telur yang tengahnya (yolk atau kuning telur) berwarna oranye lebih disukai konsumen. Selain itu, telur yang tengahnya oranye ini dinilai lebih sehat dan lebih enak. Dari DSM Yolk Fan, biasanya konsumen lebih suka warna kuning telurnya mulai pita nomor 10 ke atas.

Kiat Aris Amirris Menjemput Rezeki Bisnis Telur Asin Masir AA
DSM Yolk Fan, pita warna yolk (kuning telur). Sumber: dsm.com.

“Dari pengalaman saya, telur asin yang sedikit berminyak (masir) biasanya lebih enak. Tapi kembali kepada selera,” kata Aris, yang biasa dipanggil Pak Haji. Telur asin yang masir ini diperoleh dari telur bebek yang kuning telurnya berwarna oranye. Yaitu mulai dari pita 10 ke atas pada DSM Yolk Fan.

Biasanya, menurut Aris, telur yang tengahnya berwarna oranye atau kemerahan, pasti pakannya dicampur dengan kulit udang. Tapi kalau warnanya kuning, dijamin pakannya bukan dari kulit udang.

Selain kulit udang, bisa juga pakannya mengandung grit atau kulit kerang, di samping dedak, kangkung, dan mineral lain. Biasanya kerabang telur bebek yang diberi pakan yang mengandung grit lebih keras.

Selain yang tengahnya berwarna oranye atau kemerahan, Aris juga memilih telur yang besar-besar dan bersih. Maksudnya, kalau kerabang telurnya sudah bersih, ia tidak perlu terlalu repot mencuci telur itu.

Kiat Aris Amirris Menjemput Rezeki Bisnis Telur Asin Masir AA
Garam konsumsi beryodium. Sumber: Dokumentasi Aris Amirris.

Proses produksi telur asin

Selain telur bebek yang kuningnya berwarna oranye atau kemerahan, bahan lainnya adalah garam halus dan air isi ulang jenama (merek) Biru.

Sementara alat yang diperlukan adalah sikat, amplas, ember bekas pail cat, kotak kontainer, kompor, tabung gas, panci, dan kantong plastik berisi air ledeng untuk pemberat perendaman.

Pencucian telur

Mula-mula telur dicuci dengan air ledeng. Dibersihkan dengan sikat berbulu nilon. “Kalau kotoran pada kulit telur (kerabang) agak bandel dibersihkan, gosok pelan-pelan dengan kertas amplas,” saran Aris.

Dari pengalamannya, untuk mencuci 100 butir telur bebek diperlukan waktu sekitar satu jam. Hal ini ia lakukan sendiri. Sebab, istrinya punya kegiatan lain, berjualan jamu dan berbagai macam minuman dingin di Pasar Modern BSD. Selain itu, istrinya juga berjualan sirop Tjampolai, minuman khas Cirebon.

Perendaman

Setelah telur dicuci, direndam dalam air garam. Perhitungannya begini. Berat air dan garam 3:1. Untuk skala 400 butir telur diperlukan air mineral 25 liter dan 8 kg garam. Atau sekitar 16 butir per liter air.

Biasanya, telur yang direndam itu mengambang. Supaya telur tidak mengambang, maka ditindih dengan kantong plastik yang berisi air ledeng agar semua permukaan kotak kontainer tertutup dengan kantong plastik. Tutup kontainer. Perendaman dilakukan 15 hari. Kalau mau lebih asin lagi direndam 20 hari.

Sebelum dikukus, setelah prendaman, telur dibilas dengan air ledeng agar kerabangnya lebih bersih.

Kiat Aris Amirris Menjemput Rezeki Bisnis Telur Asin Masir AA
Perendaman telur. Ditindih dengan kantong plastik berisi air ledeng. Sumber: Dokumentasi Aris Amirris.

Pengukusan

Telur yang telah direndam air garam dan dibersihkan tadi dikukus. “Lebih baik dikukus. Kalau direbus, telur asin mengandung air, sehingga telur kurang tahan lama disimpan di tempat terbuka,” kata Aris.

Waktu yang diperlukan untuk mengukus dengan api sedang sekitar 1,5-2 jam. Api tidak boleh terlalu besar. Kalau terlalu besar, banyak telur yang retak atau pecah. Pengukusan dilakukan di dalam panci berkapasitas 250 butir telur. “Kemudian telur asin didinginkan dulu sebelum dikonsumsi,” jelas Aris.

Dari pengalamannya, daya simpan telur asin ini bisa mencapai 15 hari kalau disimpan di ruang terbuka atau pada suhu kamar. Tetapi, kalau disimpan di kulkas, telur asin AA bisa tahan simpan sampai 30 hari.

Tetapi disarankan kepada konsumen untuk mengonsumsi telur asin AA sebelum masa simpan 15 hari.

Biasanya, menurut pengalaman Pak Haji, mulai dari pencucian, perendaman, dan pengukusan, jumlah telur yang afkir sekitar 2-3 persen. Yang dimaksud dengan afkir di sini adalah telur asinnya retak.

Rezeki dari Allah

Sebagai muslim, dalam proses produksi, Pak Haji selalu mengingat Allah. Aris yang melakukan ibadah haji bersama istrinya pada 1985 ini selalu memulai proses dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim.

Selama proses ia selalu mengucap istighfar. Setelah selesai perebusan ia mengucap Alhamdulillah.

Kemudian ia selalu melakukan sholat rawatib. Ia juga melakukan sholat duha. Pak Haji sadar bawah semua rezeki itu datang dari Allah. Insya Allah, selain higienis, telur asin AA dapat membawa berkah.

Pemasaran

Selama bulan Ramadhan ini, Pak Haji sudah mendapat pesanan 800 butir per minggu atau 3.200 per bulan. Harga jual per pak yang berisi 10 butir Rp 50.000 atau Rp 5.000 butir. Termasuk murah. Padahal telur asin ini tergolong premium. Di marketplace untuk merek lain ada yang dijual Rp 8.500 per butir.

Tapi kalau dibanding telur asin lain, yang warna kuning telurnya kuning, bukan oranye atau kemerahan, tentu harga telur asin AA relatif mahal. Biasanya, telur asin yang tengahnya berwarna kuning dijual Rp 10.000 per 3 butir. Tentu telur yang terakhir ini tidak masir. Tidak berminyak seperti telur asin AA.

Selain dipasarkan di kios-kios di Pasar Modern BSD dengan harga Rp 5.000 per butir, ia menawarkan telur asinnya melalui grup WA masjid tempatnya sholat dan grup WA RT/RW tempat ia tinggal.

“Alhamdulillah, produksi saya seminggu habis terjual. Produksi lagi. Begitulah seterusnya,” katanya.

Referensi:

  1. https://www.dsm.com/anh/en/feedtalks/eggyolk-pigmentation-guidelines.html.
  2. https://www.today.com/food/what-color-your-egg-yolk-means-t130229.
  3. https://www.medion.co.id/id/2016/08/31/agar-warna-kuning-telur-tidak-pucat/.
  4. Akhadiarto, Sindu. 2010. Pengaruh Pemberian Pakan Itik dengan Limbah Udang dan Limbah Kulit Kacang Kedelai yang Diberi Probiotik terhadap Produksi dan Warna Kuning Telur. Peneliti di Pusat Teknologi Produksi Pertanian, TAB, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). J. Tek. Ling Vol.11 No.2 Hal. 255 – 263 Jakarta, Mei 2010 ISSN 1441-318X.
  5. Sahara, Eli. 2011. Penggunaan Kepala Udang sebagai Sumber Pigmen dan Kitin dalam Pakan Ternak. Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya, Palembang. AGRINAK Volume 1 No. 1 September 2011.