Keberadaan feofirbid dan feofitin sangat mempengaruhi warna cokelat dan hitam pada teh hitam.
Ilustrasi. Seduhan teh hitam. Sumber: tehsariwangi.com. Diakses Senin, 27 Juli 2020.

Daun teh dipetik dari pucuk tanaman teh, yaitu Camellia sinensis (L.) O. Kuntze var sinensis dan Camellia sinensis (Master) Kitamura var assamica.

Setelah daun teh diolah bisa menghasilkan teh hitam (black tea), teh hijau (green tea), teh oolong, dan teh putih (white tea).

Sebagai peminum teh, sebaiknya kita memahami mutu seduhan teh. Penentuan mutu ini berdasarkan pada indikator warna, aroma, dan rasa.

Biasanya tea taster (pencecap teh) sangat berperan dalam menentukan mutu seduhan teh berdasarkan ketiga indikator tersebut.

Setelah dauh teh diolah bisa menghasilkan teh hitam (black tea), teh hijau (green tea), teh oolong, dan teh putih (white tea).
Pucuk teh. Sumber: dokumentasi agrikan.id.

Tetapi untuk mengurangi unsur subjektivitas dari seorang tea taster, maka penentuan mutu teh ini menggunakan pendekatan ilmiah dengan sejumlah instrumen.

Warna

Misalnya teh hijau dan teh oolong. Kandungan klorofil A sangat mempengaruhi warna hijau pada kedua jenis teh tersebut.

Keberadaan feofirbid dan feofitin sangat mempengaruhi warna cokelat dan hitam pada teh hitam.

Warna cokelat dan hitam pada teh hitam sangat dipengaruhi oleh keberadaan feofirbid dan feofitin.

Komponen bioaktif yang sangat berperan pada seduhan teh hitam adalah teaflavin, tearubigin, flavonol dan glikosidanya.

Aroma

Aroma merupakan faktor yang sangat kritis dalam menentukan kualitas teh. Sebab, aroma inilah yang sangat menentukan daya terima konsumen terhadap seduhan teh.

Linalool dan geraniol memberikan kontribusi yang besar terhadap aroma teh.

Banyak sekali komponen yang mempengaruhi aroma teh. Setidaknya ada 630 komponen.

Tetapi yang sudah diketahui dengan pasti kontribusinya terhadap aroma antara lain linalool dan geraniol.

Rasa

Agar kita dapat mengonsumsinya, teh terlebih dahulu diseduh dengan air hangat atau panas.

Seduhan inilah yang menjadi bagian yang sangat penting dalam menilai karakteristik mutu teh.

Komponen bioaktif yang mempengaruhi rasa teh antara lain polifenol dan kafein.

Polifenol, kafein, dan teaflavin merupakan sebagian dari komponen bioaktif yang mempengaruhi rasa teh.

Rasio polifenol dan kafein dinilai sebagai faktor yang sangat menentukan kualitas seduhan teh.

Referensi:

  1. Rohdiana, Dadan, Dr. 2015. Teh: Proses, Karakteristik & Komponen Fungsionalnya. Foodreview Vol X/No.8/Agustus 2015.
  2. Effendi, D.S dkk. 2010. Budidaya dan Pascapanen Teh. Bogor: Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian.