Pembentukan Desa Sejahtera Astra Gugus Desa Pertanian dan Perikanan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (tengah) memberikan sambutan pada peluncuran Desa Sejahtera Astra Gugus Desa Pertanian dan Perikanan, Selasa, 15 Juni 2021, secara virtual.

Melalui program desa berkelanjutan, PT Astra International Tbk meluncurkan pembentukan Gugus Desa Pertanian dan Perikanan secara virtual.

Pembentukan gugus tersebut sebagai salah satu strategi pengembangan produk unggulan Desa Sejahtera Astra (DSA).

Diharapkan, dengan pembentukan Gugus Desa Pertanian dan Perikanan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya dan mempererat sinergi antar-DSA.

Baca juga: Kampung Wisata Labirin Bogor

Peluncuran Gugus Desa Pertanian dan Perikanan pada Selasa, 15 Juni 2021, itu dihadiri oleh:

  • Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo.
  • Direktur Jenderal Perikanan Tangkap, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Muhammad Zaini Hanafi.
  • Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria.
  • Chief Corporate Affairs Astra Riza Deliansyah
  • Ketua UKM Centre Universitas Indonesia Zakir Machmud

“Kita benahi pertanian desa melalui kerja keras. Setiap wilayah pertanian yang ada, berbeda perlakuannya,” kata Syahrul Yasin Limpo.

“Karena itu, mengelompokkan merupakan cara yang tepat. Saya berterima kasih kepada Astra bersama rekan-rekannya telah mencontohkan hal ini,” tambah Menteri Pertanian RI itu.

Hingga 15 Juni 2021, Astra telah mengembangkan 755 Desa Sejahtera Astra (DSA) di 34 provinsi. Sebanyak 400 DSA merupakan Gugus Desa Pertanian dan 200 DSA Gugus Desa Perikanan.
(Dari kiri atas searah jarum jam) Riza Deliansyah, Syahrul Yasin Limpo, Muhammad Zaini Hanafi, Arif Satria, Zakir Machmud, dan Diah Suran Febrianti (Head of Environtment & Social Responsibility Astra).

“Pembinaan gugus desa pertanian, peternakan dan olahan, serta kelautan dan perikanan tangkap di DSA bertujuan meningkatkan kapasitas produk, global value chain antar-DSA gugus pertanian dan perikanan, serta membuat masyarakat desa lebih mandiri,” ujar Riza Deliansyah.

IPB University dan UKM Centre UI

DSA Gugus Desa Pertanian didukung oleh IPB University sebagai fasilitator yang membantu dalam melakukan pelatihan dan pendampingan secara berkelanjutan bagi masyarakat sekitar.

Untuk mengembangkan DSA Gugus Desa Perikanan, Astra didukung oleh UKM Center Universitas Indonesia (UI).

Baca juga: YDBA Serahkan Kultivator untuk Petani

Sebagai fasilitator, UKM Centre UI bertanggung jawab melakukan pendampingan, scaling up (pengembangan) produk serta pengembangan kemandirian kelompok nelayan binaan, agar tercipta link and match (saling sambung kebutuhan) antara pembeli dan kelompok binaan.

Desa Sejahtera Astra

Hingga 15 Juni 2021, Astra telah mengembangkan 755 DSA di 34 provinsi di Indonesia. Sebanyak 400 DSA merupakan Gugus Desa Pertanian.

Gugus Desa Pertanian tersebut telah menghasilkan berbagai produk seperti padi, sorgum, jagung, hortikultura, dan berbagai produk pertanian lainnya. Sekitar 81,6% produknya terserap pasar.

Jumlah masyarakat yang terlibat dalam Gugus Desa Pertanian mencapai 41.318 orang, peningkatan pendapatan sekitar 31,2%, dan pembukaan lapangan kerja baru 4.008 orang.

Hingga saat ini, DSA Gugus Desa Pertanian sudah berhasil melakukan ekspor ke:

  • Asia Tenggara
  • India
  • Pakistan
  • Uni Emirat Arab
  • Qatar
  • Yordania
  • Belanda
  • Amerika Serikat

DSA Gugus Desa Perikanan yang telah dikembangkan sebanyak 200, yang menghasilkan produk unggulan hasil perikanan dan produk turunannya. Sekitar 87,4% produknya terserap pasar.

Jumlah masyarakat yang terlibat dalam DSA Gugus Desa Perikanan mencapai 28.117 orang, peningkatan pendapatan 34,07%, dan pembukaan lapangan kerja baru 1.076 orang.

Pada peluncuran DSA Gugus Desa Pertanian dan Perikanan itu dilakukan juga penandatanganan kerjasama Astra dan Lion Parcel untuk mendukung proses distribusi produk lokal di Indonesia.

Pengembangan DSA Gugus Desa Pertanian dan Perikanan, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) dan cita-cita Astra untuk Sejahtera Bersama Bangsa.

Memadukan bisnis dan non-bisnis

PT Astra Internasional Tbk yang berdiri 1957 telah mengembangkan bisnisnya dengan menerapkan model bisnis berbasis sinergi dan terdiversifikasi pada tujuh segmen usaha:

  • Otomotif
  • Jasa keuangan
  • Alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi
  • Agribisnis
  • Infrastruktur dan logistik
  • Teknologi informasi
  • Properti

Kegiatan operasional bisnis Astra tersebar di seluruh Indonesia melalui 238 anak perusahaan, ventura bersama serta entitas asosiasi, didukung oleh 188.031 karyawan (data Maret 2021).

Kegiatan bisnis Astra berupaya memadukan aspek komersial bisnis dan sumbangsih non-bisnis melalui 9 yayasan yang dibinanya.

Kegiatan non-bisnis juga dilakukan melalui beragam program tanggung jawab sosial berkelanjutan Astra Untuk Indonesia Sehat, Astra Untuk Indonesia Cerdas, Astra Untuk Indonesia Hijau, dan Astra untuk Indonesia Kreatif.

Astra juga menginisiasi program Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards, yang tahun 2021 ini memasuki tahun kesebelas.

Baca juga: KBA Kebon Pala Jakarta

SATU Indonesia telah mengapresiasi 397 anak muda, yaitu 70 penerima tingkat nasional dan 327 penerima tingkat provinsi di bidang Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan, dan Teknologi.

Beberapa penerima SATU Indonesia Awards telah dikolaborasikan oleh Astra dengan 116 Kampung Berseri Astra (KBA) dan 755 Desa Sejahtera Astra di 34 provinsi di Indonesia.

Dalam menjalankan bisnisnya, Grup Astra tidak hanya mengejar keuntungan, tetapi juga memadukannya dengan tanggung jawab sosial yang merupakan cita-cita Astra sejak berdiri.

Syatrya Utama | Email: syatrya_utama@yahoo.com

Referensi:

Rilis media PT Astra International Tbk, Selasa, 15 Juni 2021.

Sapi kurban tahun 2021, sapi potong, daging sapi segar, dan kerupuk kulit sapi asli.