Ikan bandeng (Chanos chanos) sedang hangat dibicarakan masyarakat, setelah Presiden Jokowi mempromosikan makanan khas Nusantara pada hari Bangga Buatan Indonesia, Rabu, 5 Mei 2021.
Salah satu makanan khas Nusantara yang disebut Presiden Jokowi adalah bandeng Semarang.
Produk olahan ikan bandeng yang terkenal di Semarang, Jawa Tengah, antara lain bandeng duri lunak (presto), otak-otak bandeng, bandeng asap, bandeng goreng telur, dan bandeng teriyaki.
Di sini agrikan.id akan fokus memaparkan tahapan budidaya ikan bandeng (milkfish) dari pendederan nener (bibit), penggelondongan, pembesaran di kolam pembesaran, sampai dipanen ikan ukuran konsumsi dengan bobot sekitar 300 – 350 gram per ekor (3 – 4 ekor per kilogram).
Mulai dari pendederan sampai siap dipanen ukuran konsumsi diperlukan waktu 150 – 195 hari.
Tulisan ini agrikan.id sadur dari buku terbitan WWF Indonesia (2014) dan makalah Kementerian Kelautan dan Perikanan tentang revitalisasi tambak bandeng di Pantai Utara Jawa (tanpa tahun).
Kriteria nener ikan bandeng yang baik
- Ukuran nener seragam dan tidak cacat. Tingkat keseragaman mencapai 95 persen.
- Gerakan nener lincah. Jika air dalam bak diputar, nener bergerak melawan arus.
- Warna tubuh nener transparan dan isi perutnya terlihat penuh.
- Nener responsif (cepat tanggap) terhadap pakan yang diberikan.
- Umur nener minimal 18 hari dengan ukuran panjang sekitar 1,6 cm.
Pendederan ikan bandeng
Setelah telur bandeng menetas di petak hatchery (pembibitan) didapat nener (bibit). Lalu nener dipelihara 15 – 25 hari di petak pendederan atau peneneran (nursery ponds) sampai ukuran 1 cm.
Setelah berukuran sekitar 1 cm, kemudian nener dipindahkan ke kolam penggelondongan (transition ponds) selama 60 – 90 hari sebelum dilepas di kolam pembesaran (rearing ponds).
Pemeliharaan ikan bandeng untuk gelondongan
Persiapan nener bandeng di kolam penggelondongan ini dimaksudkan untuk mempercepat pertumbuhan dan meningkatkan daya hidup (survival rate) ikan bandeng. Penggelondongan ini di kolam penggelondongan 1, penggelondongan 2, penggelondongan 3, dan penggelondongan 4.
Kolam penggelondongan ikan bandeng 1
Di kolam penggelondongan bandeng 1 ini, nener dipelihara selama 15 hari. Di kolam ini nener akan tumbuh dari berukuran panjang 1 cm menjadi gelondongan berukuran 2 – 3 cm.
Kolam penggelondongan ikan bandeng 2
Pada kolam penggelondongan bandeng 2 ini, ikan bandeng dipelihara selama sekitar 20 – 25 hari. Ukuran panjang bandeng gelondongan akan bertambah dari 3 cm menjadi sekitar 5 – 6 cm.
Kolam penggelondongan ikan bandeng 3
Pada kolam penggelondongan bandeng 3 ini, ikan bandeng dipelihara selama 20 hari. Di kolam ini, ukuran ikan bandeng gelondongan bertambah dari 6 cm menjadi sekitar 7 – 10 cm.
Kolam penggelondongan ikan bandeng 4
Pada kolam penggelondongan bandeng 4 ini, ikan bandeng gelondongan dipelihara selama 20 hari. Di kolam ini, ukuran ikan bandeng gelondongan bertambah dari 10 cm menjadi 15 cm.
Pada ukuran 15 cm, ikan bandeng sudah bisa dipanen untuk diekspor sebagai komoditas umpan.
Di Taiwan dan Tiongkok, bandeng ukuran 15 cm tersebut dijadikan sebagai umpan untuk menangkap ikan tuna (Thunnus spp) dan ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) di laut lepas.
Pemeliharaan ikan bandeng untuk pembesaran
Tebar bibit berukuran gelondongan setelah pakan alami sudah tumbuh di kolam pembesaran.
Padat tebar 7.500 – 10.000 gelondongan ukuran 10 cm per hektar dengan target panen satu ton. Daya hidup ikan 90%, bobot bandeng 200 gram per ekor, dan masa pemeliharaan 2 – 3 bulan.
Jika pakan alami tersedia, produksi bisa mencapai 1,5 ton dengan masa pembesaran 5 – 6 bulan.
Jika perairan baik dan pakan alami mencukupi, dengan masa pemeliharan 3 – 4 bulan di kolam pembesaran, bandeng mencapai ukuran konsumsi 300 – 350 gram per ekor atau 3 ekor per kg.
Pemanenan ikan bandeng ukuran konsumsi
- Pemanenan dilakukan pagi hari pada saat usus ikan bandeng kosong. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari organ pencernaan ikan bandeng rusak.
- Selama pemanenan, air kolam tidak dikurangi. Pemanenan menggunakan waring agar sisik ikan bandeng tidak lepas. Bandeng diserok secara total menggunakan krikip. Setelah itu, pindahkan ikan bandeng ke terpal (hapa) menggunakan keranjang.
- Usahakan ikan bandeng dipanen dalam kondisi hidup. Pisahkan ikan bandeng yang mati di kolam.
- Dalam pemanenan, perlakukan ikan dengan baik. Jangan melempar bandeng sembarangan karena dapat menyebabkan luka atau sisik terlepas. Luka pada bandeng dapat memicu kebusukan.
- Ikan bandeng yang sudah dipanen dicuci bersih dari semua kotoran, terutama lumpur yang menempel.
- Ikan bandeng yang sudah dicuci, dimasukkan ke dalam air es selama beberapa menit, sampai suhu dingin merata.
- Usahakan ikan bandeng mati dalam air yang bersuhu rendah atau di dalam air es.
- Ikan bandeng yang sudah bersih dan didinginkan dengan air es, siap dikemas dan diangkut ke tempat penjualan.
Pengemasan dan pengiriman
- Sebelum dikemas, ikan bandeng disortir (dipilih dan dipilah) berdasarkan ukuran dan kualitas yang sama. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pengelompokan di dalam kemasan.
- Agar ikan bandeng tetap segar dan tahan lama, persiapkan wadah ikan bandeng yang kedap suhu, berupa styrofoam dan boks plastik (fiber glass berinsulasi).
- Wadah yang sudah disiapkan ditaburi dengan es batu yang sudah dihancurkan sebagai lapisan pertama atau dasar. Pada lapisan kedua, susun bandeng di atas lapisan pertama tadi.
- Pada lapisan ketiga (di atas bandeng lapisan kedua) ditaburi lagi dengan es batu yang sudah dihancurkan. Susun lagi bandeng pada lapisan keempat (di atas lapisan ketiga). Begitu seterusnya sampai wadah penuh.
- Diusahakan pada lapisan paling atas adalah es batu yang sudah dihancurkan, bukan bandeng.
- Kemudian tutup wadah dengan penutup yang kedap terhadap fluktuasi suhu di luar.
- Setelah itu, ikan bandeng siap dikirim sampai ke tempat tujuan atau tempat penjualan.
Demikianlah tahapan budidaya ikan bandeng dari pendederan, penggelondongan, pembesaran, sampai panen ukuran konsumsi.
Syatrya Utama | Email: syatrya_utama@yahoo.com