Fungisida andalan petani padi meningkatkan hasil panen.
Ilustrasi Amistar Top 325 SC dan lahan sawah.

Amistar Top 325 SC merupakan fungisida andalan petani padi meningkatkan hasil panen.

Fungisida yang dipasarkan PT Syngenta Indonesia ini mengandung dua bahan aktif, yaitu azoksistrobin 200 g/l dan difenokonazol 125 g/l.

Produk ini dikemas dalam botol plastik dengan berat isi bersih 50 ml, 100 ml, dan 250 ml.

Dari penelusuruan di marketplace dan toko online lainnya pada Juli 2021, harganya sekitar Rp 50.000/botol 50 ml, Rp 98.000/botol 100 ml, dan Rp 220.000/botol 250 ml. Harga tersebut belum termasuk ongkos kirim.

Selain melindungi tanaman dari serangan penyakit yang disebabkan cendawan (petani biasa menyebutnya dengan jamur), Amistar Top 325 SC juga mengandung zat pengatur tumbuh (ZPT) yang berfungsi membantu meningkatkan pertumbuhan tanaman dan kualitas hasil panen.

 

Fungisida sistemik yang bersifat protektif (perlindungan), kuratif (pengobatan), dan preventif (pencegahan) berwarna kuning muda tersebut tidak hanya dapat digunakan pada pertanaman padi, tetapi juga pertanaman lainnya, yaitu:

  • Bawang merah
  • Buah naga
  • Cabai
  • Jagung
  • Jarak (biasanya pada pembibitan)
  • Jeruk
  • Kacang tanah
  • Kakao
  • Karet
  • Kedelai
  • Kelapa sawit (biasanya pada pembibitan)
  • Kentang
  • Kopi
  • Krisan
  • Kubis
  • Mangga
  • Melon
  • Padang rumput golf
  • Tembakau
  • Tomat

Tetapi pada tulisan ini, fokus penggunaan Amistar Top 325 SC pada pertanaman padi.

Dengan kode SC (Suspension Concentrate), berarti formulasi Amistar Top 325 SC ini berbentuk cairan sangat pekat. Ketika dicampur dengan air, tidak membentuk emulsi tetapi suspensi.

Dalam pengaplikasiannya, fungisida dengan formulasi SC ini disemprotkan dengan alat penyemprot punggung (knapsack sprayer).

Di kalangan petani, fungisida dengan formulasi SC tidak menimbulkan rasa panas jika terkena kulit sehingga biasa disebut dangan “obat adem”.

Fungisida meningkatkan hasil panen padi

Beberapa penyakit pada tanaman padi yang disebabkan cendawan, yang dapat ditumpas dengan fungisida Amistar Top 325 SC, yaitu:

  • Busuk batang padi (stem rot), yang disebabkan oleh cendawan Sclerotium oryzae. Penyakit ini menyebabkan batang busuk sehingga tanaman padi mudah roboh, meski sebelumnya tidak terkena hujan atau angin.
  • Hawar pelepah padi, yang disebabkan oleh cendawan Rhizoctonia solani Kühn. Gejala bercak pada pelepah daun dimulai dari bagian pelepah dekat permukaan air, yang kemudian berkembang ke pelepah atau helai daun bagian atasnya. Bercak bisa sampai ke daun bendera.
  • Blas, yang disebabkan oleh cendawan Pyricularia grisea. Penyakit ini dapat menginfeksi pada semua fase pertumbuhan padi. Pada fase bibit dan vegetatif, penyakit ini menyerang daun yang ditandai bercak cokelat berbentuk belah ketupat yang disebut blas daun. Pada fase generatif, blas berkembang pada tangkai atau leher malai yang disebut blas leher.
  • Bercak cokelat sempit, yang disebabkan oleh cendawan Cercospora oryzae. Pada daun dan pelepah terdapat bercak pendek sempit seperti garis-garis berwarna cokelat. Pada varietas padi yang rentan, bercaknya akan tumbuh lebih besar dan berwarna cokelat terang.

Nah, perlindungan tanaman padi terhadap sejumlah penyakit cendawan tersebut di atas dapat meminimalisir risiko penurunan hasil panen.

Di sisi lain, dengan kandungan  ZPT, Amistar Top 325 SC juga mempunyai fungsi sebagai berikut:

  • Meningkatkan pertumbuhan.
  • Membuat pertumbuhan serentak.
  • Memperpanjang malai.
  • Menyempurnakan pengisian bulir.
  • Meningkatkan bobot gabah.
  • Meningkatkan mutu dan hasil panen.
  • Meningkatkan rendemen (persentase berat beras terhadap berat gabah kering giling pada proses penggilingan).

Sinergi penggunaan fungisida plus ZPT Amistar Top 325 SC ini diharapkan dapat meningkatkan mutu dan hasil panen padi.

Karena itulah, mengapa fungisida plus ZPT ini biasa dijuluki dengan fungisida andalan petani padi meningkatkan hasil panen.

Dosis dan konsentrasi aplikasi Amistar Top

  • Dosis penggunaan Amistar Top ini 150 – 250 ml/ha tanaman padi.
  • Konsentrasinya 0,5 – 1,5 ml/liter air.
  • Jika dipilih konsentrasi 1,25 ml/liter air, maka untuk satu tangki penyemprot berkapasitas 16 liter diperlukan 20 ml Amistar Top.
  • Jika dipilih dosis 200 ml/ha dan konsentrasi 1,25 ml/liter air, maka diperlukan volume penyemprotan 10 tangki berkapasitas 16 liter atau setara 160 liter air.

Cara penggunaan Amistar Top

  • Tuangkan 20 ml Amistar Top ke dalam ember yang bersisi air bersih. Aduk sampai rata. Lalu tuangkan ke dalam alat penyemprot punggung 16 liter. Tambahkan air sampai penuh.
  • Penyemprotan dilakukan dua kali dalam satu musim tanam. Pertama, pada saat tanaman padi bunting atau akhir fase vegetatif (biasanya sekitar 40 – 55 hari setelah tanam atau HST). Kedua, pada saat malai mulai merunduk (biasanya sekitar 60 – 65 HST).
  • Waktu penyemprotan pada pagi hari setelah embun kering.

Perhatikan penggunaan Amistar Top

  • Baca label dengan seksama sebelum menggunakan Amistar Top.
  • Lihat tanggal kadaluarsanya. Sebaiknya jangan digunakan jika sudah melewati masa kadaluarsa.
  • Pada saat pengaplikasian, sebaiknya gunakan sarung tangan dan masker penutup mulut.
  • Simpan Amistar Top di tempat yang jauh dari jangkauan anak-anak.
  • Jangan membuang botol kosong fungisida sembarangan. Buang ditempat yang telah ditentukan.

Cara penggunaan Amistar Top 325 SC pada pertanaman padi ini bersifat umum, yang dihimpun dari sejumlah informasi tertulis dan praktik petani padi.

Jika ada masalah di lapangan, para petani dapat berkonsultasi dengan layanan produsen, toko tani, petani lain yang menjadi panutan, atau petugas dinas setempat.

Nah, sahabat Agrikan.id, demikianlah ulasan Amistar Top 325 EC, fungisida andalan petani padi meningkatkan hasil panen. Semoga informasi ini bermanfaat.

Syatrya Utama | Email: syatrya_utama@yahoo.com

Referensi:

  1. Tohir, Winarno. 2019. Pertanian Presisi untuk Mensejahterakan Petani. Jakarta: Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan.
  2. https://bbpadi.litbang.pertanian.go.id/index.php/info-berita/info-teknologi/inokulum-potensial-penyakit-hawar-pelepah-padi-rhizoctonia-solani-kuehn.
  3. https://blog.ub.ac.id/danik/2012/02/15/cercospora-oryzae-penyakit-bercak-coklat-sempit-pada-tanaman-padi/.
  4. https://www.purotani.com/2019/07/fungisida-amistar-top-amistartop-325-sc_12.html.
  5. https://www.kliktani.com/2018/12/fungisida-amistartop-325-sc-obat-jamur-padi-zpt.html.
  6. https://cahayatani.id/toko-pertanian/pestisida/fungisida/amistartop-325sc/.