Minum kopi menurunkan risiko insiden aritmia
Ilustrasi kopi hangat. Gambar oleh Photo Mix dari Pixabay.

Selama ini, banyak profesional yang menyarankan menghindari minum kopi, yang merupakan sumber kafein yang tinggi, untuk menurunkan risiko aritmia jantung.

Tetapi, studi terbaru membuktikan bahwa rutin minum kopi menurunkan risiko insiden aritmia.

“Kami tidak menemukan bukti bahwa konsumsi kafein menyebabkan risiko aritmia yang lebih besar,” kata Gregory Marcus, MD, profesor kedokteran di Divisi Kardiologi di University of California, San Fransisco, Amerika Serikat.

Marcus bersama Eun-jeong Kim, Thomas J. Hoffmann, Gregory Nah, Eric Vittinghoff, dan Francesca Delling, adalah penulis hasil studi yang berjudul, Coffee Consumption and Incident Tachyarrhythmias: Reported Behavior, Mendelian Randomization, and Their Interactions.

Eun-jeong Kim dkk memublikasikan hasil studi tersebut di JAMA Internal Medicine, Senin, 19 Juli 2021.

Insiden aritmia jantung

Sebelum lebih lanjut menceritakan hasil studi tersebut, baiklah dijelaskan dahulu aritmia.

Aritmia merupakan gejala jantung yang berdetak lebih cepat, lebih lambat, atau tidak beraturan.

Pada kondisi sehat dan istirahat, umumnya detak jantung orang dewasa berdenyut sekitar 60 – 100 kali/menit.

Percepatan denyut jantung bisa saja di atas 100 kali/menit, misalnya dipicu karena berolah raga atau tubuh merespon stres, trauma, atau suatu penyakit.

Namun, pada penderita aritmia, percepatan tersebut tidak ada pemicunya. Jika denyut jantung tersebut lebih dari 100 kali/menit disebut takikardia atau takiaritmia.

Tetapi jika denyut jantung tersebut lebih rendah dari 60 kali/menit disebut bradikardia.

Selain takikardia dan bradikardia, ada juga orang yang detak jantungnya tiba-tiba lebih cepat atau lebih lambat, tidak beraturan. Ciri-cirinya seperti berikut ini:

  • Detak jantungnya tiba-tiba meningkat.
  • Jantungnya terlambat berdetak.
  • Terasa bergetar selama beberapa detik.

Aritmia bisa mengganggu kinerja jantung untuk memompakan darah sehingga dapat mengganggu peredaran oksigen ke seluruh tubuh.

Beberapa gejala yang biasa dialami penderita aritmia:

  • Nyeri di dada
  • Sesak napas
  • Merasa cemas
  • Mudah lelah
  • Sakit kepala
  • Keringat dingin
  • Pingsan

Minum kopi menurunkan risiko insiden aritmia

Nah, penelitian Eun-jeong Kim dkk menguji hubungan sebab-akibat antara mengonsumsi kopi dan takiaritmia.

Studi mereka berusaha menjawab pertanyaan berikut ini:

  • Apakah konsumsi kopi dalam jumlah sedang atau biasa berhubungan dengan risiko aritmia?
  • Apakah varian genetik yang memengaruhi metabolisme kafein dapat mengubah hubungan itu?

Untuk itulah Eun-jeong Kim dkk menganalisa data peminum kopi dari UK Biobank antara 1 Januari 2006 – 31 Desember 2018.

Peminum kopi tersebut merupakan komunitas peserta studi National Health Service, Inggris.

Setelah kriteria ekslusi diterapkan, ditemukan 386.258 orang yang dianalisis. Rata-rata sampel berusia 56 tahun, yang 52,3% diantaranya perempuan.

Hubungan minuman berkafein dan risiko aritmia.
Ilustrasi perempuan minum kopi. Gambar oleh Pexels dari Pixabay.

Selama masa pengamatan 4,5 tahun, sebanyak 16.979 orang atau sekitar 4,4% dari sampel, mengalami insiden aritmia.

Tetapi setelah sampel insiden aritmia itu disesuaikan dengan karakteristik demografi, kondisi komorbid, dan gaya hidup, peneliti menemukan hubungan sebaliknya. Setiap cangkir tambahan kopi yang mereka minum, justru berhubungan dengan 3% penurunan risiko insiden aritmia.

Baca juga: Proses Pengolahan Kopi

Dengan teknik Acak Mendelian, yang menggunakan varian genetik, tidak ada hubungan yang signifikan antara kecenderungan metabolisme kafein yang berbeda dan risiko insiden aritmia.

“Penelitian kami tidak menemukan bukti bahwa mengonsumsi minuman berkafein meningkatkan risiko aritmia,” kata Marcus.

“Studi berbasis populasi kami memberikan jaminan bahwa larangan umum terhadap kafein untuk mengurangi risiko aritmia tidak beralasan,” tambahnya.

Apalagi penelitian tersebut didukung dengan sampel yang begitu besar, yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk jenis penelitian ini.

Kafein menurunkan insiden gangguan irama jantung

Dalam rapat virtual Heart Rhythm Society, Eun-jeong Kim menyebutkan konsumsi kopi maksimal empat cangkir sehari berkaitan dengan penurunan insiden gangguan irama jantung.

Satu cangkir kopi seduh (sekitar 237 ml), menurut Food Drug and Administration (FDA), Amerika Serikat (AS), mengandung sekitar 80 – 100 mg kafein.

Dengan meminum maksimal empat cangkir kopi seduh/hari, berarti peminum kopi mengonsumsi sekitar 320 – 400 mg kafein.

“Pesan utama dari penelitian kami adalah melanjutkan konsumsi kopi secara rutin dalam porsi moderat tampaknya tidak berbahaya terhadap risiko aritmia secara keseluruhan,” katanya.

Baca juga: Buah Kopi Menjadi Bubuk

“Hasil studi (ini) menunjukkan bahwa benar-benar ada beberapa dogma yang tidak berdasar (selama ini) bahwa kopi dapat menyebabkan aritmia,” kata Dr. Zachary Goldberger, profesor kedokteran kardiovaskular di University of Wisconsin-Madison, Amerika Serikat.

Unlimited Hosting WordPress Developer Persona

Tetapi penelitian ini tidak menjelaskan jenis kopi yang diminum, apakah kopi hitam murni, kopi espresso, kopi instan, kopi susu, dan sebagainya, yang tentu kandungan kafeinnya berbeda-beda.

Selain itu, penelitian ini juga tidak mengeksplorasi lebih jauh mengapa dengan rutin mengonsumsi kopi dalam jumlah moderat dapat menurunkan risiko insiden aritmia jantung.

“Mungkin sifat antioksidan dan anti-inflamasi kopi berperan, dan beberapa sifat kafein dapat melindungi terhadap beberapa aritmia,” jelas Marcus.

“Saya pikir intinya, berdasarkan temuan ini, kopi mungkin tidak menyebabkan aritmia, tetapi juga tidak melindungi,” kata Goldberger, salah satu penulis komentar terhadap studi tersebut.

Syatrya Utama | Email: syatrya_utama@yahoo.com

Referensi:

  1. https://www.sciencedaily.com/releases/2021/07/210720114336.htm.
  2. https://www.news-medical.net/news/20210720/Study-reports-no-link-between-coffee-consumption-and-cardiac-arrhythmia.aspx.
  3. https://otcdigest.id/info-sehat/kopi-turunkan-risiko-gangguan-irama-jantung-hingga-3-penelitian-terbaru-membuktikan.
  4. https://www.kompas.com/sains/read/2021/07/28/080300223/kopi-dan-kafein-tidak-mengganggu-detak-jantung-studi-jelaskan?nomgid=1&page=all.
  5. https://hellosehat.com/nutrisi/tips-makan-sehat/berapa-kali-minum-kopi-dalam-sehari-yang-masih-sehat/.