padi galur NA 178 diminati konsumen
Wartijah (kiri) dan Abas Kartam (kanan) sedang memegang padi galur NA 178 di Desa Karanglayung, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

AGRIKAN.ID – Padi galur NA 178 aromatik temuan petani Indramayu, boleh dibilang sebagai anak pungut. Ditemukan petani pada tahun 2016 di lahan sawah di Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Bulir beras galur ini panjang, aroma wangi, dan tekstur nasinya agak pulen.

Kisahnya begini. Ahmad Farhan, petani dan Wakil Direktur CV Re Agro Lestari, menanam varietas Mekongga di sebuah petakan. Setelah bulir padinya mulai menguning, ternyata ada beberapa yang berbeda dengan Mekongga. Karena penasaran, benih padi yang berbeda tersebut ditanam lagi.

“Setelah ditanam kembali, ada beberapa kilo ditanam lagi. Terus diuji rasanya. Dikasih makan sama orang-orang FS (PT Food Station Tjipinang Jaya, Badan Usaha Milik Daerah atau BUMD DKI Jakarta),” kata Ahmad Farhan. Menurut orang-orang FS, nasi galur NA 178 enak, mirip dengan varietas Bawor.

Lihat juga: Fase pertumbuhan tanaman padi

Setelah Ahmad Farhan dan rekan-rekannya melakukan seleksi beberapa kali, pertumbuhan padi galur NA 178 itu mulai seragam. Dengan masa semai 20 hari, galur NA 178 sudah bisa dipanen pada umur 90 hari setelah tanam (HST). Atau total umur panennya sekitar 110 hari setelah semai (HSS).

Menurut Abas Kartam, Bagian Budidaya CV Re Agro Lestari, tinggi tanaman padi galur NA 178 ini sekitar 105-115 cm. “Hasilnya 8,6 ton GKP (gabah kering panen)/hektar. Di Karangampel, hasilnya 11 ton GKP/hektar,” katanya. Atau produktivitasnya 7,2 – 9,1 ton gabah kering giling (GKG)/hektar.

Padi galur NA 178 bukan varietas Bawor

Meskipun padi galur NA 178 ini bukan varietas Bawor, tetapi petani di Indramayu mengenalnya sebagai Bawor (hasil persilangan varietas Cisadane dan Atomita 2). Persilangan tersebut dilakukan pemulia tanaman padi di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Purwokerto, Jawa Tengah.

Untuk memastikan galur NA 178 itu Bawor atau bukan, maka Ahmad Farhan dkk menemui pemulia Bawor di Unsoed dengan membawa gabah galur NA 178. “Udah dibawa ke Unsoed yang punya Bawor. (Ternyata) galur NA 178 itu bukan Bawor. Bawor itu dekat ke varietas Sintanur,” katanya.

Lihat juga: Lima varietas padi yang laris di Cilacap

Kemudian Ahmad Farhan dkk juga menemui pemulia padi di Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi) di Sukamandi, Subang, Jawa Barat. Benar, galur NA 178 bukan Bawor. “Bukan Bawor,” katanya.

Untuk sertifikasi, supaya legal, Ahmad Farhan dkk ke Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) di Lembang, Jawa Barat.

“Tapi sampai sekarang belum direspon (BPTP). Kami nggak tahu ada apa. Padahal, kami sudah membuat observasi bersama teman-teman di tujuh titik,” kata Ahmad Farhan, ketika ditemui bersama Wartijah, Direktur Re Agro Lestari, dan Abas Kartam, di Indramayu, September 2022.

Lihat juga: Cara budidaya padi sawah IPB 3S

Selain ke Unsoed, BB Padi, dan BPTP, Ahmad Farhan, Wartijah, dan Abas Kartam juga menyerahkan hasil observasinya ke Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Indramayu. “Kami itu tidak mau melanggar undang-undang, maka merapat ke BB Padi, BPTP, dan dinas,” kata Abas Kartam.

“Kami siap mempertanggungjawabkan hasil penelitian tersebut,” kata Wartijah. Tentu saja Bupati Indramayu Nina Agustina sangat bangga dengan temuan petani. Hasil penelitian Ahmad Farhan dkk tersebut diberi nama galur NA 178 oleh Bupati Indramayu. “Ya, diberi nama NA 178,” kata Wartijah.

Karena belum dirilis lembaga berwenang, NA 178 ini masih tergolong galur, bukan varietas. Galur itu sudah ditemukan karakteristik khasnya, tapi belum dilepas secara varietas. Dengan diberi nama NA 178, Ahmad Farhan dkk senang. Paling tidak sudah mempunyai legalitas, meski belum tersertifikasi.

Bekerja sama dengan Food Station

Pada 2 Juni 2022, untuk musim tanam 3, CV Re Agro Lestari, yang pemegang sahamnya antara lain ketua-ketua kelompok tani (poktan), menandatangani kerja sama dengan PT Food Station Tjipinang Jaya, untuk memproduksi gabah Bawor. Tetapi di lapangan, sejumlah petani menanam galur NA 178.

Musim tanam 3 atau biasa disebut dengan musim kering ini berlangsung Juni sampai akhir Oktober.

Pada pertengahan Oktober 2022, Bupati Indramayu Nina Agustina memanen padi galur NA 178 di Desa Karanglayung, Kecamatan Sukra, Indramayu. Bahkan Bupati Indramayu melepas hasil panen padi galur NA 178 yang dikirim ke penggilingan padi Food Station di Pamanukan, Subang, Jawa Barat.

Lihat juga: Pupuk silika untuk tanaman padi

Kemudian kerja sama Food Station dan Re Agro Lestari dilanjutkan pada musim tanam 1, yang biasa dikenal dengan musim hujan, yang berlangsung November sampai Maret. Penanaman seluas 400 hektar di Desa Gabuskulon, Kecamatan Gabuswetan, Indramayu, sudah dipanen pada Maret 2023.

Kerjasama antardaerah ini, sesuai dengan pesan Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 Anies Baswedan, dilakukan berkeadilan. Petani mendapatkan kepastian pasar dengan harga yang baik dan Food Station mendapatkan gabah berkualitas dengan harga ekonomis, yang bisa dinikmati warga Jakarta.

Kerja sama Food Station dan Re Agro Lestari ini bukan hanya menyangkut kepastian pasar dan harga yang bagus, tetapi juga kerja sama penanaman (on farm). Dengan kerja sama on farm ini, Food Station membantu permodalan petani seperti pupuk, pestisida, dan tenaga kerja Rp5 juta/hektar.

Menurut Wartijah, Re Agro Lestari cukup mengembalikan uang Rp5 juta/hektar dengan 1 ton GKP.

“Yang satu ton (produksi) untuk masuk semua ke FS. Selebihnya untuk makanan kita dan bisa juga dijual ke FS. Tapi FS membolehkan kami menjual ke pihak lain kalau harganya lebih tinggi,” katanya, saat ditemui di Desa Mekarsari, Kecamatan Patrol, Indramayu, pertengahan September 2022.

Model kerja sama usaha tani kontrak

Boleh dikatakan model kerja sama FS dan Re Agro Lestari ini adalah usaha tani kontrak (contract farming). Menurut FAO, esensi usaha tani kontrak terletak pada kesepakatan terlebih dahulu syarat dan ketentuan produksi dan pemasaran produk pertanian antara petani (produsen) dan pembeli.

Dalam hal ini, petani diwakili Re Agro Lestari dan pembeli FS. Sebagai pembeli, FS mensyaratkan mutu gabah sebagai berikut: kadar air GKP 25-27%, kadar air GKG 14%, gabah hampa 1-3%, gabah muda 1-10%, butir rusak 2-7%, butir merah 1-4%, benda asing 0-4%, dan gabah varietas lain 2-10%.

Mutu gabah ini akan mempengaruhi rendemen beras yang dihasilkan. Dari pengalaman sejumlah petani, rendemen GKG yang bagus itu menghasilkan 70% beras pecah kulit (brown rice). Tetapi jika dihitung dari GKP menjadi GKG dan kemudian menjadi beras, rendemen beras pecah kulitnya 63%.

Lihat juga: Mutu gabah dan rendemen beras

Tetapi menurut Badan Pusat Statistik (BPS), konversi GKG menjadi beras konsumsi sekitar 57,62%.

Dengan filosofi berkeadilan, FS ingin agar petani padi sejahtera. Dengan dukungan Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Indramayu, FS ingin agar petani menerapkan sistem dan operasional prosedur (SOP) on farm sehingga petani bisa mengefisienkan biaya produksi dan meningkatkan hasil.

“Dengan SOP yang tepat, rata-rata petani mampu (mengefisiensikan) biaya usaha taninya hingga 30% dan (meningkatkan) hasil panen hingga 15%. Rata-rata produktivitas 6 ton/hektar untuk padi NA 178,” kata Pamrihadi Wiraryo, Direktur Utama FS, yang dipublikasikan di rri.co.id, 22 Maret 2023.

“Saya ingin petani harus sejahtera. Bagaimanapun kita tergantung dari para petani,” kata Bupati Indramayu Nina Agustina, yang dipublikasikan di diskominfo.indramayukab.go.id, 14 Oktober 2022.

“Saya juga terima kasih kepada Food Station Tjipinang Jaya yang sudah menjadi mitra kelompok tani di Kabupaten Indramayu. Semoga Food Station Tjipinang Jaya bisa memberikan kontribusi yang lebih kepada petani dari praproduksi, pascapanen, serta juga menjadi off-taker (pembeli siaga),” katanya.

Varietas padi yang diminati konsumen

Sebagai pedagang, Food Station memahami beras yang diminati konsumen. Jika ditarik ke hulu, beras itu dari varietas atau galur padi yang ditanam petani. Misalnya FS Jasmine Rice yang dijual Food Station, bahan bakunya dari padi galur NA 178 atau varietas Bawor yang ditanam di Indramayu.

“Kalau lewat di tanamannya, baunya harum. Apalagi di rice cooker, baunya menyengat,” kata Abas Kartam. Jangan heran, jika banyak konsumen yang menyukai nasi dari beras NA 178 atau Bawor.

Pada musim haji tahun 2022, Food Station mengirim 19 ton FS Jasmine Rice ke Arab Saudi untuk makanan jemaah haji Indonesia di sana. “(Tahun 2022 itu) petani kita ada yang naik haji juga. Orang-orang di sana heran ini beras dari mana. Kok, rasanya enak, pulen, dan aromanya wangi. Lalu petani kita ceritakan bahwa beras yang dikirim Food Station itu ditanamnya di Indramayu,” kata Wartijah.

Lihat juga: Pupuk urea rendah karbon Sabic An

Varietas atau galur padi yang diminati konsumen bukan hanya Bawor dan NA 178, tetapi juga, pertama, kelompok IR 64 (IR64, Ciherang, Mekongga, Inpari 32, dan Inpari 33); kedua, padi beraroma (Pandan Wangi, Mentik Wangi, dan Sintanur); dan ketiga, Cilamaya Muncul, tidak wangi.

Padi atau beras yang beraroma itu karena mengandung komponen aktif 2-acetyl-1-pyroline (2-AP).

“Petani itu mencari varietas yang diterima pasar, produksi tinggi, harganya bagus. Kalau keinginan petani (adalah) rasa, kualitas, produksi, dan pasar,” kata Abas Kartam. Itulah dasar petani memilih varietas padi yang mereka tanam. Abas Kartam dkk cukup berpengalaman dalam usaha tani padi.

Karena padi galur NA 178 ini mempunyai keunggulan, yang mirip Bawor, petani Indramayu berharap agar galur ini bisa menjadi varietas. Di sinilah perlunya dukungan pemerintah, dalam hal ini Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), untuk menguji galur NA 178 agar bisa menjadi varietas NA 178.

Syatrya Utama | Bloger, Jurnalis, dan Alumni IPB University | Email: syatrya_utama@yahoo.com

Referensi:

  1. Tohir, Winarno. 2019. Pertanian Presisi untuk Mensejahterakan Petani. Jakarta: Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA).
  2. Romdon, A.S dkk. 2014. Kumpulan Deskripsi Varietas Padi. Ungaran: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah.
  3. Wahab, M.I. 2017. Deskripsi Varietas Unggul Baru Padi. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian.
  4. https://diskominfo.indramayukab.go.id/bupati-nina-panen-perdana-padi-galur-na-178-di-desa-karang-layung/.
  5. Websiste: foodstation.id, indramayukab.go.id, infopublik.id, jakarta.suaramerdeka.com, metroonlinenews.com, p2mal.uma.ac.id, dan rri.co.id.