KBI ekspor induk udang vaname ke Malaysia
(Ki-ka) Ari Setiardhi, Iromo (Kepala Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan Merak), Yasin Arifin (PHPI Muda), dan Jonny Susanto (Direktur Keuangan Kona Bay Indonesia)

Kona Bay Indonesia (KBI) merupakan perusahaan patungan PT Suri Tani Pemuka, anak perusahaan Grup Japfa, dengan Hendrix Genetics.

Kona Bay Indonesia, yang berdiri tahun 2020, ini bergerak di bidang usaha menghasilkan induk udang vaname (Litopenaeus vannamei) berkualitas di fasilitas Broodstock Mulitiplication Center (BMC) di Kampung Pamatang, Kelurahan Banjarmasin, Kecamatan Carita, Pandegelang, Banten.

Calon induk udang vaname dari seleksi genetik yang dilakukan di pusat pembiakan udang galur murni di Nucleus Breeding Center (NBC) di Kona Bay Marine Research di Hawaii, Amerika Serikat.

Ekspor induk udang vaname

Ekspor perdana induk udang vaname ke Malaysia pada Februari 2023 ini senilai US$25.600. Nilai ekspor tersebut meningkat 35% dibanding ekspor tahun lalu, yang US$19.456.

Ekspor tersebut dilakukan sebagai upaya perluasan pangsa pasar dan pemenuhan kebutuhan induk udang vaname.

“Udang vaname masih menjadi komoditas ekspor unggulan pada subsektor perikanan. KBI sebagai perusahaan yang fokus pada budidaya induk udang vaname memiliki komitmen untuk terus meningkatkan produktivitas dan menjangkau pangsa pasar yang lebih luas,” kata Ari Setiardhi.

Menurut General Manager KBI itu, ekspor perdana tahun 2023 ini merupakan ekspor ketiga sejak KBI beroperasi 2021. “Hingga saat ini, total ekspor kami telah mencapai lebih dari US$62.384,” katanya.

Perlu diketahui, merujuk data Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) tahun 2020, Indonesia merupakan produsen produk akuakultur terbesar di dunia setelah Republik Rakyat Tiongkok.

Indonesia memiliki potensi yang cukup besar untuk sektor budidaya perikanan, terutama udang yang masih mendominasi komoditas ekspor pada saat ini.

Melihat peluang tersebut, KBI berupaya memberikan kontribusi secara optimal dengan senantiasa meningkatkan kualitas setiap proses budidaya yang dimiliki.

Kona Bay Indonesia dan kualitas induk udang

KBI hanya memasok induk berkualitas tinggi yang bebas dari penyakit (Specific Pathogen Free, SPF).

Salah satu cara yang dilakukan adalah mengembangkan induk udang vaname melalui fasilitas BMC dengan produk awal Parent Post Larva (PPL) dari pusat breeding NBC Kona Bay Marine Research. Kemudian menghasilkan induk udang vaname berkualitas, yang dapat dilacak balik jalur genetiknya.

Selain itu, KBI juga turut menerapkan sistem biosecurity yang ketat dan memiliki laboratorium yang berguna untuk memantau perkembangan kesehatan udang dan kualitas air yang digunakan.

KBI pun menerapkan proses budidaya berkelanjutan salah satunya melalui fasilitas Unit Pengelolaan Limbah (UPL), sehingga limbah yang dihasilkan tidak berdampak negatif terhadap lingkungan sekitar.

“Kami berkomitmen untuk selalu menjaga setiap kegiatan budidaya udang vaname yang kami miliki. Benur yang kami produksi di Indonesia memiliki kualitas yang sama dengan produk indukan di kantor pusat KBI yang terletak di Hawaii,” kata Ari.

“Dalam 2 tahun mendatang, KBI menargetkan produksi indukan mencapai 80.000 ekor/tahunnya. Dengan demikian, kami berharap dapat mendukung peningkatan produksi budidaya perikanan dalam negeri dan berkontribusi pada peningkatan ekspor di pasar Internasional,” tutup Ari.

Syatrya Utama | Jurnalis dan Alumni IPB University

Email: syatrya_utama@yahoo.com

Referensi:

Siaran Pers PT Kona Bay Indonesia, 10 Februari 2023.