Di Indonesia, secara garis besar, terdapat empat segmen pasar ayam broiler (ayam ras pedaging), yaitu ayam besar, ayam sedang, ayam kecil, dan ayam terolok.
Ayam besar
Bobot hidup segmen ayam besar ini lebih dari 1,8 kg per ekor. Ayam ini dipelihara selama 35 – 43 hari.
Daging ayam segmen ini banyak diolah industri menjadi nuget, sosis, dan katsu. Tukang sate juga menyukai ayam besar karena dagingnya tebal sehingga mudah difilet dan dipotong-potong.
Ayam sedang
Bobot hidup segmen ayam sedang ini sekitar 1,4 – 1,8 kg per ekor. Ayam ini dipelihara selama 30-35 hari.
Ayam segmen ini banyak dibutuhkan rumah potong hewan unggas (RPHU) untuk memenuhi kebutuhan restoran siap saji seperti CFC, KFC, McDonald, pedagang ayam goreng, dan warung makan lainnya.
Ayam kecil
Bobot hidup ayam kecil sekitar 0,8 – 1,4 kg per ekor. Ayam ini dipelihara selama 21 – 29 hari.
Ayam segmen ini banyak dibutuhkan pedagang kaki lima (untuk ayam bakar dan ayam goreng), restoran padang, dan bisnis jasa boga.
Ayam terolok
Ayam segmen ini sebenarnya tidak diinginkan peternak. Bobot ayam ini lebih rendah 30-40% dari bobot ayam normal pada umur yang sama.
Biasanya ayam terolok dipanen saat bobot hidup kurang 0,7 kg per ekor.
Rendahnya bobot ayam terolok ini dari pertumbuhan normal antara lain karena kualitas day old chick (DOC) atau anak ayam umur sehari kurang baik, mutu pakan jelek, dan manajemen pemeliharaan yang kurang bagus.
Karena itulah ayam terolok ini harus cepat dipanen karena kalau dibiarkan hidup akan merugikan peternak.
Referensi:
- Tamaluddin, Ferry. 2014. Panduan Lengkap Ayam Broiler. Jakarta: Penebar Swadaya.