Ayam lokal Indonesia
Ayam pelung. Sumber: bibit.ditjenpkh.pertanian.go.id.

Ayam pelung merupakan salah satu rumpun ayam lokal Indonesia yang mempunyai sebaran asli geografis di Provinsi Jawa Barat. Hal ini telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Pertanian Nomor 2918 Tahun 2011 tertanggal 17 Juni 2011.

Ayam pelung mempunyai ciri khas yang tidak dimiliki ayam dari bangsa lainnnya. Ayam ini merupakan sumber daya genetik ternak Indonesia yang perlu dijaga dan dipelihara kelestariannya.

Penjagaan dan pemeliharaan ini dimaksudkan agar ayam pelung dapat memberikan manfaat dalam peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia.

Ayam pelung betina Cianjur.
Ayam pelung betina kuning. Sumber: ayampelungcianjur.co.id.

Ciri spesifik sifat kualitatif: 

  1. Jengger atau balung tunggal, bergerigi berwarna merah. Ukuran jengger pada ayam jantan lebih besar dari pada ayam betina.
  2. Pial berbentuk bulat berwarna merah. Pial pada ayam jantan lebih besar dan bergayut dari pada ayam betina.
  3. Bentuk penampang samping badan adalah oval, silinder atau bulat. Ayam jantan lebih besar dan lebih tegap dari ayam betina.
  4. Warna bulu ayam etina umumnya kuning tua kecokelatan (warna buah kemiri), kuning muda, hitam blorok dengan bercak putih atau kuning tua dengan bercak putih. Sementara ayam jantan tidak memiliki pola khas, umumnya campuran merah dan hitam kuning dan putih, dan campuran hijau mengkilat.
  5. Warna ceker (metatarsus) pada jantan dan betina umumnya hitam, hijau, abu-abu, kuning, atau putih.
  6. Suara khas pada ayam jantan, merdu dan mengalun panjang tidak terputus-putus.
  7. Jenis irama suara. Suara awal atau angkatan, terdengar besar, bertenaga, bertekanan, bersih dan mengalun tidak terburu-buru (anca). Suara tengah, terdengar nyambung setelah suara awal, panjang, besar, naik, bersih, halus, jelas licin. Suara akhir, terdengar nyambung setelah suara tengah, panjang, bersih dan jelas dan membesar pada ujungnya.
Ayam pelung jantan Cianjur
Ayam pelung jantan blorok merah. Sumber: ayampelungcianjur.co.id.

Ciri spesifik sifat kuantitatif: 

  1. Suara: durasi 5,8 – 13,9 detik; frekuensi 399,85 -1.352,3 hz; dan volume 60 – 63,89 db.
  2. Bobot badan  dewasa: jantan 3,70 – 5,85 kg per ekor; betina 2,70 – 4,15 kg per ekor.
  3. Produksi telur selama 147 hari pengamatan: 23 – 84 butir per ekor.
  4. Bobot telur 45,03 – 57,03 gram per butir.
  5. Konsumsi ransum ayam dewasa: jantan dan betina, 130 gram per ekor per hari.

Ciri spesifik sifat reproduksi: 

  1. Umur dewasa kelamin: jantan dan betina, 5 – 6 bulan.
  2. Umur bertelur pertama: 5,5 – 7 bulan.

Referensi: