pemeliharaan ayam petelur modern
Ilustrasi ayam petelur modern di kandang baterai.

AGRIKAN.ID – Ayam petelur modern (ras layer) mempunyai potensi produksi telur sekitar 500 butir/ekor selama masa usia 100 minggu (700 hari). Setelah masa itu, ayam petelur diafkir dan diremajakan dengan ayam petelur baru. Biasanya, ayam petelur afkir ini dibeli warung soto ayam.

Umumnya, ayam petelur modern mulai bertelur pada umur 19 minggu (133 hari). Dengan masa usia 100 minggu, maka masa produktifnya sekitar 82 minggu (574 hari). Dalam fase pemeliharaan ayam petelur, masa produktif tersebut mulai pada fase layer (fase ayam bertelur), setelah fase pre-layer.

Lihat juga: Telur tetas vs telur konsumsi

Karena itulah, selama fase starter sampai pullet biasa disebut dengan masa investasi. Sebab pada masa itu ayam belum menghasilkan telur. Biasanya ada peternak yang memelihara ayam petelur mulai fase starter. Tetapi ada juga peternak membeli pullet sehingga bisa lebih cepat berproduksi.

Fase pemeliharaan ayam petelur

Secara ideal, fase pemeliharaan ayam petelur itu berdasarkan sistem pemberian pakan, yaitu pre-starter, starter, grower, pullet, pre-layer, dan layer. Tetapi di lapangan biasanya terdiri atas starter, grower, pullet, pre-layer, dan layer. Di sini dijelaskan berdasarkan pendekatan umum di lapangan.

Fase starter

Fase starter atau pertumbuhan awal ayam petelur modern dimulai dari minggu ke-1 sampai minggu ke-5 atau berumur 1-5 minggu.

Pada fase ini terjadi pertumbuhan (perbanyakan atau pembelahan) sel yang sangat tinggi untuk mendukung pembentukan organ tubuh dan pencapaian bobot badan yang ideal.

Untuk mendukung pembentukan organ tubuh dan pencapaian bobot badan tersebut, maka pada fase ini dibutuhkan pakan atau ransum (feed intake) yang berkandungan protein paling tinggi.

Fase grower

Fase grower ini berlangsung dari minggu ke-6 sampai minggu ke-10 atau ayam petelur berumur 6-10 minggu. Pada fase ini terjadi perkembangan (pembesaran) sel organ tubuh.

Organ tubuh ayam petelur yang terbentuk pada fase starter tadi membesar sesuai dengan umur dan kesehatannya.

Pada fase grower ini, pertambahan jumlah sel perlahan-lahan akan terhenti dan bergeser menjadi pembesaran sel.

Lihat juga: Kinerja Japfa Comfeed

Kandungan protein rasum pada fase grower ini lebih rendah ketimbang fase starter. Jika kandungan proteinnya sama dengan ransum pada fase starter, dampaknya kurang baik.

Mengapa? Sebab deposit lemaknya tersimpan pada organ reproduksi. Masalah yang timbul adalah dewasa kelamin lebih dini, angka kematian tinggi, dan masa puncak produksi telur akan pendek.

Fase pullet

Fase pullet (ayam petelur dara) ini berlangsung dari minggu ke-11 sampai minggu ke-16 atau ayam petelur berumur 11-16 minggu.

Pada fase ini, pertambahan sel juga perlahan-lahan akan terhenti dan bergeser ke pembesaran sel.

Biasanya ada peternak ayam petelur memelihara sendiri pullet mulai dari DOC (day old chick), anak ayam petelur umur sehari, sampai menjadi pullet.

Lihat juga: Telur sumber protein terbaik

Tetapi ada peternak yang membeli pullet dari peternak pullet. Belilah pullet yang berumur 11-16 minggu sehingga masa transisi untuk memasuki fase pre-layer bisa berlangsung dengan baik.

Selain itu, pilih pullet yang bobotnya seragam sesuai dengan standar dan sehat, yaitu lincah, tidak ada lendir di hidungnya, bulu mengilap, dan kotoran tidak berwarna hijau, merah atau kuning.

Bulu pullet bisa menjadi indikator kesehatan pullet. Jika bulu datar dan condong ke bawah atau tidak condong ke arah atas, maka dapat menjadi pertanda kematangan organ reproduksinya terlambat.

Fase pre-layer

Fase pre-layer atau pra-produksi atau pra-bertelur ini terjadi pada ayam petelur berumur 17-18 minggu.

Pada fase ini boleh dikatakan ayam mulai belajar atau bersiap untuk bertelur. Di sini terjadi transisi dari pullet ke layer.

Biasanya ransum pre-layer ini mengandung kalsium sekitar 2% untuk mendukung produksi telur.

Fase layer

Fase layer atau ayam petelur berproduksi ini terjadi mulai umur 19 sampai 100 minggu. Jadi masa produksi atau bertelurnya selama 82 minggu (100 minggu dikurangi 18 minggu).

Pada usia 20 minggu (140 hari), produksi telurnya mencapai 50%. Mulai umur 26 minggu sampai umur 72 minggu, biasanya merupakan masa puncak produksi telurnya, yaitu 94-96%.

Lihat juga: Telur ayam omega 3

Kemudian pada usia 72-100 minggu, produksi telurnya menurun sampai ayam petelur memasuki masa afkir. Setelah berumur 100 minggu, ayam petelur diremajakan dengan pullet baru.

Pada umumnya, rata-rata bobot telur ayam petelur modern sekitar 55-65 gram/butir atau 15-18 butir/kg.

Nah, sahabat agrikan.id, demikianlah informasi 5 fase pemeliharaan ayam petelur modern (ras layer). Semoga informasi yang sederhana ini bermanfaat.

Syatrya Utama | Jurnalis dan Alumni IPB University | Email: syatrya_utama@yahoo.com

Referensi:

  1. https://www.medion.co.id/ransum-ayam-petelur-dan-manajemen-pemberiannya/.
  2. https://www.medion.co.id/kunci-mencapai-keberhasilan-produksi-telur/.
  3. https://www.deheus.id/cari/berita-dan-artikel/persiapkan-periode-pullet-untuk-produksi-ayam-petelur.
  4. https://www.farmsco.co.id/jurnal/pullet-menentukan-kesuksesan-beternak-layer.