jagung pipilan kering kadar air 14%
Data produksi dan ilustrasi pengeringan tongkol jagung sebelum dipipil.

AGRIKAN.ID – Estimasi kebutuhan jagung pipilan kering dengan kadar air 14% (JPK-KA14%) di Indonesia pada tahun 2024 sekitar 14,64 juta ton.

Kebutuhan tersebut untuk industri pakan sekitar 8,35 juta ton, peternak mandiri yang mencampur sendiri pakan (self-mixing) 5,20 juta ton, industri pangan 1,03 juta ton, dan benih 0,06 juta ton.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Kementerian Pertanian menargetkan produksi jagung tahun 2024 ini sekitar 16,00 juta ton JPK-KA14%.

Lihat juga: Fase pertumbuhan tanaman jagung

Potensi produksi Januari – April 2024, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), sekitar 5,34 juta ton JPK-KA14%. Luas panen 0,96 juta hektare dan produktivitasnya sekitar 5,56 ton JPK-KA14% per hektare.

Menurut Suwandi, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, mengutip data BPS, potensi produksi Januari – Mei 2024 sekitar 5,96 juta ton JPK-KA14%. Luas panen 1,07 juta hektare dan produktivitasnya sekitar 5,57 ton JPK-KA14% per hektare.

Untuk memenuhi target produksi 16 juta ton, maka produksi Juni – Desember 2024 diharapkan bisa mencapai sekitar 10,04 juta ton JPK-KA14%.

Mengutip data BPS, pada tahun 2023, produksi JPK-KA14% sekitar 14,77 juta ton. Luas panen 2,48 juta hektare dan produktivitasnya sekitar 5,96 ton JPK-KA14% per hektare.

Lihat juga: 7 Jenis tanaman jagung di dunia

Produksi tahun 2023 lebih rendah dari tahun 2022. Produksi JPK-KA14% tahun 2022 sekitar 16,53 juta ton. Luas panen 2,76 juta hektare dan produktivitasnya sekitar 5,99 ton JPK-KA14% per hektare.

Untuk mencapai target produksi tahun 2024, Kementerian Pertanian bisa mendorong produksi jagung seperti pada tahun 2022.

Pada tahun 2022, produksi periode Juni – Desember 2022 sekitar 9,97 juta ton JPK-KA14%. Luas panen 1,61 juta hektare dan produktivitasnya sekitar 6,19 ton per hektare.

Bayangkan, jika produksi periode Juni – Desember 2024 bisa seperti tahun 2022, maka produksi tahun 2024 diharapkan bisa mencapai sekitar 15,93 juta ton JPK-KA14%.

Meningkatkan produksi jagung pipilan kering dengan jagung hibrida bioteknologi

Sebagaimana kita ketahui, di lapangan petani menanam jagung lokal dengan potensi produktivitas sekitar 3-4 ton JPK-KA14% per hektare, jagung komposit 5-7 ton per hektare, dan jagung hibrida konvensional 12-14 ton per hektare.

Meski potensi produktivitas jagung hibrida konvensional tinggi, tetapi di lapangan, realitasnya sekitar 6,0 ton JPK-KA14% per hektare.

Mengapa realitas produktivitasnya lebih rendah dari potensinya? Antara lain karena gangguan hama, penyakit, gulma, dan cekaman lingkungan selama budidaya 115 – 120 hari.

Lihat juga: Struktur dan komposisi kimia biji jagung

Bagaimana jagung hibrida bioteknologi? Jagung hibrida bioteknologi ini toleran glifosat (salah satu bahan aktif herbisida) dan tahan hama penggerek batang.

Dengan toleran glifosat, petani dapat menggunakan herbisida berbahan aktif glifosat untuk menyemprot gulma sehingga hasil jagungnya bisa terawat dengan baik.

Selain itu, dengan tahan terhadap hama penggerek batang, jagung hibrida bioteknologi kuat menghadapi gangguan hama tersebut sehingga hasilnya tetap terjaga dengan baik.

Di Indonesia, PT Syngenta Indonesia dan PT Bayer Indonesia sudah menyediakan benih jagung hibrida bioteknologi.

Lihat juga: Jagung hibrida bioteknologi Syngenta

Varietas jagung hibrida bioteknologi Syngenta adalah NK Pendekar Sakti, NK Sumo Sakti, dan NK Perkasa Sakti, sedangkan yang disediakan Bayer adalah Dekalb DK95R.

Potensi produktivitas jagung hibrida bioteknologi ini sekitar 11,80 ton JPK-KA14% per hektare.

Dengan toleran terhadap glifosat dan tahan hama penggerek batang, maka realitas produktivitas jagung hibrida bioteknologi bisa lebih tinggi dari produktivitas jagung hibrida konvensional.

Dalam tulisan ini kita menggunakan produktivitas jagung hibrida bioteknologi sekitar 6,60 ton JPK-KA14% atau lebih tinggi 10% dibandingkan produktivitas jagung hibrida konvensional.

Bayangkan, jika periode Juni – Desember 2024 ini petani menanam jagung hibrida bioteknologi di lahan seluas 1,61 juta hektare, maka hasilnya bisa mencapai sekitar 10,63 juta ton JPK-KA14%.

Ditambah dengan perkiraan produksi periode Januari – Mei 2024 sekitar 5,96 juta ton JPK-KA14%, maka total produksi tahun 2024 bisa mencapai sekitar 16,59 juta ton JPK-KA14% atau 3,69% di atas target.

Agribisnis close loop, merawat kesejahteraan petani jagung pipilan kering

Untuk menjaga harga jagung di tingkat petani tidak jatuh selama penen raya April dan Mei 2024, Badan Pangan Nasional (Bapanas) membuat kebijakan stop impor jagung pipilan kering.

Dengan kebijakan tersebut, maka industri pakan, peternak mandiri, dan industri pangan, membeli JPK yang dihasilkan petani sehingga harga jagung di tingkat petani tidak jatuh.

Bayangkan, jika tidak distop impor, harga jagung di tingkat petani pertengahan Maret ini sudah berkisar Rp2.500 sampai Rp4.000 per kg.

Padahal, sesuai Peraturan Bapanas Nomor 5 Tahun 2022, Harga Acuan Pembelian di produsen (petani) jagung pipilan kering kadar air 15% (JPK-KA15%) Rp4.200 per kg, JPK-KA20% Rp3.970 per kg, JPK-KA25% Rp3.750 per kg, dan JPK-KA30% Rp3.540 per kg.

Lihat juga: Keunggulan jagung hibrida bioteknologi

Di sisi lain, Harga Acuan Penjualan JPK-KA15% di tingkat konsumen senilai Rp5.000 per kg.

Jika harga acuan pembelian jagung di petani rendah, bisa membuat petani kurang bergairah untuk mengejar produksi periode Juni – Desember 2024.

Barangkali, untuk merawat kesejahteraan petani jagung, perlu meniru program Better Life Farming PT Bayer Indonesia yang menerapkan model agribisnis close loop (kemitraan agribisnis dari hulu ke hilir). Misalnya seperti yang dilakukan di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat.

Bayer tidak hanya memasarkan benih jagung hibrida bioteknologi, tetapi juga bekerjasama dengan PT Seger Agro Nusantara.

Perusahaan Seger Agro menjadi pembeli siaga (off taker) jagung yang dihasilkan petani dengan harga yang baik sehingga petani mempunyai kepastian pasar.

Dengan model agribisnis close loop ini, para petani dan seluruh mitra di dalam rantai pasok jagung memperoleh manfaat.

Petani menikmati produktivitas, efisiensi, dan kesejahteraan. Bayer menjual benih jagung hibrida bioteknologi kepada petani. Seger Agro menjual jagung pipilan kering ke industri pakan.

Dengan demikian, diharapkan target produksi JPK-KA14% tahun 2024 bisa tercapai sehingga bisa memenuhi kebutuhan jagung nasional dari produksi petani domestik.

Syatrya Utama | Bloger, Jurnalis, dan Alumni IPB University | Email: konten.agrikan@gmail.com

Referensi:

  1. Berita Resmi Statistik No. 21/03/Th. XXVII, 1 Maret 2024.
  2. Bahan presentasi Agustine Christela Melviana, Biotechnology and Seed Manager CropLife Indonesia, yang berjudul, CropLife: Meningkatkan Inovasi dalam Pertanian untuk Masa Depan yang Berkelanjutan, Jakarta, 2 Februari 2024.
  3. Ma’sum, Mursyid. 2019. Jagung untuk Pakan: Masalah dan Solusinya dari Hulu Sampai Hilir. Bogor: Asosiasi Ahli Nutrisi dan Pakan Indonesia (AINI).
  4. https://sawitkita.id/kementan-produksi-jagung-nasional-awal-2024-naik-tajam/.
  5. http://troboslivestock.com/detail-berita/2023/12/01/7/17776/proyeksi-produksi-jagung-2024.