Sampai hari ini, boleh dikatakan belum ada obat yang dapat membasmi Sars-Cov-2, virus Corona penyebab penyakit Covid-19.
Penelitian vaksin yang dilakukan Iran, Tiongkok, dan Amerika Serikat baru bisa dirasakan hasilnya sekitar 6-12 bulan ke depan.
Selama ini, pengobatan pasien Covid-19 hanya dilakukan dengan memberikan infus dan vitamin untuk menambah daya tahan tubuh.
Atau bisa juga dengan meminum air rebusan daun sungkai seperti yang dilakukan Harlon Nuzirwan dan mantan pejabat di Bengkulu dan seorang pasien Covid-19 di Pekanbaru, Riau.
Meminum air rebusan daun sungkai juga dimaksudkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Dalam kondisi pandemi Covid-19 sekarang ini, beberapa pakar kesehatan menyarankan rakyat Indonesia mengonsumsi empon-empon, yang banyak digunakan dalam ramuan wedang uwuh.
Empon-empon, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBB), merupakan rimpang jahe, kunyit, temulawak, dan sebagainya yang digunakan sebagai ramuan tradisional.
Empon-empon ini dapat meningkatkan daya tahan tubuh sehingga lebih imun menangkal virus.
Presiden Jokowi mengaku meminum ramuan empon-empon 3 kali sehari untuk menjaga daya tahan tubuhnya.
Pendapat pakar
Kebiasaan orang Jawa yang meminum jamu yang sebagian besar terbuat dari empon-empon, menurut Prof. Dr. Ir. Murdijati Gardjito, adalah dimaksudkan untuk menjaga kesehatan.
Dalam relief Candi Borobudur, kata Guru Besar Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, itu digambarkan ada orang sedang membuat jamu lalu diminumkan pada orang sakit.
Di relief lain, tambah Murdijati, digambarkan ada pesta syukuran atas kesembuhan dari sakit.
Hal tersebut menunjukkan bahwa pembuatan jamu sudah ada sejak zaman dulu. Jelasnya empon-empon sudah digambarkan dari zaman dulu untuk pembuatan jamu.
Minuman herbal empon-empon, menurut Prof. Dr. Mohammad Nasih, bisa membuat imun tubuh lebih kuat.
Dengan mengonsumsi herbal dari ramuan tradisional ini, menurut Rektor Universitas Airlangga (Unair), Surabaya, ini maka tubuh kita tidak mudah tertular virus apapun.
Ia menganjurkan masyarakat mengonsumsi ramuan herbal. Empon-empon yang kita olah dan konsumsi, katanya, bukan hanya untuk ketahanan tubuh, tetapi juga berefek (penangkal) virus.
Pada tahun 2006/2007 Prof. Dr. Chairul Anwar Nidom menemukan khasiat empon-empon untuk menangkal efek dari infeksi flu burung.
Sitokin yang diserang virus Corona hampir sama dengan sitokin yang diserang virus flu burung. Bahkan sitokin yang dihasilkan Sars-Cov-2 ini lebih rendah.
Sebagaimana kita ketahui, jika ada virus masuk ke dalam tubuh, maka tubuh akan melakukan reaksi penolakan.
Penolakan itu, menurut Guru Besar Biologi Molekuler Unair dan Ketua Tim Riset Cov dan Formulasi Vaksin Professor Nidom Foundation (PNF), ini bisa dalam bentuk menghasilkan antibodi maupun sitokin.
Sitokin merupakan protein sistem kekebalan tubuh yang mengatur interaksi antar sel dan memacu reaktivitas imun.
Pada dasarnya sitokin ini memberikan sinyal kepada sistem kekebalan tubuh untuk mulai melakukan tugasnya. Tentu saja hal ini wajar.
Tetapi, khusus pada paru-paru, menurut Nidom, kehadiran Sars-Cov-2 dapat menyebabkan badai sitokin (cytokine storm) karena di organ itu ada oksigen.
Paru-paru dipenuhi oleh cairan dan sel-sel imun yang dapat menyumbat jalan nafas sehingga sesak nafas. Hal ini dapat menyebabkan kematian.
Pada pasien Covid-19, respon sitokin yang berlebihan yang dikombinasikan dengan menurunnya kemampuan memompakan oksigen ke seluruh tubuh dapat menyebabkan kegagalan kerja organ.
Kerusakan organ itu antara lain paru-paru bengkak, peradangan jantung, gagal ginjal akut, hati akut kekurangan oksigen, dan peradangan otak.
Semuanya ini biasa disebut dengan Multiple Organ Dysfunction Syndrome (MODS), yang dapat mengakibatkan kematian.
Karena itulah, mengapa penderita penyakit paru-paru, jantung, tekanan darah tinggi, ginjal, dan diabetes, kalau terserang Sars-Cov-2, maka orang tersebut kondisinya cenderung parah.
Gejala umum yang dialami orang yang terkena badai sitokin antara lain demam, kelelahan, kehilangan nafsu makan, nyeri otot dan persendian, mual, muntah, diare, ruam, pernafasan cepat, detak jantung yang cepat, tekanan darah rendah, kejang, sakit kepala, dan kehilangan koordinasi.
Sebagai peneliti, Nidom berkeyakinan, empon-empon dapat digunakan menangkal virus Corona.
Beberapa empon-empon seperti jahe, temulawak, kunyit, kencur, dan kayumanis mengandung curcumin. Zat curcumin ini, katanya, dapat menangkal Hepatitis C dan virus flu burung (H5N1).
Untuk membuktikan kemampuan curcumin mencegah virus Corona, menurut Nidom, harus melewati serangkaian penelitian.
Nidom berkeyakinan, dengan mengonsumsi empon-empon, baik dicampur dalam minuman maupun dalam makanan, 3 kali sehari, selain untuk sitogen, juga untuk kesegaran tubuh.
Tidak ada salahnya, kata Nidom, kita mengonsumsi empon-empon. Silakan sesuaikan dengan selera: mau dalam bentuk minuman atau dicampur dengan makanan.
Wedang Uwuh
Wedang uwuh merupakan minuman tradisional turun-temurun dari Keraton Solo maupun Keraton Yogayakarta. Wedang uwuh ini antara lain terbuat dari empon-empon.
Wedang berarti minuman, sedangkan uwuh berarti sampah.
Maksudnya begini.
Bahan-bahan pembuatan wedang uwuh itu dicuci, dibersihkan, dan dikeringkan. Jadi bentuknya seperti sampah. Atau berbentuk simplisia (pengolahan herbal sampai pada tingkat pengeringan).
Di sini kami memaparkan Wedang Uwuh Maestro Balax yang diproduksi Ibu-ibu PKK Desa Baran, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Kecamatan Nguter ini terkenal dengan sentra empon-empon atau jamu-jamuan.
Ibu-ibu PKK Desa Baran membuat wedang uwuh dan jenis jamu-jamuan lainnya untuk disetor ke pasar atau sesuai dengan permintaan pembeli.
Sebagian besar penduduk di Desa Baran ini bertani. Secara umum, penduduk usia produktif Solo Raya, terutama Sukoharjo, merantau ke seluruh wilayah Indonesia.
Jika menemukan para penjual jamu dan pedagang bakso, sebagian besar berasal dari Sukoharjo ini.
Selama masa pandemi Covid-19 ini, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang masih lumayan bertahan di Desa Baran ini adalah produksi wedang uwuh ini.
Lantas apa saja kandungan yang terdapat di dalam Wedang Uwuh Maestro Balax ini? Nah, ini dia daftarnya.
- Jahe (Zingeber officinale Linn Var Rubrum),
- Kayumanis (Cinnamomum verum J. Presl),
- Kayu secang (Caesalpinia sappan),
- Serai atau serai wangi (Cymbopogon citratus (DC) Stapf),
- Bunga lawang atau kembang lawang atau pekak (Illicium verumHook f),
- Cengkih (Caryophyllus aromaticus),
- Kelabet atau fenugreek (Trigonella foenum-graecum),
- Kapulogo atau kapulaga (Amomum compactum Soland ex Matun),
- Daun pandan atau pandan wangi (Pandanus amaryllifolius),
- Mesoyi atau masoi (Cryptocarya massoia (Oken) Kosterm),
- Daun jeruk purut (Citrus hystrix),
- Gula batu (rock sugar).
Campuran 12 bahan ini dibungkus dalam kemasan kecil seberat 30 gram, yang bisa diminum untuk sekali seduh dan minum.
Bungkusan kecil 30 gram ini dibungkus lagi setiap 10 bungkus sehingga menjadi satu bungkus besar dengan berat sekitar 347 gram.
Berdasarkan pengalaman, daya simpan Wedang Uwuh Maestro Balax ini 3-12 bulan kalau di simpan di tempat kering. Tetapi lebih baik digunakan sampai umur simpan maksimal 3 bulan.
Bagaimana cara penyajian wedang uwuh ini?
Cuci semua bahan dalam bungkusan 30 gram tadi dengan air bersih. Masukkan semua bahan ke dalam satu gelas. Seduh dengan air mendidih. Tunggu 10 menit. Wedang uwuh siap diminum.
Pada label di kemasan disebutkan, Wedang Uwuh Maestro Balax ini dapat mencegah masuk angin, pegal-pegal, batuk, dan melegakan tenggorokan.
Tetapi karena di dalam Wedang Uwuh ini terdapat empon-empon, maka minuman tradisional ini dapat meningkatkan kekebalan tubuh sehingga tubuh kita tidak mudah tertular virus apapun.
Syatrya Utama (email: syatrya_utama@yahoo.com)
(Catatan: Pembaca yang ingin membeli Wedang Uwuh Maestro Balax ini dapat menghubungi Syatrya Utama, HP. 0818.79.5995.
Harga wedang uwuh ini Rp 45.000 per bungkus (347 gram), belum termasuk ongkos kirim dan biaya penanganan.
Pusat produksi dan persediaan di Desa Baran, Kecamatan Nguter, Sukoharjo, Jawa Tengah).
Referensi:
- Pusat Studi Biofarmaka Tropika LPPM IPB & Gagas Ulung. 2020. 40 Resep Wedang Empon-empon: Penangkal Virus, Penambah Imun. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
- Laporan Budi Milanesti Yanto, jejaring alumni Asrama IPB Ekasari Bogor, yang bermukim di Solo, Jawa Tengah, melalui WhatsApp, 20 Mei 2020.
- https://krakataumedika.com/info-media/artikel/badai-sitokin-cytokine-storm-covid-19.
- https://www.harapanrakyat.com/2019/10/khasiat-wedang-uwuh-minuman-sampah-rempah/.
- https://food.detik.com/info-sehat/d-4954599/wedang-uwuh-begini-cara-membuat-dan-khasiatnya-bagi-tubuh.
- https://www.genpi.co/gaya-hidup/39710/khasiat-wedang-uwuh-tokcer-dongkrak-stamina-untuk-tangkal-corona?page=3.
- https://www.liputan6.com/lifestyle/read/2352168/wedang-uwuh-minuman-sampah-yang-kaya-manfaat#.