varietas padi indeks glikemik rendah
Padi Inpari 12 dengan Indeks Glikemik (IG) 53,0 (rendah).

AGRIKAN.ID – Informasi varietas padi Indeks Glikemik (IG) rendah ini bermanfaat bagi diabetesi (penderita diabetes) atau orang-orang yang ingin menjaga kadar gula darahnya stabil.

Di Indonesia, jumlah diabetesi sekitar 19,47 juta. Dengan jumlah penduduk sekitar 278,69 juta, maka prevalensi diabetesi di Indonesia pada tahun 2022 sekitar 6,99%.

World Heath Organization menganjurkan diabetesi mengonsumsi makanan ber-IG rendah untuk membantu mengendalikan kadar gula darah, tetapi tetap memperhatikan jumlah karbohidrat yang dikonsumsi.

IG merupakan indikator cepat atau lambatnya unsur karbohidrat dalam pangan meningkatkan kadar gula darah. IG suatu makanan diukur dengan skala 1-100.

Lihat juga: Fase pertumbuhan tanaman padi

Semakin tinggi nilai IG-nya semakin cepat makanan tersebut meningkatkan kadar gula darah.

Tinggi rendahnya IG bahan pangan terbagi tiga kelompok, yaitu rendah (kurang dari 55), sedang (56-69) dan tinggi (mulai 70 ke atas).

Beras merupakan makanan pokok dan sumber karbohidrat penduduk Indonesia. Pengendalian kadar gula darah lebih bermakna dengan mengonsumsi nasi dari beras ber-IG rendah.

16 Padi Indeks Glikemik rendah

Di sini dipaparkan 16 varietas padi Indeks Glikemik (IG) rendah yang diproduksi dan dikembangkan di Indonesia.

  1. IR 36
  2. Inpari (Inbrida Padi Sawah Irigasi) 1
  3. Inpari 12
  4. Inpari 13
  5. Inpara (Inbrida Padi Rawa) 4
  6. Inpara 7
  7. Hipa (Hibrida Padi) 7
  8. Air Tenggulang
  9. Batang Lembang
  10. Ciherang
  11. Cisokan
  12. Ciujung
  13. Logawa
  14. Martapura
  15. Margasari
  16. Situ Patenggang

IR 36

  • Indeks Glikemik padi IR36 sekitar 45,0.
  • Kadar amilosa beras IR36 sekitar 27,3% (tinggi) sehingga tekstur nasinya pera.
  • Rata-rata hasil panen sekitar 4,5 ton GKG (gabah kering giling)/hektar.
  • Potensi hasil panen sekitar 5,8 ton GKG (gabah kering giling)/hektar.
  • Bentuk gabahnya agak panjang ramping dan warna gabahnya kuning bersih.
  • Umur tanaman sampai panen sekitar 110-120 hari setelah semai (HSS). Biasa juga digunakan istilah hari setelah sebar (HSS).
  • Padi IR 36 cocok ditanam di lahan sawah irigasi dataran rendah.

Inpari 1

  • Indeks Glikemik (IG) padi Inpari 1 sekitar 50,4.
  • Kadar amilosa beras Inpari 1 sekitar 22% (sedang) sehingga tekstur nasinya pulen.
  • Rata-rata hasil panen sekitar 7,3 ton GKG (gabah kering giling)/hektar.
  • Potensi hasil panen sekitar 10 ton GKG (gabah kering giling)/hektar.
  • Bentuk gabahnya ramping dan warna gabahnya kuning bersih.
  • Umur tanaman sampai panen sekitar 108 hari setelah semai (HSS).
  • Padi Inpari 1 baik ditanam pada lahan sawah dataran rendah sampai dengan ketinggian sekitar 500 m di atas permukaan laut (dpl).

Lihat juga: Varietas padi toleran kekeringan

Inpari 12

  • Indeks Glikemik (IG) padi Inpari 12 sekitar 53,0.
  • Kadar amilosa beras Inpari 12 sekitar 26,4% (tinggi) sehingga tekstur nasinya pera.
  • Rata-rata hasil panen sekitar 6,2 ton GKG (gabah kering giling)/hektar.
  • Potensi hasi panen sekitar 8,0 ton GKG (gabah kering giling)/hektar.
  • Bentuk gabahnya ramping dan warna gabahnya kuning bersih.
  • Umur tanaman sampai panen sekitar 99 hari setelah semai (HSS).
  • Padi Inpari 12 cocok ditanam di ekosistem sawah tadah hujan dataran rendah sampai ketinggian 600 m di atas permukaan laut (dpl).

Inpari 13

  • Indeks Glikemik (IG) padi Inpari 13 sekitar 45,0.
  • Kadar amilosa beras Inpari 13 sekitar 22,04% (sedang) sehingga tekstur nasinya pulen.
  • Rata-rata hasil panen sekitar 6,6 ton GKG (gabah kering giling)/hektar.
  • Potensi hasil panen sekitar 8,0 ton GKG (gabah kering giling)/hektar.
  • Bentuk gabahnya panjang ramping dan warna gabahnya kuning bersih.
  • Umur tanaman sampai panen sekitar 99 hari setelah semai (HSS).
  • Padi Inpari 13 cocok ditanam di ekosistem sawah tadah hujan dataran rendah sampai ketinggian 600 m di atas permukaan laut (dpl).

Lihat juga: Padi Rojolele Srinuk dan Srinar

Inpara 4

  • Indeks Glikemik (IG) padi Inpara 4 sekitar 50,9.
  • Kadar amilosa beras Inpara 4 sekitar 29% (tinggi) sehingga tekstur nasinya pera.
  • Rata-rata hasil panen sekitar 4,7 ton GKG (gabah keringi giling)/hektar.
  • Potensi hasil panen sekitar 7,6 ton GKG (gabah kering giling)/hektar.
  • Warna gabahnya kuning.
  • Umur tanaman sampai panen sekitar 135 hari setelah semai (HSS).
  • Padi Inpara 4 baik ditanam di daerah rawa lebak dangkal dan sawah rawan banjir.

Inpara 7

  • Indeks Glikemik (IG) padi Inpara 7 sekitar 49,0.
  • Kadar amilosa beras Inpara 7 sekitar 20% (sedang) sehingga tekstur nasinya pulen.
  • Rata-rata hasil panen sekitar 4,5 ton GKG (gabah kering giling)/hektar.
  • Potensi hasil panen sekitar 5,1 ton GKG (gabah kering giling)/hektar.
  • Bentuk gabah ramping panjang dan warna gabahnya kuning jerami.
  • Umur tanaman sampai panen sekitar 114 hari setelah semai (HSS).
  • Padi Inpara 7 baik ditanam di lahan rawa pasang surut dan lebak.

Lihat video: Penggilingan padi Sahroni Cilacap

Hipa 7

  • Indeks Glikemik (IG) padi Hipa 7 sekitar 49,0.
  • Kadar amilosa beras Hipa 7 sekitar 22,0% (sedang) sehingga tekstur nasinya pulen.
  • Rata-rata hasil panen sekitar 7,6 ton GKG (gabah kering giling)/hektar.
  • Potensi hasil panen sekitar 11,4 ton GKG (gabah kering giling)/hektar.
  • Bentuk gabahnya sedang dan warna gabahnya kuning.
  • Umur tanaman sampai panen sekitar 112 hari setelah semai (HSS).
  • Padi Hipa 7 baik ditanam pada sawah irigasi dan sawah tadah hujan.

Air Tenggulang

  • Indeks Glikemik (IG) padi Air Tenggulang sekitar 50,0.
  • Kadar amilosa beras Air Tenggulang sekitar 26% (tinggi) sehingga tekstur nasinya pera.
  • Rata-rata hasil panen sekitar 5,0 ton GKG (gabah kering giling)/hektar.
  • Potensi hasil panen sekitar 6,0 ton GKG (gabah kering giling)/hektar.
  • Bentuk gabahnya gemuk dan warna gabahnya kuning bersih.
  • Umur tanaman sampai panen sekitar 123-127 hari setelah semai (HSS).
  • Padi Air Tenggulang sesuai untuk padi rawa pasang surut lahan sulfat masam dan bergambut.

Lihat juga: Varietas unggul beras merah

Batang Lembang

  • Indeks Glikemik (IG) padi Batang Lembang sekitar 54,0.
  • Kadar amilosa beras Batang Lembang sekitar 27% (tinggi) sehingga tekstur nasinya pera.
  • Rata-rata hasil panen sekitar 6,17 ton GKG (gabah kering giling)/hektar.
  • Potensi hasil panen sekitar 7,80 ton GKG (gabah kering giling)/hektar.
  • Bentuk gabahnya ramping dan warna gabahnya kuning bersih.
  • Umur tanaman sampai panen sekitar 97-120 hari setelah semai (HSS).
  • Padi Batang Lembang baik ditanam di lahan sawah sampai dengan ketinggian 800 m di atas permukaan laut (dpl).

Ciherang

  • Indeks Glikemik (IG) padi Ciherang sekitar 54,9.
  • Kadar amilosa beras Ciherang sekitar 23% (sedang) sehingga tekstur nasinya pulen.
  • Rata-rata hasil panen sekitar 6,0 ton GKG (gabah kering giling)/hektar.
  • Potensi hasil panen sekitar 8,5 ton GKG (gabah kering giling)/hektar.
  • Bentuk gabahnya panjang ramping dan warna gabahnya kuning bersih.
  • Umur tanaman sampai panen sekitar 116-125 hari setelah semai (HSS).
  • Padi Ciherang baik ditanam pada musim penghujan dan kemarau dengan ketinggian di bawah 500 m di atas permukaan laut (dpl).

Lihat video: Mesin pengupas kulit gabah

Cisokan

  • Indeks Glikemik (IG) padi Cisokan sekitar 34,0.
  • Kadar amilosa beras Cisokan sekitar 26% (tinggi) sehingga tekstur nasinya pera.
  • Rata-rata hasil panen sekitar 4,5 ton GKG (gabah kering giling)/hektar.
  • Potensi hasil panen sekitar 6,0 ton GKG (gabah kering giling)/hektar.
  • Bentuk gabahnya lonjong-sedang dan warna gabahnya kuning bersih.
  • Umur tanaman sampai panen sekitar 110-120 hari setelah semai (HSS).
  • Padi Cisokan cukup baik sebagai padi sawah di dataran rendah sampai ketinggian 500 m di atas permukaan laut (dpl).

Ciujung

  • Indeks Glikemik (IG) padi Ciujung sekitar 48,0.
  • Kadar amilosa beras Ciujung sekitar 25% (sedang-tinggi) sehingga tekstur nasinya pera.
  • Rata-rata hasil panen sekitar 5,0 ton GKG (gabah kering giling)/hektar.
  • Potensi hasil panen sekitar 6,5 ton GKG (gabah kering giling)/hektar.
  • Bentuk gabahnya ramping dan warna gabahnya kuning bersih, ujung gabah ungu.
  • Umur tanaman sampai panen sekitar 105 hari setelah semai (HSS).
  • Padi Ciujung baik ditanam di sawah dataran rendah sampai sedang (500 m di atas permukaan laut) dan lahan sawah marjinal.

Lihat video: Drone DJI untuk pertanian

Logawa

  • Indeks Glikemik (IG) padi Logawa sekitar 49,0.
  • Kadar amilosa beras Logawa sekitar 26% (tinggi) sehingga tekstur nasinya pera.
  • Rata-rata hasil panen sekitar 8 ton GKG (gabah kering giling)/hektar.
  • Potensi hasil panen sekitar 8,5 ton GKG (gabah kering giling)/hektar.
  • Bentuk gabahnya ramping dan warna gabahnya kuning.
  • Umur tanaman sampai panen sekitar 115 hari setelah semai (HSS).
  • Padi Logawa baik ditanam di lahan sawah dataran rendah sampai ketinggian 500 m di atas permukaan laut (dpl).

Martapura

  • Indeks Glikemik (IG) padi Martapura sekitar 50,0.
  • Kadar amilosa beras Martapura sekitar 28% (tinggi) sehingga tekstur nasinya pera.
  • Rata-rata hasil panen sekitar 4,0 ton GKG (gabah kering giling)/hektar.
  • Potensi hasil panen sekitar 5,0 ton GKG (gabah kering giling)/hektar.
  • Bentuk gabahnya panjang ramping dan warnanya kuning bersih.
  • Umur tanaman sampai panen sekitar 120-125 hari (HSS).
  • Padi Martapura cocok untuk padi pasang surut (pH 4), toleran keracunan besi.

Margasari

  • Indeks Glikemik (IG) padi Margasari sekitar 39,0.
  • Kadar amilosa beras Margasari sekitar 28% (tinggi) sehingga tekstur nasinya pera.
  • Rata-rata hasil panen sekitar 3,5 ton GKG (gabah kering giling)/hektar.
  • Potensi hasil panen sekitar 4,5 ton GKG (gabah kering giling)/hektar.
  • Bentuk gabahnya ramping dan warna gabahnya kuning bersih.
  • Umur tanaman sampai panen sekitar 120-125 hari (HSS).
  • Padi Margasari cocok untuk padi pasang surut (pH 4), toleran keracunan besi.

Situ Patenggang

  • Indeks Glikemik (IG) padi Situ Patenggang sekitar 53,7.
  • Kadar amilosa beras Situ Patenggang sekitar 23,93% (sedang) sehingga tekstur nasinya pulen.
  • Rata-rata hasil panen sekitar 3,6-5,6 ton GKG (gabah kering giling)/hektar.
  • Potensi hasil panen sekitar 6,0 ton GKG (gabah kering giling)/hektar.
  • Bentuk gabahnya agak gemuk dan warna gabahnya krem tua.
  • Umur tanaman sampai panen sekitar 110-120 hari setelah semai (HSS).
  • Padi Situ Patenggang cocok ditanam di lahan kering musim hujan, tumpangsari, lahan tipe aluvial dan podsolik ketinggian tidak lebih dari 300 m di atas permukaan laut (dpl).

Nah, sahabat Agrikan.id, demikian informasi 16 varietas padi Indeks Glikemik rendah, yang cocok buat diabetesi atau orang-orang yang ingin menjaga kadar gula darahnya stabil.

Syatrya Utama | Bloger, Jurnalis, dan Alumni IPB University | Email: syatrya_utama@yahoo.com

Referensi:

  1. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian. 2017. Deskripsi Varietas Unggul Baru Padi.
  2. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian. 2011. Deskripsi Varietas Padi. Edisi Revisi.
  3. Nurul Afifah dan Neily Zakiah. 2020. Review Artikel: Indeks Glikemik pada Berbagai Varietas Beras. Farmaka Volume 8 Nomor 2.
  4. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2666154323001096.
  5. https://tanamanpangan.pertanian.go.id/detil-konten/iptek/123.
  6. https://journals.ums.ac.id/index.php/jk/article/view/3434.

Artikel ini diperbaiki terakhir Selasa, 1 Agustus 2023.