kota modern Kuala Kencana benchmark IKN
Patung rancangan Nyoman Nuarta sebagai ikon kota modern Kuala Kencana di tengah alun-alun.

AGRIKAN.ID – Kuala Kencana merupakan salah satu distrik (semacam kecamatan) dari 18 distrik di Kabupaten Mimika, Pupua Tengah. Pada 5 Desember 1995 di lahan seluas 17.078 hektar PT Freeport Indonesia (PTFI) membangun kota modern Kuala Kencana dengan konsep “berwawasan lingkungan”.

Kota modern pertama yang dibangun di hutan tropis tersebut untuk mendukung operasional perusahaan tambang mineral itu dan perkembangan kota Timika, ibu kota Kabupaten Mimika.

Perlu diketahui, yang boleh memasuki kota modern Kuala Kencana ini hanya orang-orang yang memiliki kartu ID PTFI atau yang telah memiliki izin tertentu. Setiap kendaraan yang masuk harus melewati pemeriksaan oleh petugas keamanan di checkpoint perbatasan Timika-Kuala Kencana.

Lihat juga: Freeport Indonesia tanam pohon

Memasuki kawasan Kuala Kencana, kita dihadirkan dengan susana alam yang rapi. Tidak ada tiang kabel listrik dan komunikasi yang malang-melintang di permukaan tanah. Semua utilitas, termasuk distribusi air bersih dan pengolahan limbah, juga terbenam di dalam tanah (underground utilites).

Di kiri-kanan jalan tampak pepohonan yang menjadi bagian asli dari hutan tropis. Flora dan fauna diperlakukan sebagai aset kota yang sangat berharga. Warga sekitar menjaga keragaman hayati ini. Selain itu, ada juga petugas khusus yang mengawasi dengan ketat keberadaan flora dan fauna itu.

Konsep hunian yang dibangun di Kuala Kencana itu, menurut Samsul Arifin, General Superintendent Facilities Management PTFI, memadukan unsur modern dan alam. “Kota ini dibangun menyatu dengan alam dengan tetap menjaga banyak ruang terbuka hijau,” kata Samsul.

Salah satu hal yang menarik saat berkeling di kota modern Kuala Kencana, menurut Samsul, adalah masih banyak ditemukan aneka fauna asli Papua yang hidup liar seperti Burung Cenderawasih, Kakatua Raja, Rangkong, Nuri Kepala Hitam, Kukus, dan Kasuari. Mereka berterbangan liar di alam.

Ikon kota modern Kuala Kencana

Di pusat kota terdapat gedung perkantoran, fasilitas umum dan sosial, serta rumah ibadah. Di tengah pusat kota, sebuah patung rancangan Nyoman Nuarta yang menjadi ikon Kuala Kencana berdiri gagah di tengah alun-alun. Tugu ini dipercantik dengan semburan air mancur di sekelilingnya.

Tidak hanya warga yang bermukim di Kuala Kencana, warga di Timika pun dapat menikmati dan merasakan manfaat kota yang diresmikan Presiden Soeharto itu. Para pengunjung atau wisatawan dapat berfoto atau berswafoto di tugu yang merupakan hasil kerajinan masyarakat Papua tersebut.

Kota Kuala Kencana, menurut Samsul Arifin, senantiasa memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan Timika. Salah satu kontribusinya adalah kehadiran Instalasi Pengolahan Air (Water Treatment Plant atau WTP) yang diresmikan Bupati Mimika Eltinus Omaleng pada Oktober 2023.

Kehadiran WTP itu sebagai upaya PTFI menyediakan sarana air bersih untuk masyarakat Timika.

WTP yang bernilai US$ 10 juta atau setara Rp150 miliar tersebut merupakan kerja sama PTFI dan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Mimika. Saat ini, fasilitas ini sedang dalam tahap uji coba dan akan memberikan air bersih untuk mendukung peningkatan kualitas hidup warga Kota Timika.

Tolok ukur pembangunan Ibu Kota Nusantara

Kota Kuala Kencana sukses memadukan unsur keberlangsungan lingkungan (sustainability) dan kebutuhan kehidupan masa kini. Nah, karena kesuksesan tersebut, kota Kuala Kencana ini dijadikan sebagai benchmark (tolok ukur) untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.

“Sampai saat ini, kami terus mengelola Kuala Kencana secara baik sebagai kota tambang modern di Indonesia Timur. Kami berharap kehadiran Kuala Kencana dapat selalu berkontribusi secara positif, bahkan bisa memberikan dampak yang lebih besar lagi ke depannya,” kata Samsul.

Pada perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua, Kuala Kencana sempat menjadi lokasi lomba lari maraton dan jalan cepat. PON pada tahun 2021 tersebut memang dilaksanakan di empat klaster, yaitu Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke.

Lihat juga: Petani kopi arabika Amungme Gold

Kontribusi positif lainnya yang tidak kalah penting adalah Kuala Kencana memiliki sistem pengendalian limbah dan pengelolaan sampah yang dimonitor secara berkala. Melalui sistem ini, Kuala Kencana berhasil meminimalisir angka kasus malaria karena suasana kota yang bersih.

“Kami bekerja sama dengan Public Health & Malaria Control (PHMC) untuk mencegah perkembangan nyamuk malaria di area kami,” jelas Samsul. Sebagaimana kita ketahui, di Kabupaten Mimika banyak orang yang terkena malaria. Menjaga kebersihan kondisi kota menjadi hal penting.

PTFI membangun kota modern Kuala Kencana yang berwawasan lingkungan ini dengan menjaga kelestarian alamnya sebelum nantinya diserahkan kembali kepada Pemerintah Indonesia pada masa pascatambang. Pada saat ini PTFI mengoperasikan pertambangan mineral di Grasberg, Papua.

Membangun atau mengembangkan kota dengan konsep berwawasan lingkungan sangat bermanfaat bagi masyarakat. Dengan banyaknya ruang terbuka hijau, membuat warga merasakan kenyamanan.

Syatrya Utama | Bloger, Jurnalis, dan Alumni IPB University | Email: syatrya_utama@yahoo.com.

Referensi:

  1. Rilis PT Freeport Indonesia (PTFI), Rabu, 6 Desember 2023.
  2. https://mimikakab.go.id/public/adolen/Wisata?page=3.
  3. https://mimikakab.go.id/public/halaman/Tentang%20Mimika.
  4. https://www.majalahbandara.com/7-fakta-menarik-kuala-kencana-kota-modern-di-timika-papua/.
  5. https://kfmap.asia/blog/mengenal-kota-modern-kuala-kencana-di-kota-timika-papua/2676