Beras putih sorgum cocok buat penderita gangguan pencernaan (celiac desease).
Beras putih dan gula pasir (kristal) sorgum.

Kandungan nutrisi, senyawa polifenol (antosianin dan tanin), dan serat yang tinggi pada sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench.), membuat tanaman jagung cantel atau pari itu tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan nutrisi, tetapi juga dapat memberikan manfaat kesehatan bagi manusia.

Kandungan nutrisi sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench.), menurut buku saku Kementerian Pertanian (Juni 2020), di dalam setiap 100g biji sorgum (pangan) terdapat kalori 332 Kal, protein 11g, lemak 3,3g, karbohidrat 73g, kalsium 28mg, besi 1,1 mg, dan fosfor 287mg.

Karena itulah, sorgum tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, tetapi juga berpotensi sebagai antivirus, antiinflamasi (antiperadangan), peningkat sistem imun (kekebalan) tubuh, serta penurun kadar kolesterol dan gula darah sehingga bagus buat penderita penyakit jantung dan diabetes.

Di Indonesia, pertanaman sorgum banyak ditemukan antara lain di Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Peptida protein sorgum dan antivirus

Biji sorgum mempunyai kandungan protein 11g per 100g. Peptida protein sorgum memiliki nilai fungsional sebagai antivirus.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa peptida antivirus terbukti menghambat infeksi, replikasi (penggandaan), dan penyebaran beberapa virus, termasuk virus herpes simplex dan pada tingkat lebih rendah virus polio.

Antioksidan dan sistem kekebalan tubuh

Sebagai antioksidan, antosianin yang terkandung di dalam sorgum dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh atau sebagai imunomodulator.

Sebagai imunomodulator, antosianin dapat menahan produksi radikal bebas dan menonaktifkan radikal bebas yang sudah terbentuk sehingga tidak mengganggu sistem kekebalan (imun) tubuh.

Biji sorgum bermanfaat sebagai antivirus, antiinflamasi, peningkat sistem kekebalan tubuh, serta penurun kadar kolesterol dan gula darah.
Tanaman sorgum.

Beberapa varietas sorgum mempunyai sifat antiinflamasi (antiperadangan) yang berkorelasi dengan kandungan dan aktivitas antioksidan sorgum.

Proantosianidin yang diekstrak (dengan alkohol) dari biji sorgum dapat meningkatkan serum IgG, IgM, C3, dan IL2 pada hewan percobaan secara in vitro (di dalam laboratorium).

Peran ekstrak serat glukan

Ekstrak serat glukan biji sorgum juga terbukti berpengaruh terhadap indeks stimulasi (perangsang) proliferasi (perbanyakan) sel limfosit (sel darah putih).

Senyawa antikoksidan dan serat pangan sorgum sebagai komponen bioaktif mempunyai efek menurunkan kadar kolesterol dan gula darah. Karena itu, sorgum baik dikonsumsi penderita penyakit jantung dan diabetes.

Produk olahan sorgum

Secara garis besar, sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench.) di dunia ini terdiri atas tiga jenis, yaitu sorgum biji atau sorgum pangan (grain sorghum), sorgum pakan (forage sorghum), dan sogum manis (sweet sorghum).

Struktur ketiga jenis tanaman sorgum tersebut berbeda satu sama lainnya.

Dalam kaitan manfaat sorgum dalam memberikan kesehatan, pada tulisan ini fokus ke olahan sorgum pangan dan sorgum manis.

Biasanya, varietas sorgum pangan yang direkomendasikan adalah varietas Pahat dan Bioguma. Dari kedua varietas sorgum ini dapat dihasilkan beras sorgum, yang biasanya berwarna putih.

Karena biji sorgum relatif lebih keras dan non-gluten, untuk memasak beras sorgum dengan rice cooker, disarankan airnya lebih banyak sedikit dibandingkan memasak nasi dari beras padi.

Selain diolah menjadi nasi sorgum, beras sorgum juga bisa diolah menjadi tepung sorgum dan dibuat mi sorgum.

Kecap sorgum bisa sebagai pengganti kecap kedelai bagi penderita alergi kecap kedelai.
Kecap manis dan nektar sorgum.

Mi sorgum dibuat dengan memformulasikan tepung sorgum dengan pati, air, dan garam tanpa penambahan tepung terigu sehingga bebas gluten dan cocok bagi penderita gangguan pencernaan (celiac desease).

Dari sorgum manis, bisa dihasilkan gula kristal (gula pasir), kecap, dan nektar sorgum. Produk ini dijual sebagai makanan fungsional dan diterima oleh pasar.

Kecap sorgum ini dapat digunakan sebagai pengganti kecap kedelai, terutama bagi konsumen yang alergi terhadap kecap kedelai.

Produk olahan sorgum ini diproduksi dan dipasarkan PT Sedana Panen Sejahtera, Grup Sedana, Jakarta, yang didirikan Kristinan Benny Hapsoro.

Untuk sorgum manis ini, Sedana masih menanam sorgum manis galur murni (belum menjadi varietas). Jadi galur murni ini hanya bisa ditanam untuk kalangan sendiri.

Untuk petani, dapat menanam sorgum manis varietas Bioguma 1, Bioguma 2, dan Bioguma 3. Meski Bioguma bisa juga untuk ditanam sebagai sorgum pangan, tapi Bioguma 1, 2, dan 3 ini merupakan perbaikan varietas Numbu, yang tergolong sorgum manis.

Petani bisa juga menanam sorgum manis dari varietas Numbu.

Grup Sedana sudah memasarkan produk-produk olahan sorgum ini ke Sumatra, Jawa, Bali, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, dan sebagainya.

Dengan adanya promosi pemerintah yang menjadikan sorgum sebagai pangan lokal, diharapkan pasar olahan sorgum semakin berkembang pesat.

Apalagi sorgum tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, tetapi juga berpotensi sebagai antivirus, antiinflamasi, dan peningkat sistem kekebalan (imun) tubuh.

Selain itu, sorgum juga dapat menurunkan kadar kolesterol dan gula darah sehingga bermanfaat untuk penderita penyakit jantung dan diabetes.

Syatrya Utama | Email: syatrya_utama@yahoo.com