makan ikan efektif halau stunting
Kandungan protein, lemak, kolesterol, zat besi, dan kalori 16 jenis ikan.

AGRIKAN.ID – Anies Baswedan, calon presiden nomor urut 1, lebih memilih memanfaatkan ikan untuk menghalau stunting (kekerdilan) pada anak-anak.

Apalagi ikan, baik ikan air tawar maupun ikan air laut, merupakan salah satu pangan hewani yang mudah didapat dan harganya terjangkau di Indonesia.

Lihat juga: eFishery dorong konsumsi ikan

“Kalau kita dorong [makan] ikan, maka kita akan dapat ikan itu di semua tempat dengan mudah. Di danau dapat, di laut dapat, dan harganya terjangkau, aksesnya mudah,” katanya pada acara Desak Anies di Jakarta, Kamis, 18 Januari 2024, yang dikutip viva.co.id.

Produksi perikanan di Indonesia berasal dari perikanan tangkap (dilakukan nelayan dan perusahaan) dan perikanan budidaya (air tawar, air payau, dan air laut) dilakukan petambak dan perusahaan.

Perlu diketahui, sebagai negara agromaritim, menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan, potensi lestari perikanan tangkap di Indonesia sekitar 12,54 juta ton/tahun, budidaya air tawar 2,83 juta hektare, budidaya air payau 2,96 juta hektare, dan budidaya air laut 12,12 juta hektare.

Lihat juga: Omega 3 dan Omega 6 ikan lele

Meski potensi perikanan di Indonesia begitu menggiurkan, tetapi pemanfaatannya, baik di perikanan tangkap maupun perikanan budidaya (akuakultur), masih belum memadai dibanding potensinya.

Menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan, produksi perikanan di Indonesia pada tahun 2022 sekitar 24,85 juta ton.

Produksi tersebut bersumber dari perikanan tangkap sekitar 7,99 juta ton atau 32,15% dan perikanan budidaya sekitar 16,86 juta ton atau 67,85%.

Lihat juga: ikan kembung kaya Omega 3

Dengan mendorong konsumsi ikan untuk menghalau stunting melalui Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan), diharapkan makin menggelorakan perekonomian perikanan di Indonesia.

Pengertian stunting

Stunting, menurut World Health Organization (WHO), merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat asupan nutrisi yang tidak adekuat (memenuhi syarat) dan atau infeksi berulang (kronis), yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya di bawah standar.

Penyebab utama stunting antara lain karena asupan nutrisi pada janin, bayi, atau anak selama masa pertumbuhan dan perkembangan tidak adekuat, terutama 1.000 hari pertama kehidupan (HPK).

Lihat juga: budidaya ikan bandeng

Seribu HPK itu berada di dalam kandungan sekitar 280 hari, bayi usia 0-6 bulan, bayi usia 7-8 bulan, bayi usia 9-11 bulan, dan anak usia 12-24 bulan.

Selama di dalam kandungan, nutrisi janin bersumber dari gizi ibu hamil. Pada bayi usia 0-6 bulan, nustrisinya ekslusif dari ASI (Air Susu Ibu) ibu menyusui.

Pada bayi usia 7-11 bulan, nutrisinya dari ASI ibu menyusui ditambah MPASI (Makanan Pendamping ASI). Begitu juga pada anak usia 12-23 bulan. Setelah itu gizi anak disesuaikan dengan usianya.

Lihat juga: daur hidup ikan nila

Nah, untuk mengatasi atau mencegah stunting itu dimulai dari nutrisi ibu hamil yang adekuat, nutrisi ibu menyusui yang adekuat, dan nutrisi bayi atau anak sampai usia 23 bulan yang adekuat.

Menurut data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, prevalensi (kasus) stunting di Indonesia sekitar 21,6%. Jumlah ini menurun dibandingkan dengan tahun 2021 yang sekitar 24,4%.

Berdasarkan standar WHO, prevalensi stunting itu di bawah 20%. Pada tahun 2024 ini Indonesia menargetkan prevalensi stunting sekitar 14%.

Lihat juga: siklus hidup udang vaname

Dengan meningkatkan konsumsi ikan pada ibu hamil, ibu menyusui, dan bayi atau anak usia 6 bulan ke atas diharapkan dapat menekan prevalensi stunting di Indonesia.

Ikan halau stunting

Ikan memiliki kandungan gizi yang baik seperti protein untuk pertumbuhan; asam lemak tak jenuh Omega 3 dan Omega 6 untuk kesehatan ibu dan pembentukan otak janin; serta vitamin dan mineral untuk kesehatan ibu dan janin.

Rata-rata kandungan protein ikan sekitar 18 gram/100 gram berat dapat dimakan (BDD) atau 18%.

Lihat juga: siklus hidup udang windu

Protein ikan tersebut antara lain mengandung asam amino esensial yang lengkap, yaitu histidine, isoleusine, leucine, lysine, methionine, phenylalanine, threonine, tryptophan, dan valine.

Disebut asam amino esensial karena sembilan asam amino tersebut tidak bisa diproduksi oleh tubuh manusia, namun hanya bisa diperoleh dari makanan, antara lain dari konsumsi ikan.

Asam amino esensial ini antara lain bermanfaat untuk pertumbuhan, perbaikan jaringan otot, pengaturan kadar gula darah, dan pengaturan kekebalan tubuh.

Lihat juga: budidaya udang vaname di Kebumen

Protein hewani dari pangan hewani, termasuk dari ikan, sangat efektif untuk mencegah stunting.

Selain dari kelompok ikan/udang/cumi/kerang, protein hewani bisa juga didapat dari daging (seperti daging sapi dan ayam), serta telur dan susu.

Stunting, menurut Komalasari, pejabat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, bisa dicegah dengan pemberian protein hewani kepada anak, terutama yang berusia di bawah dua tahun.

Lihat juga: manfaat lobster untuk kesehatan

“Anak usia di bawah dua tahun selain mendapatkan asupan ASI eksklusif, perlu diberi makanan tambahan mengandung protein hewani guna mencegah stunting,” ujarnya, saat gerak jalan “kampanye hidup sehat”, Minggu, 29 Januari 2023, yang dikutip paudpedia.kemdikbud.go.id.

Ikan merupakan salah satu pangan hewani yang mudah dicerna karena serat proteinnya relatif lebih pendek dibandingkan protein daging sapi atau daging ayam.

Lihat juga: telur ayam, senjata halau stunting

Menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan, pada tahun 2023 konsumsi ikan di Indonesia sekitar 56,48 kg/kapita. Pada tahun 2024, konsumsi ikan ditargetkan sekitar 62,05 kg/kapita.

Mari budayakan makan ikan, pangan hewani yang mudah didapat dan harganya terjangkau. Bukan hanya bermanfaat untuk menghalau stunting, tetapi juga bisa membuat kita sehat, kuat, dan cerdas.

Syatrya Utama | Bloger, Jurnalis, dan Alumni IPB University | Email: syatrya_utama@yahoo.com

Referensi:

  1. Ikayanti, dkk. 2023. Buku Resep Makanan Lokal Bayi, Balita, dan Ibu Hamil. Jakarta: Kementerian Kesehatan.
  2. Arifin, Bustanul dkk. 2023. Gagasan Alumni IPB: Kedaulatan Agromaritim Menuju Indonesia Emas 2045. Bogor: Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (HA IPB) 2023.
  3. Pudjiastuti, Susi. Tanpa tahun. Laut Masa Depan Bangsa: Kedaulatan, Keberlanjutan, Kesejahteraan. Jakarta: Kementerian Kelautan dan Perikanan.
  4. Nikijuluw, VPH. 2011. Manfaat Ikan: Kumpulan Artikel dalam Warta Pasar Ikan. Buku. Jakarta: Direktorat Pemasaran Dalam Negeri, Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan.
  5. https://www.halodoc.com/artikel/ketahui-manfaat-asam-amino-esensial-bagi-tubuh.
  6. https://kkp.go.id/bkipm/artikel/33876-lawan-stunting-dengan-makan-ikan.
  7. https://www.viva.co.id/berita/politik/1679013-anies-andalkan-program-makan-ikan-dibanding-makan-siang-dan-susu-gratis?page=2.
  8. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20230121/1542263/protein-hewani-efektif-cegah-anak-alami-stunting/.