Bibit kelapa kopyor dari kultur embrio.
Bibit kelapa kopyor dari kultur embrio. Tidak ada batoknya. Sumber: Dokumentasi Agrikan.

Pernahkah Anda memesan minuman kelapa kopyor?

Hampir bisa dipastikan Anda yang memesan minuman ini karena menginginkan kesegaran rasa dan juga kelembutan daging kelapanya. Karena kelapa kopyor memang berbeda dengan kelapa biasa (normal).

Kelapa kopyor (Cocos nucifera L. kultivar Kopyor), menurut Sumarjono (2014), merupakan jenis kelapa yang menghasilkan buah abnormal: daging buah (endosperma) lepas dari batoknya dan bertekstur remah.

Hal ini terjadi karena buah kelapa ini defisiensi enzim-D-galaktosidase pada endospermanya. Padahal, enzim ini bertanggungjawab terhadap mengerasnya endosperma agar bisa menempel pada batok kelapa.

Akibatnya, pembentukan endosperma tidak normal dan tidak mampu mendukung perkecambahan embrio kelapa itu. Dalam pembibitan, endosperma ini merupakan sumber makanan embrio.

Rasa daging kelapa kopyor

Rasa daging buah kelapa kopyor ini manis, lezat, dan khas. Karena karakteristiknya yang unik, daging buah kelapa kopyor ini disukai konsumen di Indonesia, baik dikonsumsi segar maupun olahan seperti es krim, koktail, dan kue kelapa.

Rasa daging buah kelapa kopyor ini manis, lezat, dan khas.
Minuman kepala kopyor. Sumber: Dokumentasi Agrikan.

Di Filipina, produk olahan daging buah makapuno (sejenis kelapa kopyor) sudah dijual di pasar sawalayan antara lain buah kaleng (pure makapuno preserve), permen (makapuno coconut candy), dan kue tar kelapa (bokupai).

The Delights of Indonesia Fruit merupakan julukan buah kelapa kopyor dari Indonesia.

Karena kelangkaan dan rasa khasnya, membuat harga kelapa kopyor lebih mahal dari kelapa biasa. Jika kelapa normal sekitar Rp 4.000 per butir maka kelapa kopyor sekitar Rp 15.000 sampai Rp 25.000 per butir.

Dengan makin populernya kelapa kopyor di mata masyarakat, diharapkan makin beragam makanan dan minuman berbahan baku daging kelapa kopyor.

Tipe dalam dan genjah

Menurut survei Balai Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma Lain pada 2006, kelapa kopyor terdiri dua tipe, yaitu tipe Dalam dan tipe Genjah.

Kelapa kopyor tipe Dalam terdapat di Kalianda (Lampung Selatan), Ciomas (Bogor, Jawa Barat), Sumenep dan Jember (Jawa Timur), dan Pati (Jawa Tengah). Tipe Genjah terdapat di Pati, yang tersebar di beberapa kecamatan, yaitu Dukuhesti, Margoyoso, Tayu, Wedarijaksa, Gembong, dan Terangkil.

Secara alami, tanaman kelapa kopyor tipe Dalam menghasilkan 1-2 butir per tandan atau 10-20 persen. Hal ini terjadi karena kelapa tipe Dalam tergolong tanaman menyerbuk silang (open pollination) sehingga peluang bertemunya gen resesif pada bunga betina dan serbuk sari dari bunga jantan relatif kecil.

Pada tipe Genjah, karena menyerbuk sendiri (self pollination) maka peluang bertemunya gen resesif pada bunga betina dan serbuk sari bunga jantan relatif besar, sehingga bisa menghasilkan kopyor sampai 50 persen per tandan.

Diameter kelapa kopyor tipe Genjah ini sekitar 15 cm, sedangkan tipe Dalam sekitar 30 cm.

Perbanyakan bibit kopyor

Perbanyakan kelapa kopyor dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu konvensional atau alami dan in vitro atau penyelamatan embrio (embryo rescue) atau kultur embrio.

Bibit kelapa kopyor dari kultur konvensional.
Bibit kelapa kopyor dari kultur konvensional atau alami. Masih ada batoknya. Sumber: agropotensi.com.

Pada cara konvensional dilakukan dengan menanam kelapa normal dari tandan yang mengandung kelapa kopyor. Buah kelapa yang dijadikan bibit kopyor ini diambil dari induk tanaman kelapa kopyor berumur lebih 10 tahun dan konsisten menghasilkan buah kelapa kopyor.

Harga bibit kopyor alami ini sekitar Rp 20.000 sampai Rp 50.000 per bibit. Kelemahan bibit ini, sesuai hukum Mendel, peluang menghasilkan tanaman kelapa yang bisa berbuah kelapa kopyor hanya 25%, karena gen kopyor ini tergolong gen resesif (dengan lambang k).

Maksudnya, jika kita menanam 100 bibit ini maka peluang menghasilkan tanaman yang bisa berbuah kelapa kopyor sekitar 25 batang. Selebihnya kelapa normal.

Dari tanaman kelapa yang bisa menghasilkan kelapa kopyor tersebut, jumlah kelapa kopyor dari setiap tandannya pun sekitar 10-20 persen untuk kelapa tipe Dalam atau sampai 50% untuk kelapa tipe Genjah.

Berbeda dengan bibit dari kelapa kopyor kultur embrio, bisa menghasilkan tanaman yang 100% bersifat kopyor dan hampir 95 – 100% setiap tandannya berbuah kopyor.

Perbanyakan bibit kelapa kopyor kultur embrio ini dirintis Dr. Jimmy Soegiarto Tahardi dan Imron Riyadi, M.Si dari Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia, PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN), sejak 1980.

Menghabiskan sekitar 11 tahun untuk menemukan teknologi perbanyakan tanaman kelapa kopyor dari embrio yang ditanam di media buatan.

Teknik pembibitan kelapa kopyor secara in vitro ini sudah dipatenkan di Direktorat Jenderal Hak Cipta, Paten, dan Merek, Departemen Kehakiman (kini Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia), dengan nomor Paten 0001957 tertanggal 1 September 1997. Paten ini dengan judul, “Teknologi Perakitan Bibit Kelapa Kopyor dengan Kultur Embrio”.

Ruang pembibitan kelapa kopyor dari kultur embrio secara in vitro.
Ruang pembibitan kepala kopyor dari kultur embrio secara in vitro. Sumber: Dokumentasi Agrikan.

Menurut Sumarjono dari RPN, embrio kelapa kopyor tidak bisa berkembang menjadi bibit karena tidak memperoleh suplai makanan dari endosperma yang rusak.

Nah, untuk menumbuhkan embrio ini maka dikultur secara in vitro pada media tanam sebagai pengganti endosperma.

Embrio zigotik ini diambil dari kelapa kopyor berumur 10-11 bulan sejak penyerbukan dari tanaman induk kopyor yang sudah berumur lebih dari 10 tahun dan konsisten menghasilkan buah kelapa kopyor.

Media tanam itu berupa agar yang mengandung hara seperti mineral, vitamin, bahan organik, zat pengatur tumbuh, dan sukrosa.

Kultur in vitro di laboratorium dilakukan 6-12 bulan. Setelah itu dilakukan aklimatisasi, yaitu tahap peralihan dari kondisi in vitro ke ex vitro di lingkungan luar yang kondisi suhu, kelembapan udara, dan intensitas cahayanya sangat jauh berbeda dengan kondisi in vitro. Lama aklimatisasi 6-8 bulan.

Kultur embrio kelapa kopyor.
Kultur embrio kelapa kopyor. Sumber: Dokumentasi Agrikan.

Jadi, jangka waktu mulai dari kultur embrio sampai bibit siap tanam dengan tinggi 60 – 80 cm, sekitar 18 bulan.

Sampai saat ini, rasio keberhasilan kultur embrio kelapa kopyor dari jumlah embrio zigotik yang dikultur secara in vitro menjadi bibit siap tanam sekitar 50%.

Omzet Rp 228,8 juta per ha per tahun

Harga bibit kelapa kopyor embrio ini sekitar Rp 400 – 500 ribu per bibit.

Meski bibit kelapa kopyor embrio ini mahal, semua tanaman kelapanya mengandung sifat kopyor dan 95-100% buahnya adalah kopyor.

Pada panen perdana, umur 3-4 tahun untuk kelapa kopyor tipe Genjah atau 5-7 tahun untuk kelapa tipe Dalam, jumlah kelapa yang dihasilkan sekitar 30 butir per pohon per tahun.

Dengan populasi tanaman 143 pohon per hektar (jarak tanam 9 m x 9 m segitiga sama sisi), diperoleh kelapa kopyor sekitar 4.290 butir (143 x 30 x 100%).

Kelapa normal dan kelapa kopyor.
Kelapa normal (A) dan kelapa kopyor (B). Sumber: balitka.libang.deptan.go.id.

Dengan harga Rp 20.000 per butir maka diperoleh omzet sekitar Rp 85,8 juta. Pada umur 7-10 tahun, produksinya mencapai masa-masa puncak sampai 80 butir per pohon per tahun, sehingga omzet yang diperoleh sekitar Rp 228,80 juta per tahun.

Bandingkan dengan omzet kelapa kopyor dari bibit alami. Dari 143 pohon yang ditanam, peluang tanaman yang bisa menghasilkan kopyor hanya 25% atau 35 tanaman. Dari 35 tanaman ini, jumlah buah kopyornya 10-20 persen untuk tipe Dalam atau 20–50 persen untuk tipe Genjah.

Jika yang ditanam tipe Genjah, pada panen perdana omzetnya sekitar Rp10,5 juta (35 x 30 butir x 50% x Rp 20.000). Pada umur 7-10 tahun, omzetnya sekitar Rp28 juta (35 x 80 butir x 50% x Rp 20.000). Selebihnya, merupakan kelapa normal.

Dengan demikian, menanam kelapa kopyor dari bibit kultur embrio, jauh lebih menguntungkan. Apalagi jika pengolahan berbasis kelapa kopyor kian berkembang pesat. Karena itulah, menanam kelapa kopyor kultur embrio merupakan bisnis yang menggiurkan.

Kalaupun kita belum bisa menanam sampai skala satu hektar karena mungkin belum mempunyai lahan, bisa saja menanam kelapa kopyor kultur embrio tipe Genjah di halaman rumah, sekolah atau kantor.

Jika bisa menanam lima pohon saja maka pada panen perdana bisa dipetik 150 butir kelapa kopyor per tahun atau omzetnya sekitar Rp 3 juta per tahun.

Pada umur 7-10 tahun, dengan produksi 80 butir per pohon per tahun maka omzetnya sekitar Rp 8 juta per tahun. Panen dapat dilakukan sampai tanaman berumur 25 tahun. Setelah itu dilakukan peremajaan.

Hasil per tahun kecil memang jika dibandingkan pada lahan yang luas. Tapi sebagai sebuah hobi, hasil lima pohon kelapa itu tidak bisa dipandang enteng, karena selain ada rupiahnya, kebanggaan yang muncul tak bisa dinilai dengan uang.

Referensi:

  1. Adkins, Stephen W; Rillo, Erlinda; Orense, Osmundo. 2008. Pengembangan Manual Kultur Embrio dan Teknik Transplantasi Embrio untuk Pemindahan Plasma Nutfah Kelapa dan Produksi Bibit Jenis Kelapa Unggul. Australian Centrer for International Agricultural Research (ACIAR).
  2. Anonim. Tanpa Tahun. Bibit Kelapa Kopyor Super. Diunduh dari http://www.ibriec.org/index.php?option=com_content&view=article&id=128&Itemid=48. Diakses 10 Oktober 2013.
  3. Anonim. Tanpa Tahun. Budidaya Kelapa Kopyor. Diunduh dari http://disbun.kuansing.go.id/index.php/blog/2014/10/budidaya-kelapa-kopyor. Diakses 12 Januari 2015.
  4. Anonim. Tanpa Tahun. Introduksi Kelapa Kopyor Kultur Jaringan di Kabupaten Jepara, Berbuah 100% Kopyor. Diunduh dari http://dishutbun.jeparakab.go.id/index.php/web/berita/40. Diakses 10 Oktober 2013.
  5. Anonim. Tanpa Tahun. Kelapa Kopyor. Diunduh dari http://balitka.litbang.deptan.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=182%3Akelapa-kopyor&catid=37%3Aberita&Itemid=160&lang=en. Diakses 10 Oktober 2013.
  6. Anonim. 2013. Kelapa Kopyor Terbaik di Indonesia. Diunduh dari http://epetani.deptan.go.id/budidaya/kelapa-kopyor-terbaik-di-indonesia-7910. Diakses 10 Oktober 2013.
  7. Anonim. Tanpa Tahun. Kopyor Sintetis, Mudah Membuatnya. Diunduh dari http://www.femina.co.id/kuliner/info.kuliner/kopyor.sintetis.mudah.membuatnya/004/002/2. Diakses 10 Oktober 2013.
  8. Anonim. 2013. Produksi Bibit Kelapa Kopyor True to Type dengan Persilangan Terkontrol dan Peningkatan Produksi Buah Kopyor dengan Polinator Lebah Madu. Diunduh dari http://lppm.ipb.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=3199&Itemid=1. Diakses 23 Desember 2014.