gula cair nira batang sawit tua
Batang sawit tua, Prof. Ir. Siti Nurdjanah, M.Sc., Ph.D., dan nira batang sawit tua

AGRIKAN.ID – Bagian batang sawit mengandung nira sekitar 80% dari total berat batang dengan gula sebagai komponen dominan (11-15 0Brix). Brix adalah satuan ukuran gula dalam larutan manis, dalam hal ini nira.

Nira sawit adalah cairan putih mempunyai rasa manis yang dihasilkan dengan cara menyadap tangkai bagian atas atau malai sawit yang belum matang, dan/atau dengan menyadap batang sawit tua yang telah ditebang. Biasanya, penebangan dilakukan untuk meremajakan sawit yang sudah tua.

Sebagai informasi, pohon sawit menghasilkan tandan buah pertama setelah berumur tiga tahun. Kemudian mencapai hasil maksimum pada umur 12-15 tahun setelah penanaman. Seiring dengan penambahan umur, produksi menurun. Pada umur 25 tahun, produksi sawit sudah tidak produktif.

Lihat juga: Perkembangan sawit swasta, rakyat, dan negara

Setelah satu siklus produksi 25 tahun, batang sawit harus ditebang dan diganti dengan tanaman baru. Dalam istilah teknis, penanaman baru ini dikenal dengan peremajaan (replanting) sawit.

Batang sawit yang sudah ditebang biasanya dibiarkan atau dipotong-potong dan disebar di lahan perkebunan di antara barisan sawit yang baru ditanam agar batang-batang tersebut membusuk sehingga bisa berfungsi sebagai pupuk. Tetapi hal itu kurang efektif karena pembusukannya lama.

Selain itu, dengan kadar gula dan kelembapan tinggi, batang sawit rentan terhadap serangan jamur Ganoderma boninense dan kumbang Oryctes rhinoceros. Jamur dan serangga tersebut bisa mengancam pertumbuhan dan hasil panen sawit yang baru ditanam.

Lihat juga: Cara penguatan petani sawit rakyat

Gula cair merupakan produk yang sangat potensial untuk pemanfaatan batang sawit tua. Hal tersebut disampaikan Prof. Ir. Siti Nurdjanah, M.Sc., Ph.D, 62, dalam orasi ilmiah dalam rangka pengukuhan Guru Besar di Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, Selasa, 31 Desember 2024.

Orasi alumnus University of New South Wales, Australia, itu berjudul, Pengembangan Gula Cair Nira Batang Sawit Tua untuk Mendukung Program Peremajaan Sawit Rakyat: Produksi dan Karakterisasi.

Potensi produksi nira batang sawit tua

Menurut data Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian, luas lahan sawit nasional sekitar 16,8 juta hektare. Lahan tersebut dikuasai perusahaan besar swasta (PBS) sekitar 58%, petani (plasma dan mandiri) atau rakyat sekitar 38%, dan perusahaan besar negara (PBN) sekitar 4%.

Diperkirakan, menurut Siti Nurdjanah, jumlah kebun sawit yang siap untuk diremajakan sekitar 600 ribu hektare per tahun. Dengan asumsi terdapat 100 batang sawit per hektare, maka didapat jumlah sawit tua yang siap ditebang untuk digantikan dengan tanaman baru sekitar 60 juta batang.

Setiap batang sawit bisa menghasilkan nira sekitar 6 liter per hari selama 30 hari, atau totalnya 180 liter per bulan. Dengan 60 juta batang, total niranya 10,8 miliar liter setara 10,8 juta m3 per tahun.

Nira ini diperoleh dengan menyadap batang sawit tua yang telah ditumbangkan dan diikuti dengan penyaringan. Selain itu, nira bisa juga didapat dengan memeras atau mengekstrak batang sawit tua.

Lihat juga: Sukses PalmCo dalam peremajaan sawit rakyat

Batang sawit tua yang sudah ditebang dipotong-potong melintang dengan panjang sekitar 50 cm. Kupas kulit bagian luarnya. Kemudian dibelah untuk memperkecil ukuran. Lalu diserut dengan mesin serut kayu sampai diperoleh bubuk batang sawit. Bubuk tersebut dipres untuk menghasilkan nira.

Metode ekstraksi atau pemerasan tesebut dapat menggunakan gelombang mikro (microwave), mesin pres hidrolik terintegrasi centrifuge, manual pressing with hot water, high-pressure steam extraction. Metode ekstraksi tersebut dapat dilakukan dalam skala komersial atau laboratorium.

Biasanya, untuk mendapatkan nira yang lebih bersih, nira hasil ekstraksi batang tersebut disaring.

Nira batang sawit, jelas Siti Nurdjanah, mengandung 7-14% gula yang terdiri dari glukosa, fruktosa, sukrosa, arabinosa, dan galaktosa. Selain itu, menurut alumnus Teknologi Industri Pertanian IPB University itu, nira juga mengandung asam amino, asam organik, dan vitamin (vitamin B dan C).

Cara produksi gula cair nira batang sawit tua

Untuk mengawetkan nira sawit sebelum diolah menjadi gula cair, bisa dengan menambahkan manggis dan pengawet buatan (seperti natrium metabisulfit, asam askorbat, dan air kapur). Nira sadap bisa dipertahankan pada pH (derajat keasaman) 7 dengan menambahkan kapur (Ca(OH)2).

Nira yang ditambah kapur sampai pH 7, dipekatkan secara konvensional pada tekanan atmosfer bisa menghasilkan gula cair dengan mutu kimia serta mutu sensoris (pancaindra) warna, aroma, dan penerimaan keseluruhan terbaik, serta memenuhi SNI (Standar Nasional Indonesia) sirup glukosa.

Teknik pemekatan dengan pemanasan dalam wadah terbuka merupakan teknik konvensional yang sudah turun temurun. Murah. Tetapi teknik ini memerlukan suhu tinggi sekitar 100 derajat Celcius dan waktu yang lama, sekitar 135 menit. Hal ini dapat menurunkan mutu produk yang dihasilkan.

Lihat juga: 9 istilah minyak sawit dan turunannya

Cara lain untuk pemekatan nira batang sawit tua ini bisa menggunakan rotary evaporator. Teknik penguapan atau pemekatan ini menggunakan suhu lebih rendah sehingga kerusakan dapat dicegah. Rotary evaporator ini banyak digunakan dalam industri farmasi, kimia, dan makanan berskala besar.

Dalam orasinya, Siti Nurdjanah mengatakan, rendemen gula cair yang dihasilkan dari pemekatan nira batang sawit tua sekitar 24%. Maksudnya begini. Dari 100 liter nira yang dipekatkan bisa dihasilkan gula cair 24 liter. Betapa besar potensi gula cair yang bisa dikembangkan dari nira batang sawit tua.

Dengan potensi nira batang sawit tua sekitar 10,8 juta m3 per tahun, maka potensi produksi gula cair batang sawit tua bisa mencapai 2,6 juta m3 per tahun. Merupakan peluang bisnis yang menggiurkan.

Gula cair nira batang sawit tua merupakan alternatif alami dan sehat untuk gula kristal rafinasi tebu (biasa disebut dengan gula industri) serta pemanis buatan. Industri minuman, permen, dan makanan olahan banyak membutuhkan gula cair. Hal ini menjadi potensi pasar gula cair nira batang sawit tua.

Syatrya Utama | Email: syatrya_utama@yahoo.com

Referensi:

  1. Nurdjanah, Siti, Prof., Ir., M.Sc., Ph.D. 2024. Pengembangan Gula Cair Nira Batang Sawit Tua untuk Mendukung Program Peremajaan Sawit Rakyat: Produksi dan Karakterisasi. Orasi Ilmiah dalam Rangka Pengukuhan Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Lampung, 31 Desember 2024.
  2. https://fp.unila.ac.id/ragam-produk-berbasis-hasil-samping-kelapa-sawit/.
  3. Syamsuri, P. 2024. Tata Kelola Kelapa Sawit Nasional. Materi Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian, pada Seminar Masa Depan Petani Sawit Mandiri, Tantangan, dan Terobosan, yang dilaksanakan Poetra Nusantara Institute di Jakarta, Sabtu, 25 Mei 2024.

Lihat Ebook: Panduan Praktis Menulis Artikel