AGRIKAN.ID – HSBC Indonesia memberikan Green and Social Loan USD30 Juta untuk mendukung kebutuhan modal kerja eFishery dalam meningkatkan akses ke pasar bagi pembudidaya skala kecil.
Penandatanganan pemberian pinjaman tersebut dilakukan oleh Steve Andoko, Head of Corporate, Wholesale Banking HSBC Indonesia; Gibran Huzaifah, Co-founder & CEO eFishery; dan Riko Tasmaya, Managing Director Head of Wholesale Banking HSBC Indonesia, di Jakarta, Jumat, 31 Mei 2024.
eFishery, di bawah bendera PT Multidaya Teknologi Nusantara (MTN), merupakan aquatech pertama di Indonesia dan start-up (usaha rintisan) intelijen akuakultur pertama di Asia Tenggara.
Lihat juga: Industrialisasi ikan nila salin
HSBC Indonesia juga mendapat mandat sebagai Sustainable Finance Coordinator untuk eFishery guna membantu ambisi perusahaan MTN untuk memadukan aspek-aspek ESG (Environmental, Social, and Governance) dalam operasi bisnis pembudidaya ikan dan udang skala kecil tersebut.
Dalam kegiatan pembangunan, investasi maupun bisnis, perusahaan atau pelaku usaha seperti halnya eFishery, wajib bertanggung jawab terhadap lingkungan, sosial, dan tata kelola yang baik.
Dengan Green dan Social Loan memungkinkan eFishery untuk memperluas armada eFeeder, inovasi teknologi pertama eFishery, berupa perangkat pemberian pakan otomatis menggunakan Artificial Internet of Things (AIoT), yang disewakan ke ratusan ribu pembudidaya ikan dan udang skala kecil.
Lihat juga: Halau stunting dengan makan ikan
Dengan menggunakan eFeeder, pembudidaya skala kecil dapat meningkatkan efisiensi pakan sampai 30% dan menggenjot kapasitas produksi 25%. Sebagai imbal baliknya, pembudidaya skala kecil akan memiliki akses lebih luas untuk memasarkan hasil budidaya perikanan mereka dengan harga wajar.
Selain itu, dengan bobot ikan yang dihasilkan lebih seragam, dapat meningkatkan penjualan dengan harga yang lebih baik. Pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan pembudidaya itu sendiri.
Memberdayakan pembudidaya skala kecil
Salah satu misi eFishery merevolusi industri akuakultur di Indonesia. “Green and Social Loan ini merupakan langkah penting bagi kami merevolusi industri akuakultur di Indonesia,” kata Gibran Huzaifah, seperti ditulis di dalam rilis yang di-email eFishery ke AGRIKAN.ID, Jumat, 31 Mei 2024.
Dengan pendanaan tersebut, menurut Gibran, akan memungkinkan eFishery memperluas armada eFeeder serta memberdayakan pembudidaya ikan dan petambak udang skala kecil dengan teknologi dan sumber daya yang mereka perlukan agar usaha mereka lebih produktif dan berkelanjutan.
Lihat juga: eFishery dorong masyarakat makan ikan
“Kami yakin, kemitraan dengan HSBC (Indonesia) ini akan membantu kami mencapai ambisi pertumbuhan dan pembangunan sektor akuakultur yang berkembang di Indonesia,” kata Gibran.
Sebagaimana kita ketahui, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia merupakan produsen ikan terbesar kedua setelah Tiongkok. Pada tahun 2022, menurut data Statista, kontribusi perikanan dan industri perikanan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sekitar 2,6%.
Lihat juga: Kandungan omega 3 dan 6 ikan lele
Namun sebagian besar konsumsi ikan di dalam negeri, masih menurut Statista, dari perikanan skala kecil, bukan industri perikanan skala besar yang menghasilkan sebagian besar untuk pasar ekspor.
Mendukung ekonomi baru berbasis platform
HSBC Indonesia, anggota Grup HSBC, yang telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1884, bangga mendukung eFishery dalam mengembangkan bisnis dengan menjangkau pembudidaya skala kecil.
Lihat juga: Daur hidup ikan nila
“Hal ini merupakan bagian dari ambisi kami untuk mendukung pertumbuhan sektor ekonomi baru berbasis platform di Indonesia, sekaligus mendukung sektor akuakultur di Indonesia untuk menerapkan praktik berkelanjutan di sepanjang rantai pasokannya,” kata Riko Tasmaya.
eFishery, yang didirikan 2013, merevolusi budidaya tambak tradisional dengan solusi mutakhir dalam ekosistem akuakultur, dengan menawarkan platform menyeluruh, yang memberikan para pembudidaya akses terhadap teknologi, pakan yang kompetitif, pembiayaan, dan pasar mereka.
Lihat juga: Siklus hidup udang windu
Dengan platform eFeeder, pembudidaya skala kecil dapat mengatur jadwal pemberian pakan, menerima rekomendasi pemberian pakan, dan mencatat data pemberian pakan dengan ponsel mereka.
Selain itu, eFeeder juga mendukung pembudidaya skala kecil untuk mengadopsi metode budidaya yang lebih berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan kualitas air untuk budidaya ikan dan udang.
Lihat juga: Siklus hidup udang vaname
Dengan metode budidaya berkelanjutan, dapat mengurangi kontaminasi air dan limbah dari siklus pemberian pakan yang tidak efisien, mengoptimalkan input, dan meningkatkan distribusi pakan.
Syatrya Utama | Email: syatrya_utama@yahoo.com
Lihat Ebook: Panduan Praktis Menulis Artikel
Referensi:
- Rilis eFishery, 31 Mei 2024. HSBC Indonesia memberikan Green and Social Loan sebesar USD30 Juta kepada eFishery untuk meningkatkan akses ke pasar bagi pembudidaya skala kecil.
- https://www.esgi.ai/apa-itu-esg/.
- https://www.alphajwc.com/id/apa-itu-esg/.