PT Intan Kenkomayo Indonesia siap meningkatkan ekspor
Produk olahan telur merek Omayo. Sumber: kenkomayo.epic-creative.com

Produsen pengolahan telur PT Intan Kenkomayo Indonesia (IKI) siap meningkatkan ekspor, antara lain ke Jepang, Amerika Serikat, dan Singapura.

Perusahaan patungan PT So Good Food (anak usaha Grup Japfa) dan Kenko Mayonnaise Co.Ltd. dari Jepang, itu didirikan pada tahun 2013 di Jakarta.

IKI bergerak di bidang produksi dan penjualan telur cair pasteurisasi, mayones, saus salad, dan produk berbahan dasar telur lainnya.

IKI memulai ekspansi di seluruh dunia dengan mengekspor produk dimulai ke Jepang pada tahun 2014 dan ke Singapura pada tahun 2017.

Grup Japfa (PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk.) merupakan perusahaan agribisnis terkemuka di Indonesia.

Lini bisnisnya adalah produksi pakan ternak, pembibitan ayam, peternakan komersial, pengolahan hasil peternakan, budidaya perairan, peternakan sapi, serta perdagangan, dan sebagainya.

“Sejak awal berdiri 2013, IKI meluncurkan merek Omayo untuk memenuhi pasar dalam dan luar negeri yang terus berkembang,” kata Rachmat Indrajaya.

Omayo merupakan merek yang tidak hanya dicintai konsumen tetapi juga dipercaya sebagai pilihan sempurna untuk gaya hidup makan semua orang.

“Saat ini di Indonesia produk telur cair pasteurisasi sangat diminati produsen kue dan horeka (hotel, restoran, dan katering) karena dapat meningkatkan efisiensi produksi dan lebih higienis,” kata Direktur Corporate Affairs JAPFA itu.

Selain horeka, produk IKI juga sudah berhasil menjangkau pasar ritel (supermarket dan pasar tradisional) dan business to business (B2B).

Dengan semakin berkembangnya pasar telur cair pasteurisasi yang diproduksi IKI dapat memaksimalkan penyerapan produksi telur nasional.

“Oleh karena itu, melihat peluang bisnis yang ada, Japfa terus mengembangkan usaha pengolahan telurnya,” kata Rachmat.

Saat ini, menurut Eddy Sukianto, IKI memiliki kapasitas produksi liquid egg (telur cair pasteurisasi) 1.200 ton/tahun, mayones 2.000 ton/tahun, dan saus 3.000 ton/tahun.

Dengan kapasitas produksi tersebut, kata General Manager IKI, itu setiap tahunnya IKI menyerap produksi telur cangkang nasional 1.750 ton.

Memberikan inovasi untuk pelanggan

“IKI juga menawarkan berbagai layanan persiapan inovatif untuk memenuhi hidangan atau kebutuhan tertentu dan memasok bahan-bahan kepada pelanggan,” kata Eddy.

Selain itu, ”IKI juga menyediakan produk yang dibuat khusus untuk pelanggan (personal brand/PB) yang dikembangkan secara eksklusif oleh tim penelitian dan pengembangan kami,” tambah Eddy.

IKI juga telah mengantongi Sertifikat Halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Global Food Safety Initiative (GFSI) dari British Retail Consortium (BRC issued 8).

“Ke depannya kami akan berupaya untuk terus mengembangkan produk kami agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan, baik di pasar dalam dan luar negeri,” katanya.

“Kami optimistis dengan kualitas yang ada, kami dapat membantu industri F&B (food and beverage) untuk berinovasi dalam menciptakan produk-produk baru,” tambah Eddy.

Dengan semakin berkembangnya produk baru, IKI dapat meningkatkan perkembangan industri pengolahan telur nasional di Indonesia.

Sebagai perusahaan penyedia makanan berbahan dasar hewani, Grup Japfa melalui IKI berupaya untuk dapat terus mengembangkan rangkaian produk yang dihasilkan.

“Upaya Japfa dalam mengembangkan ragam produknya bertujuan untuk dapat terus memenuhi kebutuhan pasar yang juga terus berkembang,” kata Rachmat Indrajaya.

 

Japfa terus berupaya mendukung pengembangan kualitas hidup manusia, sesuai dengan nilai perusahaan “Berkembang Menuju Kesejahteraan Bersama”.

Bukan saja untuk kualitas hidup konsumen di dalam negeri, tetapi juga konsumen di luar negeri.

Karena itulah Intan Kenkomayo Indonesia terus berusaha untuk meningkatkan ekspor produk-produk olahan telurnya.

Syatrya Utama | Email: syatrya_utama@yahoo.com

Referensi:

Rilis Grup Japfa, Jumat, 15 Oktober 2021.