telur ayam halau stunting dan sarkopenia
Ilustrasi telur ayam rebus.

AGRIKAN.ID – Sistem imun atau sistem kekebalan tubuh merupakan sekelompok sel, jaringan, dan organ khusus yang bekerja sama melawan substansi asing (biasa disebut dengan antigen atau imunogen).

Antigen itu bisa dari luar dan dalam tubuh. Yang dari dalam antara lain sel-sel mati atau berubah bentuk fungsinya. Yang dari luar antara lain bakteri, virus (misalnya virus Covid-19), parasit, jamur, debu, dan serbuk sari.

Pada saat antigen terdeteksi, maka sistem imun akan merespon untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit. Sistem imun akan merangsang sel limfosit B untuk menghasilkan antibodi.

Lalu antibodi tersebut akan menempel pada antigen yang terdeteksi masuk ke dalam tubuh.

Baca juga: Telur Protein Kacang Hijau JUST Egg

Kemudian sel T akan mencari antigen yang sudah ditempeli antibodi dan menghancurkannya.

Dengan rutin makan telur, pada umumnya telur ayam, akan memperkuat sistem imun tubuh.

Jadi, manfaat telur ini memperkuat sistem imun tubuh bukan obat terhadap suatu penyakit.

Dengan kuatnya sistem kekebalan tubuh, maka tubuh akan lebih kuat melawan penyakit.

(Ingin belanja telur ayam kampung asli omega high quality, silakan klik: https://tokopedia.link/s9rPiRjcMqb).

Kandungan nutrisi telur

Sebelum menjelaskan bagaimana telur dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh, baiklah kita jelaskan dulu nutrisi telur.

Menurut USDA (United States Departement of Agriculture), satu butir telur (ayam) rebus dengan bobot sekitar 44 gram mengandung nutrisi berikut ini:

  • Energi 62,5 kalori.
  • Protein 5,5 g
  • Lemak 4,2 g (lemak jenuh 1,4 g dan lemak tak jenuh 2,8 g).
  • Natrium (Na) 189 mg.
  • Kalsium (Ca) 24,6 mg.
  • Besi (Fe) 0,8 mg.
  • Magnesium (Mg) 5,3 mg.
  • Fosfor (P) 86,7 mg.
  • Kalium (K) 60,3 mg.
  • Seng (Zn) 0,6 mg.
  • Kolesterol 162 mg.
  • Selenium (Se) 13,4 mikrogram (mcg)
  • Lutein dan zeaxanthin 220 mcg.
  • Folat 15,4 mcg.

Telur juga merupakan sumber vitamin A, B2, B5, B6, B12, D, E, dan K. Kandungan vitamin D dalam telur (ayam) rebus ukuran medium (sekitar 44 gram per butir) sekitar 0,9 mcg.

Telur memperkuat sistem imun tubuh

Kandungan vitamin A, vitamin B12, dan selenium pada telur bermanfaat untuk memperkuat sistem imun tubuh.

Vitamin A dapat meningkatkan respon antibodi pada saat tubuh terserang penyakit. Vitamin E terbukti memacu pertahanan tubuh serta meningkatkan kekebalan sel dan fungsi fagositosis.

Selain menjaga sistem imun tubuh, vitamin B12 juga diperlukan untuk membentuk sel-sel darah merah dan menjaga sistem saraf.

Baca juga: Telur Protein Kedelai Hobotama

Perlu diingat, tubuh tidak bisa mensintesa sendiri vitamin B12, karena itu diperlukan asupan dari luar. Salah satunya dengan mengonsumsi telur (ayam).

Selain itu, menurut Manik Eirry Sawitri sebagaimana dikutip surabaya.bisnis.com (15 April 2020), telur menghasilkan komponen bioaktif Conjugated Linoleic Acid (CLA), yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

CLA, menurut dosen Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Malang, itu merupakan asam lemak yang mengandung ikatan rangkap terkonjugasi. CLA berperan aktif dalam menjaga kesehatan.

Dari uji in vitro (dalam laboratorium), protein dan peptida telur merupakan kandidat yang baik sebagai imunomodulator (meningkatkan sistem imun) dalam industri makanan dan farmakologis.

Telur juga mengandung asam lemak omega 3 dalam bentuk docosahexaenoic acid (DHA) dan alpha linolenic acid (ALA).

Omega 3 tersebut memiliki sifat antiinflamasi sehingga dapat menjaga kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit dan iritasi.

Ringkasan telur dan sistem imun tubuh

Lalu berapa butir sebaiknya makan telur per hari? Disarankan mengonsumsi 1 – 2 butir per hari.

Lalu bagaimana dengan kandungan kolesterolnya? Kandungan kolesterol telur sekitar 162 mg per butir, sementara manusia dianjurkan mengonsumsi kolesterol sekitar 300 mg per hari.

Mengonsumsi telur memang meningkatkan kadar kolesterol darah. Tetapi yang meningkat itu kolesterol baik (HDL, high-density lipoprotein) dan mengurangi kolesterol jahat (LDL, low-density lipoprotein).

Selain itu kandungan lemak jenuh telur lebih rendah dibandingkan lemak tak jenuhnya sehingga secara klinis tidak banyak pengaruh dalam meningkatkan kadar kolesterol darah.

Telur dapat dikonsumsi dalam bentuk telur rebus (boiled egg), telur ceplok (fried egg), telur dadar (omelete), dan telur urak-arik (scrambled egg).

Disarankan mengonsumsi telur matang (putih dan kuningnya) bukan telur mentah. Silakan konsumsi telur (ayam) matang sesuai dengan selera.

Nah, makan telur bukan sebagai obat mengatasi suatu penyakit tetapi untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh. Dengan tubuh semakin kebal membuat kita imun terhadap pelbagai penyakit.

Syatrya Utama | Email: syatrya_utama@yahoo.com

Referensi:

Prayudi Syamsuri dkk. 2020. Buku Saku Bahan Pangan Potensial untuk Anti Virus dan Imune Booster. Cetakan Pertama. Bogor: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian.

Sapi kurban tahun 2021, sapi potong, daging sapi segar, dan kerupuk kulit sapi asli.