Harga Bahan Pakan Unggas di Indonesia Lebih Mahal dari Brazil

Biaya produksi pakan unggas dipengaruhi sekitar 80-85% harga bahan pakan unggas seperti jagung, bungkil kedelai (soybean meal, SBM), serta tepung daging dan tulang (meat bone meal, MBM).

Karena itulah, harga bahan pakan yang relatif tinggi akan mempengaruhi harga pakan unggas di tingkat peternak.

Sementara harga bahan pakan tersebut di luar ranah perusahaan pakan.

Jumlah perusahaan pakan yang tergabung sebagai anggota Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) 44 perusahaan. GPMT ini berdiri pada 30 Oktober 1976.

Dari 44 perusahaan tersebut, di Indonesia terdapat 110 pabrik pakan skala besar di 10 provinsi dengan kapasitas terpasang sekitar 29,65 juta ton.

Pada tahun 2021, realisasi produksi pakan agro sekitar 20,5 juta ton, sedangkan tahun 2022 diestimasi sekitar 21,5 juta ton.

Jenis pakan yang diproduksi, menurut Desianto Budi Utomo, Ketua Umum GPMT, adalah pakan unggas sekitar 90% dan pakan akuakultur sekitar 10%.

Perlu diketahui, biaya pakan mendominasi sekitar 70% biaya usaha budidaya ayam, 70-75% budidaya ikan, dan 50-55% budidaya udang.

Jadi, harga pakan sangat menentukan biaya produksi ayam, yang pada akhirnya akan mempengaruhi harga jual daging ayam di tingkat konsumen.

Informasi tersebut disampaikan Desianto dalam webinar Majalah Agrina, Kamis, 10 Maret 2022.

Bersaing dengan daging ayam halal Brazil

Jika Indonesia ingin bersaing dengan daging ayam halal dari Brazil, maka industri ayam potong perlu mengefisienkan biaya produksi sehingga harga dagingnya tidak kalah bersaing dengan Negeri Samba itu.

Industri daging ayam halal Brazil sekarang terus berusaha masuk ke pasar Indonesia. Apalagi Negeri Samba itu sudah memenangkan gugatan di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Biaya produksi ayam broiler (pedaging) di Brazil sekitar Rp 13.900/kg, sedangkan di Indonesia Rp 19.000-20.000/kg untuk peternak tradisional dan Rp 17.500-18.000/kg untuk peternak modern (closed house).

Jadi, biaya produksi ayam broiler di Brazil sekitar 70-80% dari biaya produksi ayam broiler di Indonesia.

Bayangkan jika Brazil, sebagai negara lumbung protein hewani di dunia, berhasil memasukkan daging ayam halalnya ke Indonesia.

Mungkin masyarakat senang dengan daging ayam halal Brazil karena bisa saja harganya relatif murah, tetapi hal itu bisa mengganggu industri ayam potong di Indonesia, terutama peternak tradisional.

Harga jagung bahan pakan unggas

• Biasanya porsi jagung yang digunakan untuk produksi pakan unggas sekitar 40-50%.
• Selain berkontribusi sebagai sumber energi (dari karbohidrat), jagung juga sebagai sumber protein, vitamin, dan mineral.
• Harga jagung pipil di Indonesia sekitar Rp 5.600 – 5.700/kg, sedangkan di Brazil sekitar Rp 4.600/kg. Brazil merupakan salah satu negara pengekspor jagung.
• Mungkin petani jagung bergembira jika harga jagungnya tinggi. Tapi perlu berpikir secara agribisnis, bahwa jika harga jagung mahal maka biaya produksi daging ayam juga bisa mahal, yang bisa dirasakan peternak ayam. Jika harga daging ayam mahal, maka konsumen akhir cenderung protes.

Harga bungkil kedelai bahan pakan unggas

• Bungkil kedelai (soybean meal, SBM) merupakan produk samping proses pengolahan minyak kedelai (soybean oil).
• Dalam proses produksi minyak kedelai, bagian kedelai yang diambil sedikit. Sisanya atau ampasnya digiling sehingga menjadi seperti bubuk kasar, yang dikenal dengan SBM.
• SBM merupakan suplemen protein yang ideal untuk bahan baku pakan unggas. Penggunaan SBM dalam industri pakan unggas sekitar 15-20%. Selain SBM, ada juga perusahaan yang menggunakan sumber protein lain seperti corn gluten meal (CGM), met bone meal (MBM), dan tepung ikan. Jika harga SBM lagi mahal, industri pakan memperbanyak atau menggantinya dengan CGM dan MBM.
• Harga bungkil kedelai di Indonesia sekitar Rp 9.450/kg, sedangkan di Brazil sekitar Rp 5.600/kg. Perlu diketahui Brazil merupakan pengekspor kedelai, antara lain ke Tiongkok. Di Negeri Tirai Bambu itu, kedelai diolah menjadi minyak kedelai dan ampasnya menjadi SBM untuk bahan pakan unggas.

Harga tepung daging dan tulang

• Meat bone meal (MBM) atau tepung daging dan tulang terbuat dari daging dan sisa potongan ternak sapi potong, tetapi tidak termasuk tanduk, bulu, kuku, feses, darah, dan isi rumen (perut). Daging dan sisa potongan ternak sapi tersebut dikeringkan dan kemudian digiling menjadi tepung.
• MBM mengandung protein dan kalsium tinggi. Kandungan protein kasarnya bisa lebih dari 50%.
• MBM, yang kebanyakan dari impor, hanya digunakan untuk bahan pakan unggas. Tidak boleh digunakan untuk bahan pakan sapi karena bisa mengundang kehadiran penyakit sapi gila (mad cow), sedangkan di Indonesia sudah terbebas dari penyakit tersebut.
• Biasanya, ketika harga SBM lagi tinggi, pabrik pakan unggas cenderung menggunakan MBM sebagai pengganti sumber protein pakan. Diperkirakan harga SBM pada tahun 2022 ini bisa relatif tinggi karena perang Rusia-Ukraina dan gangguan cuaca di Brazil sehingga produksi kedelai kurang cerah.
• Pada tahun 2021, harga MBM di Indonesia Rp 9.000 – 10.800/kg.

Jadi, jika untuk meningkatkan daya saing daging ayam halal di Indonesia, maka agribisnis ayam perlu bersatu padu dari hulu sampai ke hilir menekan biaya produksi ayam potong.

Pakan sangat mempengaruhi biaya produksi ayam potong.

Karena itu, pemerintah, pengusaha, dan pemangku kepentingan lainnya perlu mengatur harga bahan pakan unggas, tetapi pemasoknya tetap meraih keuntungan.

Syatrya Utama | Email: syatrya_utama@yahoo.com

Referensi:

1. Makalah Desianto Budi Utomo, Ph.D, Ketua Umum Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT) pada webinar Majalah Agrina, Kamis, 10 Maret 2022.
2. https://www.poultryworld.net/poultry/halal-meat-accounts-for-40-of-brazilian-poultry-exports/.
3. https://www.thepoultrysite.com/news/2021/12/brazil-keen-to-supply-halal-food-market.