Apakah Anda tertarik menanam kelapa kopyor kultur embrio di kebun atau di halaman rumah?
Silakan unduh dan baca info praktis setebal 67 halaman A4 yang berjudul, Dijamin Bisa 100% Kopyor: Bisnis Kelapa Dari Kultur Embrio.
https://drive.google.com/file/d/1qeAoNPIIvQshfPcAMIRaeqHm5P5f4W2M/view?usp=sharing
Gratis.
Mengapa mesti menanam kelapa kopyor dari kultur embrio dan bukan dari kultur alami?
Dengan menanam bibit kultur embrio, bisa menghasilkan 100% tanaman yang bersifat kopyor. Hampir 95-100% setiap tandannya berbuah kopyor.
Bandingkan dengan menanam bibit kelapa kopyor dari kultur alami. Peluang menghasilkan tanaman yang berbuah kopyor hanya sekitar 25%. Jumlah kelapa kopyor dari setiap tandannya sekitar 10-20%.
Kalau menanam kelapa kopyor dari bibit kultur embrio disarankan tipe Genjah, bukan Tipe Dalam.
Pada kelapa tipe Genjah ini kematangan bunga jantan dan betina pada satu pohon bersamaan sehingga peluang menyerbuk sendiri sangat tinggi.
Pada kelapa tipe Dalam, kematangan bunga jantan dan betina tidak bersamaan sehingga peluang terjadi penyerbukan silang sangat tinggi.
Kalau Anda menanam kelapa kopyor tipe Genjah seluas satu ha (143 pohon), Anda bisa menggaet omzet Rp 228,8 juta per tahun pada tahun ke-5 atau ke-6.
Kelapa tipe Genjah mulai berbuah tahun ke-3 atau ke-4 sejak ditanam.
Bagaimana kalau Anda menanam di pekarangan rumah atau kantor?
Katakanlah Anda menanam 5 pohon. Berbuah perdana sekitar 30 butir per pohon per tahun. Setelah itu buahnya 80 butir per pohon per tahun.
Dengan harga kelapa kopyor Rp 20.000 per butir, maka omzetnya mencapai Rp 1,6 juta per pohon atau Rp 8 juta untuk lima pohon per tahun.
Mungkin nilai kelapa kopyor yang ditanam di pekarangan ini relatif kecil. Tapi tanaman kelapa kopyor ini dapat menghiasi halaman rumah atau kantor. Suatu kebanggaan sendiri. Dan bisa dikonsumsi sendiri.