Daun kunyit hitam berbentuk lonjong dan memanjang dengan warna kemerahan pada bagian pinggirnya.
Tanaman kunyit hitam (black turmeric atau kali haldi).

Di marketplace (pemasaran melalui media dalam jaringan), ada penjual yang menampilkan gambar rimpang kunyit hitam (Curcuma caesia Roxb) dengan tepat.

Tetapi ada juga yang kurang tepat menampilkan gambar rimpang tanaman yang dalam bahasa Inggris disebut black turmeric atau di India disebut kali haldi itu.

Ada dua tanaman mirip kunyit hitam, yaitu jahe hitam (Kaempferia parviflora) atau black ginger dan temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb) atau prosea atau Curcuma aeruginosa rhizome.

Ada yang menyamakan kunyit hitam (Curcuma caesia Roxb) dengan jahe hitam (Kaempferia parviflora).

Baca juga: Jahe Merah dan Daya Tahan Tubuh

Ada juga yang menyamakan temu ireng (Curcuma aeruginosa Roxb) dengan kunyit hitam (Curcuma caesia Roxb).

Padahal, dari penjual yang benar menampilkan gambar rimpang kunyit hitam, jahe hitam, dan temu hitam di marketplace, harga ketiganya berbeda.

Harga rimpang (rhizome) utuh segar kunyit hitam di marketplace sekitar Rp 250.000 per 100 gram atau setara Rp 2,5 juta per kg.

Harga rimpang utuh segar jahe hitam sekitar Rp 60.000 – Rp 80.000 per 50 gram atau setara Rp 1,2 juta – 1,6 juta per kg.

Khasiat rimpang kunyit hitam yang sudah terbukti secara ilmiah dengan dukungan penelitian adalah sebagai obat penyakit kanker.
Rimpang tua kunyit hitam terlihat berwarna hitam kebiruan (bluish-black rhizomes).

Sementara harga rimpang utuh segar temu hitam atau temu ireng sekitar Rp 12.000 per kg. Harganya jauh lebih rendah dibandingkan dengan kunyit hitam dan jahe hitam.

Memang sekarang kunyit hitam sedang naik daun. Ada yang menyebut harga rimpang utuhnya bisa mencapai Rp 3 juta per kg karena permintaannya lebih tinggi dari pasokannya.

Selain itu, khasiat kunyit hitam sangat baik untuk meningkatkan kesehatan, antara lain dapat mengobati penyakit kanker, yang sudah terbukti secara ilmiah.

Jahe hitam sudah terbukti secara ilmiah sebagai obat kuat, baik untuk pria maupun wanita, sedangkan temu hitam sudah terbukti secara ilmiah sebagai obat cacing.

Tapi pada tulisan ini, Agrikan.id hanya fokus menulis kunyit hitam, sedangkan jahe hitam dan temu hitam akan ditulis secara terpisah.

Deskripsi kunyit hitam

Kunyit hitam berasal dari India dan Asia Tenggara. Di Asia Tenggara, tanaman rempah dan obat ini banyak menyebar di Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.

Tanaman kunyit hitam ini banyak ditemukan di pinggir hutan, hutan, pekarangan rumah, dan tempat lainnya. Sekarang banyak dibudidayakan dengan wadah polybag di pekarangan rumah.

Kunyit hitam memiliki batang semu (kumpulan helai daun) seperti halnya kebanyakan tanaman kunyit. Batang kunyit hitam yang asli berwarna merah.

Pada saat muda, rimpang kunyit hitam berwarna merah jambu muda, sedangkan pada saat tua berwarna hitam kebiruan.
Rimpang kunyit hitam. Pada saat muda, berwarna merah jambu muda. Setelah tua berwarna hitam kebiruan (bluish-black rhizomes).

Daun kunyit hitam berbentuk lonjong dan memanjang dengan warna kemerahan pada bagian pinggirnya. Pada bagian tengah atau pelepah daun berwarna merah marun.

Sebagian besar daun sisi atas berwarna hijau cerah, sedangkan sisi sebaliknya berwana hijau pucat. Tangkai daun berwarna putih gading yang cukup panjang.

Baca juga: Wedang Uwuh Menangkal Virus

Bunganya berwarna merah jambu atau merah marun. Pada bagian lidah bunga berwarna ungu dan menjulur ke bawah.

Pada saat tanaman masih muda, rimpang (rhizomes) kunyit hitam berwarna merah jambu muda.

Pada saat sudah tua atau siap dipanen (biasanya umur 9 – 10 bulan sejak semai), rimpang kunyit hitam berwarna hitam kebiruan (bluish-black rhizomes).

Khasiat kunyit hitam

Khasiat rimpang kunyit hitam yang sudah terbukti secara ilmiah berdasarkan penelitian adalah sebagai obat penyakit kanker.

Baca juga: Jamu, Obat Herbal Terstandar, dan Fitofarmaka

Tetapi, di berbagai daerah kunyit hitam sudah terbukti secara empiris berdasarkan pengalaman turun-temurun seperti halnya jamu, untuk mengatasi pelbagai penyakit.

  1. Di India, kunyit hitam biasa digunakan sebagai obat batuk dan pilek, peneumonia (radang paru), demam, dan penyakit asma.
  2. Kunyit hitam dapat digunakan sebagai pereda migren. Caranya, rimpangnya ditumbuk dan ditempelkan pada dahi.
  3. Kunyit hitam dapat mengatasi gigitan ular dan serangga mematikan seperti kelabang dan kalajengking. Caranya, rimpang ditumbuk dan ditempelkan pada bagian yang luka.
  4. Kunyit hitam dapat digunakan sebagai obat ruam, kadas, kudis, dan gatal-gatal.
  5. Karena dapat menekan asam lambung, penderita sakit maag dapat mengatasi penyakitnya dengan mengonsumsi kunyit hitam.
  6. Ekstrak kunyit hitam mengandung antioksidan yang tinggi sehingga dapat mengatasi paparan radikal bebas yang berlebihan.
  7. Kunyit hitam memiliki sifat sebagai antiemetik, yaitu membantu meredakan mual dan muntah.
  8. Sebagai analgesik dan antipiretik, kunyit hitam dapat meredakan nyeri dan menurunkan demam.
  9. Sebagai antiinflamasi, kunyit hitam dapat meredakan peradangan (inflamasi) pada berbagai organ tubuh seperti radang tenggorokan, gusi, dan sendi.
  10. Sebagai antibakteri, kunyit hitam dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab diare dan infeksi kulit.
  11. Kunyit hitam bermanfaat dalam mengurangi gumpalan darah yang dapat menyumbat pembuluh darah.
  12. Kunyit hitam dapat mengurangi efek samping penggunaan obat kemoterapi (obat khusus yang digunakan untuk menghancurkan sel-sel kanker).

Meskipun kunyit hitam banyak manfaatnya, tetapi hati-hati dalam penggunaannya. Dosis yang dianjurkan tidak lebih dari 500 mg per hari.

Jika berlebihan mengonsumsi kunyit hitam dapat menimbulkan efek samping seperti alergi dan gangguan pada kantung empedu.

Kunyit hitam memang banyak khasiatnya. Tetapi kenali tanaman obat dan rempah ini dengan baik. Jangan salah pilih karena akan merugikan diri sendiri.

Syatrya Utama | Email: syatrya_utama@yahoo.com