Unsur hara esensial dan benefisial bermanfaat untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan kesehatan tanaman.
Tanaman padi (ilustrasi).

Unsur hara esensial dan benefisial bermanfaat untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan kesehatan tanaman. Dengan demikian akan meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil.

Biasanya, unsur hara esensial atau utama berguna untuk merangsang pertumbuhan optimal tanaman sehingga menghasilkan produktivitas dan kualitas yang tinggi.

Sementara itu, unsur hara benefisial atau pelengkap berguna untuk meningkatkan kesehatan optimal tanaman.

Menurut pubmed.ncbi.nlm.nih.gov, unsur hara benefisial ini bermanfaat untuk meningkatkan ketahanan tanaman terhadap stres biotik (seperti hama, penyakit, dan gulma) dan stres abiotik (seperti kekeringan, salinitas, dan keracunan atau defisiensi nutrisi).

Unsur hara esensial tanaman

Apa kriteria unsur hara esensial tanaman? Dikatakan esensial jika memenuhi ketiga syarat berikut ini. Pertama, tanaman tidak dapat tumbuh tanpa unsur hara tersebut. Kedua, tanaman mengalami gejala defisiensi (kekahatan) spesifik. Ketiga, berperan di dalam metabolik tanaman.

Menurut extention.uidaho.edu, terdapat 17 unsur hara esensial yang sangat diperlukan tanaman.

  1. Karbon atau carbon (C)
  2. Hidrogen atau hydrogen (H)
  3. Oksigen atau oxygen (O)
  4. Nitrogen (N)
  5. Fosfor atau phosphorus (P)
  6. Kalium atau potassium (K)
  7. Sulfur (S)
  8. Kalsium atau calcium (Ca)
  9. Magnesium (Mg)
  10. Boron (B)
  11. Klor atau chlorine (Cl)
  12. Tembaga atau copper (Cu)
  13. Besi atau iron (Fe)
  14. Mangan atau manganese (Mn)
  15. Molibdenum atau molybdenum (Mo)
  16. Nikel atau nickel (Ni)
  17. Seng atau zinc (Zn)

Unsur karbon, hidrogen, dan oksigen dapat dipasok melalui udara dan air. Sementara unsur lainnya dapat dipasok melalui ketersediaan hara pada tanah.

Unsur hara benefisial tanaman

Unsur hara benefisial atau pelengkap ini tidak dibutuhkan oleh semua tanaman. Tetapi dapat mendorong pertumbuhan tanaman. Bahkan untuk tanaman tertentu bisa menjadi hara esensial.

Menurut pubmed.ncbi.nlm.nih.gov, terdapat lima unsur hara benefisial, yaitu:

  1. Aluminium (Al)
  2. Kobal atau cobalt (Co)
  3. Natrium atau sodium (Na)
  4. Selenium (Se)
  5. Silika atau silicon (Si)

Silika (Si) termasuk ke dalam unsur hara benefisial. Tetapi pada tanaman tertentu seperti padi, jagung, dan tebu, silika menjadi unsur hara esensial. Tanaman tersebut adalah akumulator Si.

Unsur hara makro dan mikro

Selain pengelompokan unsur hara berdasarkan unsur hara esensial dan benefisial, unsur hara juga dikelompokkan berdasarkan unsur hara makro dan mikro.

Dimasukkan ke dalam unsur hara makro jika tanaman membutuhkan unsur hara tersebut dalam jumlah banyak. Jika kebutuhannya relatif sedikit maka dimasukkan ke dalam unsur hara mikro.

9 Unsur hara makro

  1. Karbon atau carbon (C)
  2. Hidrogen atau hydrogen (H)
  3. Oksigen atau oxygen (O)
  4. Nitrogen (N)
  5. Fosfor atau phosphorus (P)
  6. Kalium atau potassium (K)
  7. Kalsium atau calcium (Ca)
  8. Magnesium (Mg)
  9. Sulfur (S)

Biasanya, nitrogen, fosfor, dan kalium dikelompokkan ke dalam hara makro primer, sedangkan kalsium, magnesium, dan sulfur dikelompokkan ke dalam hara makro sekunder.

13 Unsur hara mikro

  1. Boron (B)
  2. Klor atau chlorine (Cl)
  3. Tembaga atau copper (Cu)
  4. Besi atau iron (Fe)
  5. Mangan atau manganese (Mn)
  6. Molibdenum atau molybdenum (Mo)
  7. Nikel atau nickel (Ni)
  8. Seng atau zinc (Zn)
  9. Aluminium (Al)
  10. Kobal atau cobalt (Co)
  11. Natrium atau sodium (Na)
  12. Selenium (Se)
  13. Silika atau silicon (Si)

Pengelompokan unsur hara berdasarkan fungsi biokimia

Jika memperhatikan fungsi biokimia tanaman, maka cukup sulit untuk mengelompokkan unsur hara berdasarkan unsur hara makro dan mikro.

Pupuk anorganik dan organik dapat menambah unsur hara esensial dan benefisial pada tanah.
Pupuk produksi PT Pupuk Kujang (ilustrasi).

Karena itulah pengelompokan unsur hara tanaman dibuat berdasarkan fungsi biokimia unsur hara tersebut di dalam metabolisme tanaman.

Menurut Mengel dan Kirkby (1987), unsur hara tanaman dikelompokkan menjadi empat, yaitu kelompok 1, kelompok 2, kelompok 3, dan kelompok 4.

Unsur hara kelompok 1

Unsur hara kelompok 1 ini terdiri atas karbon (C), hidrogen (H), nitrogen (N), dan sulfur (S).

Bentuk yang diserap tanaman terhadap unsur hara tersebut adalah CO2, HCO3, H2O, O2, NO3, NH4+, N2, (SO4)2-, dan SO2-. Ion-ion dapat diambil dari larutan tanah dan gas dari udara.

Fungsi biokimia kelompok 1 ini adalah menyusun karbohidrat, asam-asam amino, protein, asimilasi (pengolahan zat hijau daun dengan bantuan sinar matahari), dan proses enzimatik.

Unsur hara kelompok 2

Unsur hara kelompok 2 ini terdiri atas fosfor (P), boron (B), dan silika (Si). Unsur hara kelompok 2 ini diserap tanaman dari larutan tanah dalam bentuk anion fosfat, borat, dan silikat.

Fungsi biokimia unsur hara kelompok 2 ini adalah untuk transfer energi dan pertumbuhan sel.

Unsur hara kelompok 3

Unsur hara kelompok 3 ini terdiri atas kalium (K), natrium (Na), magnesium (Mg), kalsium (Ca), mangan (Mn), dan klor (Cl).

Unsur hara kelompok 3 ini diserap tanaman dari larutan tanah dalam bentuk ion atau khelat.

Secara biokimia, fungsi unsur hara kelompok 3 ini tidak spesifik. Fungsinya antara lain untuk asimilasi, metabolisme karbohidrat dan protein, mengatasi tekanan osmose sel, aktivator enzim, dan keseimbangan ion.

Unsur hara kelompok 4

Unsur hara kelompok 4 ini terdiri atas besi (Fe), tembaga (Cu), seng (Zn), dan molibdenum (Mo).

Unsur hara kelompok 4 ini diserap tanaman dari larutan tanah dalam bentuk ion.

Secara biokimia, fungsi unsur hara kelompok ini adalah aktivator enzim, asimilasi, dan metabolisme.

Pemenuhan kebutuhan unsur hara tersebut di atas dapat berasal dari tanah, udara, dan air.

Kesuburan tanah merupakan kemampuan tanah menyediakan unsur hara tanaman dalam jumlah cukup dengan perbandingan yang sesuai dengan pertumbuhan tanaman sehingga menghasilkan produksi yang tinggi.

Sumber unsur hara tersebut dapat berasal dari pupuk anorganik maupun pupuk organik.

Pada tanaman padi, untuk mendapatkan hasil gabah yang tinggi dengan tetap memperhatikan kesuburan tanah, perlu dilakukan kombinasi penggunaan pupuk anorganik dan organik.

Kombinasi penggunaan pupuk anorganik dan organik diharapkan dapat saling melengkapi. Pupuk organik dapat melengkapi kekurangan pupuk anorganik dan begitu juga sebaliknya.

Karena itulah, untuk menghasilkan pertumbuhan dan kesehatan optimal tanaman, petani perlu mengoptimalkan penggunaan unsur-unsur hara esensial dan benefisial spesifik lokasi tanaman.

Syatrya Utama | Email: syatrya_utama@yahoo.com

Referensi:

Tohir, Winarno. 2019. Pertanian Presisi untuk Mensejahterakan Petani. Jakarta: Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan.