Grup Kewpie Jepang meluncurkan Hobotama, telur yang terbuat dari protein kedelai.
Hobotama dan gedung riset Grup Kewpie di Tokyo, Jepang.

Grup Kewpie, produsen mayones Jepang, meluncurkan Hobotama (hampir telur), telur yang terbuat dari protein kedelai (soybean) dan bahan lainnya, Rabu, 9 Juni 2021.

Rencananya, pada tahap awal, produk yang dikemas dalam plastik bening tersebut akan dipasarkan secara komersial di hotel, restoran, dan sekolah pada akhir Juni 2021.

Setelah itu, berdasarkan evaluasi pasar, Hobotama baru akan dipasarkan secara massal ke konsumen. Pasar sasarannya adalah vegetarian dan vegan.

Baca juga: Telur Sumber Protein Keluarga

Harga telur yang terbuat dari susu kedelai (soy milk) tersebut sekitar tiga kali lipat dari harga telur dari ternak unggas.

Hobotama ini dapat diolah menjadi telur orak-arik (scrambled eggs), burger dengan telur orak-arik (plant-base scramble burger), menu makan pagi, dan sebagainya.

Tren pasar protein

Dengan alasan kesehatan dan lingkungan, tren konsumen mengonsumsi protein berbasis tanaman kian meningkat.

Secara lingkungan, para ilmuwan mengatakan, peternakan tidak hanya membutuhkan air dan pakan dalam jumlah banyak, tetapi juga energi dan tanah.

Peternakan sapi dituding menghasilkan gas metan, yang dapat meningkatkan gas rumah kaca, yang berkontribusi terhadap pemanasan global.

Selain karena alasan kesehatan dan lingkungan, juga karena permintaan protein kian meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dunia.

Menurut Lux Research, lembaga penelitian di Amerika Serikat, permintaan protein dunia pada tahun 2054 bakal meningkat dua kali lipat dari permintaan pada tahun 2014.

Baca juga: Daging Ayam Sumber Protein Keluarga

Tentu saja diperlukan alternatif sumber protein.

Sebab, kalau hanya mengandalkan protein hewani dari hasil ternak dan perikanan, paling hanya bisa memasok sekitar 30% dari kebutuhan protein pada tahun 2054.

Karena itulah, sejumlah perusahaan, termasuk Grup Kewpie, yang memang produsen makanan berbasis telur, meluncurkan telur yang terbuat dari susu kedelai.

Di Indonesia, sejak 2013, sudah ada PT Kewpie Indonesia, yang memasarkan produk-produk Kewpie seperti Kewpie Salad Dressing, Kewpie Mayonais Original, dan Kewpie Saus Tiram.

Kewpie didirikan Toichiro Nakashima

Menurut situs kewpie.co.id, Kewpie didirikan Toichiro Nakashima, sebelum orang-orang Jepang akrab dengan makanan Barat.

Dengan pemikiran “produk yang baik hanya berasal dari bahan baku yang baik”, Kewpie melahirkan kategori produk baru yang unik seperti mayones, dressing, selai, dan saus daging.

Pemikiran pendiri Grup Kewpie tersebut tetap hidup dan terus dipertahankan sampai sekarang.

Melalui makanan, Kewpie bertumbuh dan berkembang menjadi perusahaan yang berkontribusi kepada masyarakat, tidak hanya di Jepang tetapi juga secara global, termasuk di Indonesia.

Sebagai mitra makan, Kewpie mempersembahkan kelezatan, kesehatan, dan senyuman.

Hobotama dapat diolah menjadi telur urak-arik (scrambled eggs), burger dengan telur orak-arik (plant-base scramble burger), dan sebagainya.
Burger dengan telur orak-arik Hobotama.

Kewpie menyediakan produk makanan bagi masyarakat Indonesia dengan pengontrolan kualitas yang menyeluruh, aman, terjamin, dan halal.

Just Egg terbuat dari protein kacang hijau

Perusahaan rintisan (start up) Amerika Serikat, yang berbasis di California, Eat Just Inc., juga memproduksi telur yang terbuat dari protein kacang hijau (mung bean) dengan merek Just Egg.

Untuk merambah pasar Asia, Eat Just Inc. membangun pabrik di Singapura. Berpatungan dengan Proterra Investment Partners Asia Pte. Ltd., Eat Just Inc. mendirikan anak usaha Eat Just Asia.

Proterra menginvestasikan dana US$ 100 juta dan Eat Just US$ 20 juta, sehingga totalnya US$ 120 juta, untuk mendirikan Eat Just Asia.

Pada awalnya, Eat Just Inc. mendirikan pabrik pembuatan telur berbasis kacang hijau Just Egg di Minnesota, Amerika Serikat. Kemudian ekspansi ke Jerman.

Sekarang Eat Just Inc. ekspansi ke Asia dengan membangun pabrik di Singapura. Besarnya permintaan pasar merupakan salah alasan ekspansi tersebut.

Protein hewani dan nabati

Protein merupakan zat gizi yang sangat diperlukan tubuh. Selain sebagai bahan bakar, protein juga berfungsi sebagai zat pembangun dan zat pengatur.

Sebagai zat pembangun, protein merupakan bahan pembentuk jaringan baru yang selalu terjadi di dalam tubuh.

Protein juga yang mengganti jaringan-jaringan tubuh yang rusak dan perlu dirombak.

Pada masa pertumbuhan, proses pembentukan jaringan terjadi secara besar-besaran, termasuk pertumbuhan sel-sel otak untuk kecerdasan.

Pada masa kehamilan, proteinlah yang membentuk jaringan janin dan pertumbuhan embrio.

Jadi, fungsi utama protein di dalam tubuh adalah membentuk jaringan baru dan mempertahankan jaringan yang sudah ada.

Baca juga: Daging Sapi Meltique Serasa Wagyu

Selain membentuk jaringan, protein juga mengatur berbagai proses di dalam tubuh, baik langsung maupun tidak langsung, dengan membentuk zat pengatur.

Protein juga berperan dalam mengatur keseimbangan asam dan basa di dalam tubuh.

Nah, protein tersebut bisa bersumber dari protein hewani (hasil ternak dan perikanan) dan protein nabati (dari tanaman atau tumbuh-tumbuhan).

Jika dilihat dari kualitas dan keragaman jenis asam-asam amino penyusunnya, tentu protein hewani lebih unggul dari protein nabati.

Kandungan asam amino esensial (yang tidak bisa diproduksi tubuh tetapi harus dari asupan yang dimakan), protein hewani lebih baik dari protein nabati.

Tetapi, setiap konsumen mempunyai pertimbangan tersendiri untuk mengonsumsi protein hewani atau nabati.

Di tingkat global, tren konsumen mengonsumsi protein nabati kian meningkat, dengan alasan kesehatan dan lingkungan.

Jadi, jangan heran jika perusahaan mulai memproduksi telur yang terbuat dari protein tanaman.

Nah, telur nabati Hobotama terbuat dari protein kedelai dan Just Egg dari protein kacang hijau.

Syatrya Utama | Email: syatrya_utama@yahoo.com