jenis dan nama susu pada label pangan
Ilustrasi beragam merek produk susu cair. Sumber foto: Majalah Agrina/Krus Haryanto.

AGRIKAN.ID – Program susu gratis merupakan salah satu program Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka agar rakyat sehat dan cerdas untuk Indonesia Emas 2045.

Berdasarkan data tahun 2020, konsumsi susu di Indonesia sekitar 16,27 kg per kapita per tahun. Masih di bawah konsumsi di Vietnam yang 20 kg per kapita per tahun dan di Malaysia yang 50 kg.

Padahal, menurut FAO (Food and Agriculture Organization), standarnya minimal 30 kg per kapita per tahun atau setara enam sendok makan per hari. Konsumsi di Malaysia sudah di atas standar FAO.

Lihat juga: Fresh milk, pasteurisasi, ESL, dan UHT

Sebagai konsumen, tentu masyarakat mengonsumsi produk susu olahan. Di pasar banyak macam susu olahan. Tulisan ini berusaha menyajikan jenis dan nama susu berdasarkan label pangan olahan.

Jenis dan nama susu pada label pangan olahan

Susu merupakan salah satu minuman sehat yang memiliki nutrisi penting bagi kesehatan manusia.

Perlu diketahui, susu olahan berasal dari susu murni (whole milk), yang merupakan cairan yang diambil dari ambing sapi sehat, yang diperoleh dengan cara pemerahan yang benar, yang kandungan alaminya tidak dikurangi atau ditambah sesuatu apapun, dan belum mendapatkan perlakuan apapun.

Jika susu murni tersebut sudah mendapatkan perlakuan proses pendinginan, tanpa mempengaruhi kemurniannya, maka dikenal dengan susu segar (fresh raw milk) atau akrab disebut fresh milk.

Lihat juga: Memahami susu mentah dan segar

Biasanya susu murni atau susu segar tersebut terdiri atas air 87,4% dan padatan susu (milk solids) 12,6%. Padatan susu tersebut terdiri atas lemak 3,7%, protein 3,4%, laktosa 4,8%, dan mineral 0,7%.

Tetapi setelah diolah, berdasarkan label pangan olahan yang tercantum pada kemasan, jenis dan nama susu beragam. Jangan heran jika ada konsumen yang bingung dengan perbedaan tersebut.

Nah, untuk itulah, di sini kita akan mengenalkan delapan jenis dan nama susu dari kemasannya.

  • Susu pasteurisasi (pasteurized milk)
  • Susu ESL (extended shelf-life milk) atau susu ultra-pasteurisasi (ultra-pasteurized milk)
  • Susu UHT (ultra high temperature milk)
  • Susu steril (sterilized milk)
  • Susu berlemak (full cream milk)
  • Susu rendah lemak (low fat milk)
  • Susu tanpa lemak (skimmed milk)
  • Susu minyak nabati (filled milk atau vegetable oil milk)

Susu pasteurisasi

  • Untuk pasteurisasi LTLT (low temperature long time), susu segar (fresh raw milk) dipanaskan pada suhu 63 derajat Celcius selama 30 menit. Setelah itu didinginkan dan dikemas.
  • Untuk pasteurisasi HTST (high temperature short time), susu segar (fresh raw milk) dipanaskan pada suhu 72 derajat Celcius selama 15 detik. Setelah itu didinginkan dan dikemas.
  • Masa simpan susu pasteurisasi di lemari es (refrigerator atau kulkas, dengan suhu tidak lebih dari 4 derajat Celcius) selama 7 – 14 hari.
  • Citarasa susu pasteurisasi lebih baik dari susu segar.

Susu ESL (ultra-pasteurisasi)

  • Susu ESL merupakan susu segar (fresh raw milk) yang dipanaskan dengan beberapa cara, yaitu secara langsung, secara tidak langsung, micro filtration, depth filtration, atau double bactofugation.
  • Pemanasan ini memperhatikan suhu dan lamanya. Jika dipanaskan pada suhu 125 derajat Celcius maka lamanya 5 detik, pada suhu 127 derajat Celcius selama 1 detik, atau pada suhu 135 derajat Celcius selama 0,5 detik. Setelah itu didinginkan dan dikemas.
  • Masa simpan susu ESL di lemari es (refrigerator atau kulkas, dengan suhu tidak lebih dari 4 derajat Celcius) 21 – 45 hari selama tutup kemasan belum dibuka. Ada pabrikan yang mengklaim sampai 90 hari. Jadi jika Anda membeli susu dengan masa simpan 21 – 45 hari, hampir dipastikan itu susu ESL.
  • Citarasa susu ESL ini relatif lebih baik dari susu segar dan susu pasteurisasi.

Susu UHT

  • Bahan baku susu UHT ini bisa berupa susu segar (fresh raw milk), susu rekonstitusi (reconstituted milk), atau susu rekombinasi (recombined milk).
  • Susu rekonstitusi merupakan produk susu cair yang dibuat dengan menambahkan air pada susu bubuk dengan rasio tertentu. Susu bubuk yang digunakan bisa yang berlemak (full cream milk powder), rendah lemak (law fat milk powder), atau tanpa lemak (skimmed milk powder).
  • Susu rekombinasi merupakan susu cair yang dibuat dengan mencampurkan komponen susu seperti susu skim bubuk (skimmed milk powder), susu krim bubuk (full cream milk powder), dan atau susu segar (fresh raw milk) dengan menambahkan air pada rasio tertentu.
  • Untuk membuat susu UHT, maka susu segar, susu rekonstitusi, atau susu rekombinasi cair dipanaskan pada suhu 140 derajat Celcius selama 2 detik.
  • Supaya nilai gizinya tetap bagus, biasanya susu UHT ini diberi tambahan nutrisi (fortifikasi), terutama untuk susu UHT yang bahan bakunya dari susu rekonstitusi atau susu rekombinasi.
  • Pada susu UHT ini, sterilisasi susu dan kemasannya dilakukan secara terpisah. Kemudian susu UHT dimasukkan ke dalam kemasan pada ruang steril.
  • Masa simpan susu UHT ini pada suhu kamar (25 derajat Celcius) selama 6 bulan selama tutup kemasan belum dibuka. Jika disimpan di refrigerator atau kulkas (suhu tidak lebih dari 4 derajat Celcius), bisa tahan sampai 10 bulan.

Lihat juga: Susu segar sapi Jersey lebih creamy

Susu steril

  • Bahan baku susu steril bisa berupa susu segar, susu rekonstitusi, dan atau susu rekombinasi.
  • Susu cair (susu segar, susu rekonstitusi, dan atau susu rekombinasi) dimasukkan ke dalam kemasan kaleng, kemudian dipanaskan pada suhu 100 derajat Celcius selama 30 menit, atau pada suhu 121 derajat Celcius selama 15 menit.
  • Pada susu steril ini, sterilisasi dilakukan berbarengan antara susu dan kemasannya. Karena itulah susu steril ini biasanya menggunakan kemasan kaleng.
  • Supaya nilai gizinya tetap bagus, biasanya susu steril ini diberi tambahan nutrisi (fortifikasi), terutama untuk susu steril yang bahan bakunya dari susu rekonstitusi atau susu rekombinasi.
  • Susu steril dapat disimpan pada suhu kamar (25 derajat Celcius) selama 6 bulan selama tutup kemasan belum dibuka. Jika disimpan di refrigerator atau kulkas (suhu tidak lebih dari 4 derajat Celcius), bisa tahan sampai 10 bulan.

Lihat juga: Sapi bahagia, susunya berkualitas

Susu berlemak

  • Susu berlemak atau susu krim (full cream milk) merupakan produk susu cair yang kandungan lemaknya tinggi.
  • Kandungan lemak pada susu berlemak ini biasanya disebutkan di atas 3% seperti kandungan lemak pada susu murni atau susu segar.

Susu rendah lemak

  • Susu rendah lemak (low fat milk) merupakan produk susu cair yang kandungan lemaknya rendah.
  • Biasanya kandungan lemak susu rendah lemak ini tidak kurang dari 1,25% dan tidak lebih dari 3%.

Susu tanpa lemak

  • Susu tanpa lemak atau susu skim (skimmed milk) merupakan produk susu cair yang kandungan lemaknya minim.
  • Biasanya, kandungan lemak susu skim ini di bawah 1,25%.

Susu minyak nabati

  • Susu minyak nabati (vegetable oil milk) merupakan produk susu cair, yang sebagian atau seluruh lemaknya diganti dengan minyak nabati (vegetable oil), biasanya dengan minyak kelapa sawit.
  • Tergantung kadar lemak susunya, maka ada istilah susu minyak nabati berlemak, susu minyak nabati rendah lemak, dan susu minyak nabati tanpa lemak.

Nah, sahabat AGRIKAN.ID, semoga informasi jenis dan nama susu yang biasa ditemukan pada label pangan olahan berbasis susu ini bermanfaat sebagai panduan dalam membeli produk susu di pasar.

Syatrya Utama | Email: syatrya_utama@yahoo.com

Lihat Ebook: Panduan Praktis Menulis Artikel

Referensi:

  1. Mirza Rizki Zulkarnain, STP, M.Sc.. Love Milk. Food for Kids Indonesia. Edisi 6, Juni, Vol 4, 2016. Halaman 14-23.
  2. Akun Facebook Denny Widaya Lukman, 2 Juni 2020.
  3. Tanpa tahun. Karakteristik dan Komposisi Susu Segar.
  4. https://news.detik.com/kolom/d-7145972/program-susu-gratis-dan-industri-susu-rakyat
  5. https://www.idealnutrition.com.au/milk-solids/.
  6. https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/101319.
  7. https://dinpertanpangan.demakkab.go.id/?p=2968.