Labu kuning (Cucurbita moschata Durch) kaya vitamin dan mineral penting untuk membantu meningkatkan sistem imun tubuh.
Sistem imun atau kekebalan tubuh merupakan sekelompok sel, jaringan, dan organ khusus yang bekerja sama untuk melawan antigen atau substansi asing seperti bakteri, virus, parasit, dan jamur.
Labu kuning ini masih sekerabat dengan melon (Cucumis melo) dan mentimun (Cucumis sativum). Mereka sama-sama dari suku labu-labuan (Cucurbitaceae).
Dalam bahasa Jawa, labu kuning disebut waluh. Dalam bahasa Sunda, tanaman sayuran yang tumbuh menjalar ini disebut parang. Dalam bahasa Inggris, tanaman semusim ini disebut pumpkin.
Baca juga: 20 Jenis Makanan Perkuat Imun Tubuh
Labu merupakan salah satu makanan favorit Nabi Muhammad SAW. Hal itu dikisahkan Anas bin Malik, salah satu sahabat yang sering menemani Rasulullah.
Ada juga cerita Nabi Yunus AS ketika keluar dari perut ikan paus. Ia menemukan labu dan memakannya untuk membantu memulihkan kondisi tubuhnya.
Labu juga disebutkan di dalam Al-Qur’an, Surah As-Saffat Ayat 146:
“Kemudian untuk dia Kami tumbuhkan sebatang pohon dari jenis labu.”
Sayuran dan olahan labu kuning
Labu kuning merupakan tanaman semusim. Maksudnya, setelah dipanen, tanamannya mati dan harus diganti dengan tanaman baru.
Waluh atau labu kuning mulai berbuah pada umur 60 hari setelah tanam (hst). Panen dimulai pada umur 80 hst. Secara bertahap, pemanenan tersebut dapat dilakukan selama 30 – 60 hari.
Jika untuk dikonsumsi sebagai sayur, pucuk dan buah labu kuning dipanen pada umur 75 hst.
Tetapi jika untuk diolah menjadi roti, kue, sup, kolak, rebusan, dodol, stik labu, keripik, dan sebagainya, labu kuning dipanen pada umur 95 – 120 hst. Pada umur tersebut, buah labunya sudah tua.
Baca juga: Air Kelapa Hijau Optimalkan Imun Tubuh
Untuk labu kuning tua, dengan bobot sekitar 1 – 5 kg per buah, jika kulitnya masih utuh atau belum ada goresan atau terluka, bisa disimpan selama 8 – 10 bulan sejak dipanen.
Jadi, labu bisa dikonsumsi dalam bentuk segar sebagai sayuran, terutama labu muda. Selain itu, bisa juga dikonsumsi dalam bentuk olahannya.
Kandungan nutrisi labu kuning
Dikutip dari hellosehat.com dan hortikultura.litbang.pertanian.go.id, setiap 100 gram bagian yang dapat dimakan (bdd), labu kuning mengandung nutrisi sebagai berikut:
- Air: 85 – 91 gram
- Energi: 20 kalori (Kal)
- Protein: 0,8 – 2,0 gram
- Lemak: 0,1 – 0,5 gram
- Karbohidrat: 3,3 – 11,0 gram
- Serat: 1,1 gram
- Vitamin A: 1,7 mg
- Vitamin B1 (tiamin): 0,07 – 0,14 mg
- Vitamin B2 (riboflavin): 0,01 – 0,04 mg
- Vitamin B3 (niacin): 0,5 – 1,2 mg
- Vitamin B9 (folat): 9 mikrogram (mcg)
- Vitamin C: 6 – 21 mg
- Kalsium (Ca): 14 – 48 mg
- Zat besi (Fe): 70 mg
- Magnesium (Mg): 16 – 34 mg
- Fosfor (P): 21 – 38 mg
- Kalium (K): 230 mg
- Natrium (Na): 1 mg
- Seng (Zn): 0,23 mg
Dari data nutrisi di atas, labu kuning mengandung vitamin A, vitamin B9 (folat), vitamin C, zat besi, dan seng yang bermanfaat untuk mengoptimalkan sistem imun tubuh.
Labu kuning dianggap sebagai rajanya betakaroten, yang di dalam tubuh dikonversi menjadi vitamin A.
Disebut raja betakaroten karena kandungannya di dalam labu kuning tinggi seperti lutein, zeaxhantin, dan karoten.
Karoten merupakan pigmen pembentuk warna merah, oranye, kuning, dan hijau pada sayuran.
Di masa pandemi Covid-19, selain menjaga jarak, mencuci tangan, memakai masker, istirahat yang cukup, olah raga teratur, minum air putih yang cukup, mengikuti program vaksinasi, kita juga perlu mengonsumsi makanan yang dapat meningkatkan sistem imun tubuh.
Di alam, banyak tersedia sumber makanan yang bergizi, yang dapat meningkatkan imun tubuh. Salah satunya labu kuning.
Baca juga: Susu Fermentasi Yogurt
Selain bersumber dari makanan, kita bisa juga mengonsumsi suplemen vitamin dan mineral yang dapat meningkatkan sistem imun tubuh. Tapi untuk yang ini, sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter.
Manfaat labu kuning
- Meningkatkan imun tubuh
- Menjaga kesehatan jantung
- Menurunkan tekanan darah
- Mencegah penyakit kanker
- Menjaga kulit tetap segar
- Menajamkan penglihatan
- Menurunkan berat badan
- Melancarkan pencernaan
Meningkatkan imun tubuh
Labu kuning mengandung vitamin A, vitamin B9 (folat), vitamin C, zat besi, dan seng. Vitamin A dapat meningkatkan kesigapan antibodi ketika tubuh diserang antigen.
Vitamin B9 (folat) berperan menyehatkan tubuh sehingga dapat meningkatkan sistem imun tubuh.
Vitamin C dapat membantu meningkatkan sel-sel darah putih, yang berperan dalam sistem imun tubuh.
Baca juga: Telur Perkuat Kekebalan Tubuh
Zat besi bermanfaat mengangkut oksigen ke seluruh sel-sel tubuh sehingga dapat mengoptimalkan sistem imun tubuh.
Seng berperan dalam membantu produksi sel-sel baru untuk sistem imun tubuh.
Menjaga kesehatan jantung
Nabi Muhammad SAW pernah meminta Aisyah untuk menambahkan labu lebih banyak di dalam masakannya karena sayur itu dapat menjaga kesehatan jantung.
Di dalam labu kuning terdapat folat, karotenoid, dan magnesium yang dapat membantu menjaga kesehatan jantung.
Lihat Youtube: Labu Kuning
Magnesium berperan merelaksasi pembuluh darah sehingga dapat menurunkan tekanan darah, mencegah stroke, dan penyakit jantung.
Menurunkan tekanan darah
Kandungan kalium yang tinggi di dalam labu kuning dapat menyeimbangkan natrium di dalam tubuh sehingga dapat menurunkan tekanan darah.
Mencegah penyakit kanker
Labu kuning merupakan rajanya betakaroten. Bersama dengan vitamin C, betakaroten berperan sebagai antioksidan untuk menangkal radikal bebas, salah satu penyebab penyakit kanker.
Menjaga kulit tetap segar
Sebagai sayuran kaya betakaroten, yang di dalam tubuh dikonversi menjadi vitamin A, labu kuning berperan menangkal radikal bebas dan mencegah radiasi sinar ultraviolet sehingga kulit tetap sehat.
Jadi, jangan heran, orang-orang yang rutin memakan labu kuning, biasanya kulitnya tampak mulus, bening, segar, dan bercahaya.
Menajamkan penglihatan
Tingginya betakaroten, yang di dalam tubuh dikonversi menjadi vitamin A, membuat labu kuning dapat menajamkan penglihatan.
Betakaroten dapat membantu retina mata menyerap dan memproses cahaya atau sinar matahari.
Lutein dan zeaxanthin, yang termasuk dalam betakaroten, merupakan antioksidan yang dapat mencegah penyakit katarak.
Menurunkan berat badan
Karena rendah kalori dan karbohidrat, maka labu kuning berpotensi menurunkan berat badan.
Selain itu, mengonsumsi labu kuning akan merasa kenyang lebih lama sehingga dapat mengurangi menyantap makanan. Dengan demikian dapat membantu menurunkan berat badan.
Melancarkan pencernaan
Dengan kandungan serat yang tinggi, memakan labu kuning dapat memperlancar pencernaan sehingga bisa terhindar dari sembelit dan buang air besar pun teratur.
Nah, sahabat Agrikan.id, demikianlah manfaat labu kuning yang kaya vitamin dan mineral penting yang dapat menjaga kesehatan dan meningkatkan sistem imun tubuh.
Syatrya Utama | Email: syatrya_utama@yahoo.com
Referensi:
- Anonim. Tanpa tahun. Artikel tentang Labu Kuning.
- Tarigan, E; Masytah, D; dan Gultom, T. 2018. Identifikasi Variasi Spesies Labu (Cucurbita sp.) Berdasarkan Morfologi Batang, Bunga, Buah, Biji, dan Akar di Lubuk Pakam. Prosiding Seminar Nasional Biologi dan Pembelajarannya, Universitas Negeri Medan, 12 Oktober 2018.
- http://hortikultura.litbang.pertanian.go.id/teknologi-detail-32.html.
- http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/86391/6-LANGKAH-MUDAH-BUDIDAYA-LABU-KUNING/.
- http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/87727/Budidaya-Labu-Kuning/.
- https://kampungkb.bkkbn.go.id/postSlider/10789/204530.